Dalam beberapa bulan belakangan ini marak sekali pemberitaan tragedi ular yang menewaskan manusia. Dimulai dari kejadian perempuan Sulawesi yang ditelan piton, hingga berita hangat Rizky Ahmad yang meninggal karena dipatuk King Cobra peliharaannya. Hal tersebut justru membuat para pecinta hewan was-was dan khawatir.
Sebenarnya, ada tips tertentu untuk memelihara reptil ini agar tetap menyenangkan dan tidak membahayakan kamu. Menurut tempo.co, inilah 5 cara yang dibagikan oleh Arby Krisna, seorang pendiri komunitas pencinta reptil, Aspera, sekaligus orang yang sangat mencintai ular.
Pertimbangkan matang-matang sebelum memelihara
Ular adalah reptile yang berbeda dengan kucing, kelinci, serta peliharaan jinak lain. Sifat liar dan tidak bisa dijinakkan tetap ada meskipun ia tampak tenang. Segala macam jenis ular pada dasarnya takut dengan manusia, namun mereka akan menyerang ketika merasa dirinya terancam. Oleh karena itu, bila hendak mendekati, sang pemilik juga harus bergerak layaknya alam, tenang dan perlahan agar si ular tidak kaget. Selain itu, karena mereka termasuk hewan dengan umur panjang, maka dibutuhkan komitmen dan kesabaran yang ekstra dalam merawat mereka.
Jangan dimasukkan ke dalam rumah jika tak paham habitatnya
Namanya juga hewan liar, ular biasanya tinggal di hutan dan jarang bersentuhan dengan dunia manusia karena kebanyakan mereka adalah predator. Jika sudah mantap ingin memelihara, maka terlebih dahulu harus paham dengan habitat hewan tersebut. Tempat yang tak nyaman bisa membuat mereka memberontak dan bisa jadi menyerang manusia. Jika pun hendak diletakkan dalam kandang, maka pastikan ukurannya membuat ular bisa bergerak dengan leluasa.
Perhatikan tata cara memberi makan ular
Ular adalah reptile pemburu dan masuk dalam jenis karnivora, kebanyakan mereka yang memelihara ular memberi makan berupa tikus, entah itu hidup atau mati. Jika membeli makanannya di toko hewan peliharaan, maka pastikan sesuai umur dan jenis ular yang dipelihara. Selain itu, ular tidak bisa diberi makan setiap hari. Proses pencernaan makanan mereka berlangsung 3-4 hari. Para pemelihara biasanya memberi makan ular sekali seminggu, ketika perut mereka sudah tidak membuncit lagi.
Bagaimana reaksi dan perawatan saat ular sakit
Binatang seperti ular juga bisa terkena virus dan mengalami sakit layaknya manusia. Seperti dilansir dari tempo.co, salah satu penyakit yang bisa menyerang ular adalah pilek. Untuk mengenalinya mudah saja, bila terdengar suara ‘ngik-ngik’ saat ular bernapas atau mulutnya mengeluarkan cairan lendir dari mulutnya. Saat dipegang ekornya, ular yang sakit juga akan pasrah dan tidak menegakkan kepalanya. Sebelum datang ke dokter hewan, pemilik bisa menangani sendiri dengan menjemur ular sebentar.
Jadi, point yang bisa diambil dari tips di atas adalah mengutamakan kenyamanan sang ular. Memeliharanya harus dengan kesabaran dan telaten, tidak terlalu sering memberi makan, serta memberikan space yang cukup untuk tempat tinggal ular. Mereka akan menjadi sahabat yang tidak membahayakan saat kamu tau bagaimana harus merawat dan memperlakukan reptile pemburu ini.