Categories: Trending

Hooded Pitohui, Burung Cantik Beracun yang Dapat Membahayakan Siapapun Disekelilingnya

Burung adalah salah satu jenis hewan yang diminati untuk dipelihara oleh banyak orang saat ini. Karena memang binatang tersebut tidak terlalu sulit dirawat dan memiliki suara yang cukup menenangkan serta menghibur. Tapi apa jadinya bila hewan lucu berbulu tersebut ternyata membahayakan hidup kita?

Jangan berpikir bahwa semua burung aman untuk dipelihara. Ya mungkin sebagian dari kalian saat ini berpikiran sepertinya burung yang memiliki badan sedikit besar layaknya elang akan sedikit sulit bila ingin dirawat, tapi ternyata burung kecil juga memiliki bahaya yang lebih parah. Salah satunya adalah Hooded Pitohui yang ternyata memiliki racun dalam tubuhnya.

Burung ini pertama kali ditemukan di Papua Nugini

Pada tahun 1989 ada beberapa peneliti yang melakukan penelitian tentang song bird di Papua Nugini. Saat itu salah satu dari mereka tak sengaja tersentuh oleh Hooded Pitohui dan seketika itu pula merasakan iritasi serta mati rasa. Ketika sang burung bersentuhan langsung dengan bagian mulut peneliti, seketika itu dia merasakan seperti bibirnya terbakar dan sangat gatal. Sejak itulah kemudian para ahli menggolongkan Hooded Pitohui sebagai salah satu hewan jenis unggas yang beracun.

Papua Nugini [image source]
Hooded Pitohui dewasa hanya memiliki tinggi sekitar 23 cm dan berat 65 gram. Burung jenis ini hanya bisa ditemukan di hutan hujan tropis dan hutan liar di Papua Nugini. Ciri-ciri lain dari hewan ini adalah memiliki warna bulu hitam di bagian sayap, kepala, dan ekor, sementara bagian punggung dan perutnya berwarna oranye. Binatang ini adalah burung pertama yang dinobatkan sebagai burung beracun.

Racun Hooded Pitohui terdapat di bagian bulunya

Setelah itu para peneliti memutuskan membawa sampel bulu si burung ke Amerika Serikat untuk di cek lebih lanjut. Kemudian muncullah hasil bahwa burung tersebut memang membawa racun jenis batrachotoxins yang bila dosisnya sangat besar diterima oleh manusia dapat menyebabkan kelumpuhan sampai hilangnya nyawa.

Choresine dan Pitohui [image source]
Para ahli lalu mencoba menyuntikkan racun jenis ini dalam tubuh seekor tikus dan ternyata si tikus langsung mati. Sementara untuk manusia, gejala yang pertama akan muncul adalah mati rasa dan gatal bila tersentuh bulunya. Namun bila racun sudah sampai pembuluh darah itulah yang membahayakan. Menariknya lagi tidak semua burung membawa racun jenis ini karena benda mematikan itu diperoleh sang burung dari serangga yang dikonsumsinya.

Masyarakat Papua Nugini meyakini burung tersebut dapat dikonsumsi

Ketika banyak peneliti Amerika meminta masyarakat menjauhi burung beracun itu, warga lokal Papua Nugini malah mengaku bahwa si kecil Hooded Pitohui aman untuk dikonsumsi. Menurut mereka burung itu enak untuk dimakan bila diperlakukan layaknya seorang anak yang meninggal. Orang yang berniat memasaknya harus benar-benar bertingkah layaknya sedang sangat berduka. Semakin sedih dia, semakin enak pula rasa masakannya nantu.

Hooded Pitohui [image source]
Warga lokal juga menyebut burung itu dengan nama Wobob yang berarti rasa gatal dan tidak nyaman yang timbul bila menyentuhnya. Mereka juga menamakan burung itu dengan ‘burung sampah’ karena bau aneh yang dikeluarkan Hooded Pitohui. Yang pasti burung jenis Hooded Pitohui harus mendapat perlakuan atau ritual khusus sebelum nantinya dimakan agar warga terhindar dari racun di tubunya.

Hooded Pitohui termasuk binatang omnivora

Seperti yang tadi sudah dijelaskan bahwa racun burung ini berasal dari serangga yang dia makan. Jika itu memang makanannya, mengapa burung yang lain bisa tidak memiliki racun di tubuhnya? Ternyata Hooded Pitohui bisa mengonsumsi aneka macam beri dan serangga. Jadi tidak hanya satu jenis makanan saja yang bisa dia makan.

Omnivora [image source]
Jenis serangga yang membawa racun untuk sang burung adalah Choresine spp yang bentuknya sangat kecil. Serangga ini juga banyak ditemukan di daerah Afrika Tengah dan Afrika Selatan. Serangga jenis ini juga lah penyebab adanya racun pada jenis katak yang paling dihindari manusia. Beberapa serangga memang memiliki dampak buruk dagi mahluk hidup lainnya.

Ternyata tidak semua burung bisa jadi peliharaan yang cantik dan indah di rumah ya karena jenis Hooded Pitohui justru akan membahayakan seisi rumah. Memang fisik yang cantik saja tidak menjamin sebuah hewan dapat kita rawat untk menjadi teman kita sehari-hari. Yang pasti masih memungkinkan ada spesies lain pembawa racun di luar sana, jadi sebisa mungkin kita harus tetap mempelajarinya.

Share
Published by
Faradina

Recent Posts

Kisah Inspirasi Santo Suruh, Usaha yang Berkembang Karena Mau Disuruh-Suruh

Sering ngambek karena disuruh belanja sama ibu? Mungkin saatnya untuk menengok kepada sosok yang justru…

1 week ago

Statemen Arra Bocah Viral Dianggap Menyinggung Pekerja Pabrik, Ortu Dikritik Netizen dan Psikolog

Fenomena viral Arra, bocah lima tahun yang dikenal karena kepandaiannya berbicara dengan gaya dewasa, kembali…

3 weeks ago

Profil Fedi Nuril, Sang Aktor yang Gencar Kritik Pemerintah dan Pejabat Publik

Nama Fedi Nuril akhir-akhir ini kembali dikenal publik. Bukan karena kembali membintangi film dengan tokoh…

3 weeks ago

Kontroversi RUU TNI yang Mendapat Penolakan Masyarakat

Kamis (20/3/2025) pukul 03.00 WIB, saat asyik scrolling media sosial X sambil sahur, mata tertambat…

4 weeks ago

Indonesia Airlines, Maskapai Indo tapi Memilih Berpusat di Singapura

Dunia aviasi Indonesia bakal semakin berwarna dengan kehadiran burung-burung besi baru. Indonesia Airlines, sebuah perusahaan…

4 weeks ago

Kasus Pencabulan oleh Kapolres Ngada, Akhirnya Pelaku Dimutasi

Lagi-lagi rakyat Indonesia dibikin geleng-geleng kepala oleh ulah aparat penegak hukum. Kali ini kasusnya sedang…

1 month ago