Ikan Gatul, Cethol, Cere, Suwakadar dan paling populer disebut dengan ikan Gupi merupakah sebutan untuk spesies ikan yang sama. Nama-nama ini adalah sebutan bagi ikan yang ngehits karena keberadaannya yang mudah ditemui di setiap parit dan selokan. Ikan satu ini juga populer karena terkenal menjadi mainan bagi anak-anak zaman dulu. Biasanya, saat liburan sekolah tiba anak-anak bakal pergi ke sungai untuk memburu si ikan Gupi.
Keberadaannya yang mudah di temui bahkan di seluruh kawasan Indonesia, membuat masyarakat meyakini bahwa ikan ini memang spesies asli yang hidup di tanah air. Meski begitu, tahukah anda bahwa hewan yang katanya khas Indonesia ini ternyata berasal dari benua Amerika?
Gupi pertama kali ditemukan oleh ilmuan Jerman bernama Wilhelm C.H. Peters di daerah Venezuela pada tahun 1856. Peters kemudian menamai ikan ini Poecilia reticula. Lima tahun kemudian, Filipii menemukan ikan yang serupa tapi tak sama di daerah Barbados. Karena menganggap ikan ini berbeda dengan Poecilia reticula, maka ikan yang ditemuinya dinamakan Lebistes poecilia.
Di British Museum, pimpinan rombongan pengumpul ikan bernama Vipan mulai melakukan percobaan dengan mengawinkan ikan-ikan yang ditemukan di Venezuela, Trinidad, dan Barbados. Hasil penelitian ini membuktikan kalau ikan-ikan tersebut masih dalam jenis yang sama, sekalipun bentuknya sedikit berbeda. Sejak saat itu, nama yang disepakati untuk ikan ini adalah Poecilia reticula di kalangan ilmuan. Dan diketahui bahwa Gupi merupakan ikan asli Amerika Tengah dan Selatan yang menyebar di berbagai kepulauan seperti Venezuela, Barbados, Trinidad, Virgin, Antillen Belanda, hingga Brazilia. Meski nama ilmiahnya berubah-ubah, di masyarakat nama Gupi kadung ngetren dan selalu digunakan masyarakat sampai hari ini.
Penyebaran ikan Gupi dilakukan dengan jalur perdagangan ke hampir seluruh benua di dunia, kecuali Antartika. Masuknya Gupi di Indonesia pada awalnya untuk tujuan pemberantasan larva nyamuk penyebab malaria pada sekitar tahun 1920an. Sayangnya, ukuran Gupi yang terlampau kecil gagal untuk memangsa jentik-jentik nyamuk. Akhirnya, Gupi yang awalnya dipelihara di akuarium sempat dilepaskan ke alam bebas.
Perkembangbiakan ikan Gupi tergolong cepat dan mudah. Karenanya, ikan ini sering disebut sebagai million fish. Pasalnya, seorang ilmuwan barat bernama Dr. Herbert E Axelrod dan Wilfred Whitern telah membudidayakan sepasang ikan Gupi dan dalam setahun ikan ini jumlahnya membengkak hingga 3000 ekor.
Selain di benua Amerika tempat asalnya dan di Indonesia, ikan Gupi ternyata juga populer di hampir seluruh dunia. Hal ini dapat dipahami, lantaran spesies ikan hias air tawar ini mudah menyesuaikan diri dan beranak pinak. Ikan yang awalnya memang hidup liar di parit dan selokan ini juga mulai dicintai karena kecantikannya.
Itulah perjalanan panjang yang harus dilalui ikan Gupi untuk sampai di Indonesia. Hingga kini, ikan ini masih banyak diminati dan memiliki banyak nama lokal di berbagai wilayah di Indonesia. Kalau di daerahmu, ikan ini disebut dengan nama apa?
Fenomena viral Arra, bocah lima tahun yang dikenal karena kepandaiannya berbicara dengan gaya dewasa, kembali…
Nama Fedi Nuril akhir-akhir ini kembali dikenal publik. Bukan karena kembali membintangi film dengan tokoh…
Kamis (20/3/2025) pukul 03.00 WIB, saat asyik scrolling media sosial X sambil sahur, mata tertambat…
Dunia aviasi Indonesia bakal semakin berwarna dengan kehadiran burung-burung besi baru. Indonesia Airlines, sebuah perusahaan…
Lagi-lagi rakyat Indonesia dibikin geleng-geleng kepala oleh ulah aparat penegak hukum. Kali ini kasusnya sedang…
Baru-baru ini, dunia hiburan Korea Selatan diguncang oleh skandal yang melibatkan aktor papan atas, Kim…