Belasan tahun aku menimba ilmu di sekolah, namun tak ada satu pelajaranpun yang mengajarkan tentang menghadapi kenyataan. Rasanya hidupku sudah berhenti maju ke depan, sejak kamu meninggalkanku begitu saja dalam kenangan. Sampai-sampai aku mengeluh pada Tuhan, kenapa harus dipertemukan jika akhirnya dipisahkan?
Sungguh, aku tak pernah berharap kamu datang ke hidupku dan membuatku jadi seperti sekarang. Gamang tanpa harapan, menunggu dalam ketidakpastian. Semuanya seperti bencana yang tanpa sengaja, aku bukakan pintu masuknya.
Aku yang sudah bahagia menikmati kesendirian, entah kenapa seolah terhipnotis saat kamu datang. Tiba-tiba saja aku menerima cintamu, tanpa berpikir panjang sebelumnya. Mungkin karena kamu terlalu pintar merayu, atau aku yang selemah itu perihal asmara.
Begitu saja, kemudian aku dan kamu menjalani kisah cinta, yang bisa dibilang sedikit drama. Memang kamu tak pernah menyakitiku, namun sekalinya kamu melakukannya, kamu langsung pergi, begitu saja.
Aku masih ingat di malam itu, tanpa banyak bicara, kamu meminta untuk menyudahi hubungan kita. Seperti disambar petir, aku kaget luar biasa. Ada apa? Kenapa? Aku salah apa?
Dan kamu bilang, semua bukan salahku. Hanya saja, kamu masih belum bisa beranjak dari masa lalumu. Dia datang lagi, dan menggodamu untuk kembali. Rupanya cintamu padanya lebih besar daripada kepadaku, dan kamu, memilih dia dibanding aku.
Kamu minta maaf, dengan suara pelan dan penuh rasa bersalah. But i dont need it, you leave me and it hurts, so much. Aku bisa apa, selain mau tak mau harus melepasmu kembali kepadanya?
Setelah hari itu, semuanya terasa berbeda luar biasa. Aku seperti kehilangan tujuan, tak tau harus ke mana. Kosong menyapa, dengan rasa sepi menyergap tiap detiknya.
Tak ingatkah kau dulu pernah berjanji? Bahagaiakan diriku selamanya. Tak berarti kah cinta kita yang lalu? Hingga kau bersama dengan dirinya…
Dengan bodohnya, sampai hari ini aku masih menunggu kamu kembali. Aku masih berharap, ada sisa-sisa cintamu padaku yang membuat semuanya seperti sedia kala. Di sudut kehidupan, di usiaku yang semakin bertambah, hatiku masih merindumu begitu dalam.
Saat semua orang bertanya, kenapa aku masih sendiri, aku hanya menjawabnya dengan senyuman. Aku tak ingin semua orang tau bahwa, aku masih mengharapkan orang yang telah meninggalkanku begitu saja.
Mungkin di mata mereka, aku sudah gila. Menginginkan seseorang yang jelas-jelas lebih mencintai orang lain. Namun bagaimana lagi, hati ini hanya tertambat padamu, cinta ini tak bisa berpaling ke yang lainnya lagi.
Rindu ini masih milikmu, setelah sekian lama. Walau rasanya sakit melihatmu bersamanya. Entah harus berapa lama aku menunggumu, tak ada yang tau. Namun satu yang pasti, cintaku tak pernah pudar hingga hari ini.
Aku tahu dirimu kini telah ada yang memiliki.. Tapi bagaimanakah dengan diriku? Tak mungkin ku sanggup untuk kehilangan dirimu…
Dalam diam, dengan sepi mencekam
Aku
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…