Sebagai salah satu negara dengan pemandangan alam yang paling mengagumkan, tidak heran kalau Indonesia dijadikan negara tujuan wisata oleh begitu banyak turis asing. Mereka biasanya mengunjungi Indonesia untuk mendapatkan sensasi alam yang eksotis. Selain itu Indonesia juga terkenal sebagai salah satu negara dengan keragaman budaya yang paling kaya.
Baca Juga :Terungkap Alasan Kenapa Turis Asing Senang Liburan ke Indonesia!
Warga Indonesia juga telah terbiasa untuk menerima turis-turis asing. Namun, tetap ada perbedaan antara Indonesia dan negara-negara lain. Kultur Indonesia yang masih sangat ketimuran dan memegang teguh nilai-nilai agama, membuat negara ini memiliki beberapa aturan dan norma yang mungkin tidak sesuai dengan kebiasaan para bule. Berikut ini beberapa “kesalahan” bule yang mereka lakukan ketika berkunjung ke Indonesia.
Kartu kredit memang salah satu fasilitas yang mempermudah aktivitas jual beli. Dengan memakai kartu kredit, para wisatawan asing tidak perlu membawa uang dengan jumlah banyak dan tentu cara ini lebih aman. Di negara Eropa atau Amerika, penggunaan kartu kredit memang sangat lumrah dan dijadikan alat tranksaksi di hampir semua tempat.
Namun, di Indonesia alat transaksi tersebut belum lumrah. Kartu kredit memang bisa dipakai di pusat perbelanjaan tertentu. Namun alangkah konyolnya (hal ini masih sering ditemui) bule yang mencoba membeli souvenir di kaki lima dengan mengeluarkan kartu kreditnya. Harusnya para bule mengerti bahwa perekonomian di negara ini belum secanggih negara asal mereka. Sehingga kartu kredit bukanlah solusi yang baik.
Selanjutnya : 2. Tidak Mencoba Belajar Bahasa Indonesia
Bahasa Inggris memang menjadi bahasa yang digunakan sebagai bahasa persatuan untuk banyak negara. Hampir seluruh koneksi antar-negara dipermudah dengan bahasa Inggris. Seiring perkembangan zaman, semua orang dituntut untuk bisa berbahasa Inggris dengan baik agar bisa berkomunikasi dengan siapa saja, dari negara mana saja. Dengan logika ini, orang bule berpikir semua orang di Indonesia bisa berbahasa Inggris. Kebanyakan dari mereka akan bertanya tentang arah jalan dan hal lainnya dalam Bahasa Inggris pada orang-orang lokal.
Satu hal yang belum dimengerti bule. Indonesia adalah negara yang masih berusaha berkembang. Pendidikan di sini tidak semudah dan sebaik di negara lain, sehingga mempelajari Bahasa Inggris adalah sesuatu yang masih relatif mahal. Jangankan untuk belajar Bahasa Inggris, akses untuk pendidikan pelajaran umum saja masih sulit. Jadi, sebaiknya para bule ini mencoba belajar beberapa pertanyaan dasar dalam Bahasa Indonesia agar komunikasi dengan orang lokal lebih lancar.
Suka atau tidak suka, Indonesia masih memiliki kultur Timur yang menjunjung tinggi kesopanan. Termasuk kesopanan dalam berpakaian. Di beberapa bagian di Indonesia, seperti di Aceh, Sumatera Barat dan beberapa derah lainnya, memakai pakaian minim adalah perbuatan yang kurang layak untuk dilakukan. Memang, di beberapa kota besar seperti di Jakarta, melihat bule dengan pakaian mini adalah hal yang biasa. Namun, perbuatan ini tidak bisa diterima di semua tempat. Memang tidak ada larangan tertulis, namun orang-orang akan memandangi dengan aneh.
Meskipun bukan negara yang berbasis Syariah, namun bagi orang Indonesia kesopanan berpakaian harus diterapkan dimana saja. Bule semestinya tahu akan hal ini sebelum mengunjungi Indonesia dan harus menyesuaikan diri dengan kebiasaan setempat. Tidak ada salahnya terlebih dahulu mencari tahu tentang kultur negara tujuan wisata dan menghormatinya ketika sudah sampai di negara tujuan tersebut.
Ini kesalahan yang paling sering dilakukan para bule. Mereka tidak mencoba mencari tahu tentang budaya setempat sebelum mengunjungi sebuah negara. Sehingga mereka melakukan aktivitas seperti layaknya apa yang mereka lakukan di negara mereka masing-masing. Padahal, belum tentu hal yang mereka lakukan membuat orang lokal merasa nyaman.
Seharusnya para wisatawan asing mempelajari dan mencoba menghormati budaya di negara tujuannya. Karena berwisata sebenarnya bukan hanya soal mengunjungi sebuah tempat, namun juga untuk mempelajari cara hidup yang berbeda dengan yang biasa kita kenal.
Kita sering kali menemukan bule dengan muka cemberut di jalan. Umumnya mereka kecewa dengan fasilitas atau transportasi yang mereka gunakan selama berwisata. Mereka juga tidak membalas senyum yang diberikan orang lokal padanya.
Ya, mungkin Indonesia memang belum sebaik negara mereka. Masih banyak yang perlu kita benahi dari negara ini. Namun, berwisata sambil memasang muka masam begitu tidak akan memperbaiki keadaan. Toh esensi dari berwisata adalah menikmati apapun yang kita temui di perjalanan, kan?
Meski para bule melakukan beberapa “kesalahan” kita sebagai penduduk lokal juga terkadang memiliki kekurangan dalam menyambut para wisatawan asing. Kita tentu tahu banyak sekali pedagang yang memahalkan dagangannya khusus untuk para bule. Nah, jika sudah begini, sebaiknya kita sama-sama memperbaiki diri.
Kesalahan di atas juga harus kita jadikan pelajaran. Jadi, jika suatu saat kita berkesempatan untuk mengunjungi negara lain, kita akan mempelajari dan menghormati kebudayaan setempat saat berwisata. (HLH)
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…