Mengatur dan memimpin negara tentu bukan perkara yang enteng. Apalagi untuk negeri yang baru merdeka dan tengah mencari jati dirinya, macam Indonesia di awal-awal kemerdekaan. Memimpin negara baru seperti ini pasti susah luar biasa. Dan tentu inilah yang dirasakan Bung Karno ketika menjabat presiden, meskipun beliau tak pernah terang-terangan mengatakan itu. Nah, karena beban kerja yang luar biasa seperti itu, makanya, kemudian sungguh tidak masalah kalau sang Bapak Bangsa mencari hiburan hanya untuk sekedar melepas penatnya.
Soal hiburan, Sukarno sangat suka musik. Beliau memang tak bernyanyi apalagi main band, tapi si pemikat wanita ini sangat jago menari, khususnya Lenso. Dan uniknya, Si Bung Besar sungguh kuat menari tarian ini. Dua jam pun beliau sikat kalau mood-nya tengah baik. Tapi, meskipun begitu menikmati Lenso-nya, Bung Karno punya satu masalah pelik soal itu. Ya, band pengiring Lensonya tak pernah cocok dengan dirinya.
ABS, kemudian diciptakan untuk membuat Sukarno bisa berpuas-puas ber-lenso sesuai dengan keinginannya. ABS sendiri adalah band khusus untuk Pak Karno yang selalu setia mengiringi hari-hari lelah sang Proklamator.
Sudah jadi kebiasaan beliau kalau acara ramah tamah pasti selalu ada musiknya. Entah itu acara-acara kenegaraan, sampai menyambut tamu asing. Dan kalau sudah di sesi ramah tamah begini, beliau pasti akan memainkan cha-cha kemudian langsung me-Lenso-kan dirinya.
Semua orang menikmati, namun si Bung ternyata seringnya tidak begitu. Beliau bilang kalau band yang mengiringinya itu tidak pernah ada yang cocok dengan dirinya. Entah, apa yang membuat beliau seperti ini. Mungkin nadanya yang kurang cocok, atau tidak ada soul di musiknya, beliau pasti tahu mengingat ini adalah musik kesukaannya. Nah, gara-gara ini akhirnya nanti tercetus ABS.
Sebagai orang yang begitu dekat dengan Pak Karno, Mangil Martowidjojo tahu sekali hal-hal kecil yang membuat hati si presiden tampan itu gelisah. Salah satunya ya masalah band yang tak pernah cocok itu. Lalu berangkat dengan tujuan membuat Bung Karno bahagia, Mangil pun menginisiasi berdirinya ABS.
ABS dibentuk atas dasar rasa cinta dan kasihan. Cinta dalam hal ini sebagai manifestasi dari kebanggaan akan Sukarno, dan kasihan ketika si Bung tak pernah puas dengan band pengiring. Tak membuang banyak waktu, begitu sudah dibentuk ABS pun mempelajari semua lagu favorit Bung Karno dan akhirnya benar-benar mempeng dalam bahasa Jawa yang artinya sudah oke banget.
Selama ini ABS selalu sukses membuat Bung Karno seperti menari di awang-awang. Tapi, tiada band yang sempurna, ungkapan untuk ini juga berlaku untuk ABS. Jadi ceritanya ketika itu Bung Karno tengah menari Lenso dengan musik cha-cha kesukaannya. Entah ada angin apa, ABS mencoba mengganti sedikit demi sedikit nadanya. Penonton pun sepertinya juga cukup bosan dengan irama yang sudah dimainkan selama dua jam itu.
Tahu kalau musiknya berubah, Bung Karno langsung membentak band. Tanpa perlu dikomando lagi, ABS langsung on the track dengan musik cha-cha yang tadi. Nah, dari kejadian ini kemudian terciptalah nama ABS yang artinya Asal Bapak Senang.
Band ini memang hanya ditujukan untuk Bung Karno. Anggota ABS tak pernah main jika suami Naoko Nemoto itu tidak minta, tapi kadang-kadang ABS juga bermain untuk acara kawinan, terutama para anggota militer. Nah, soal nama ABS, Bung Karno ternyata tak pernah tahu apa artnya.
Dalam sebuah acara setelah pertemuan dengan ratusan mahasiswa, Bung Karno mengisyaratkan band pribadinya untuk main. Dan ketika itu sang ajudan yang bernama Bambang Widjanarko, langsung menyuruh ABS untuk on stage. “Ayo ABS bersiap, kita segera mulai,” ungkap Bambang. Mendengar ini Bung Karno pun penasaran, “Mbang, apa itu ABS,” tanya si Bung. Kemudian Bambang menimpalinya, “Oh, itu hanya nama Band Pak.” Setelah percakapan ini Bung Karno tak pernah tanya lagi, bahkan sampai beliau meninggal.
Terciptanya ABS sedikit banyak sukses membuat Bung Karno sumringah. Makanya, beliau selalu membawa band ini kemana pun pergi, termasuk dalam lawatan-lawatan ke luar negeri. Seperti biasa, jika Bung Karno sudah memberi kode-kode, band tuan rumah bakal langsung diganti dengan ABS. Nah, soal ini, pernah ada cerita lucu.
Jadi, ketika itu Bung Karno tengah menghadiri pertemuan di Roma, ABS ikut ketika itu. Jamuan tersebut juga ada band pengiringnya, namun roman-romannya mimik Bung Karno kurang begitu suka. Langsung setelah lagu pertama selesai, Bung Karno memberi kode ABS untuk naik dan main. Hal yang lucu di sini adalah ABS main sampai acara selesai, padahal ini di luar negeri lho, harusnya band tuan rumah yang main. Memang si Bung ini tiada duanya.
ABS mungkin bagi kita bukan siapa-siapa, namun bagi Bung Karno, mereka adalah penyelamat jiwa saat tenggelam dalam berbagai kesibukan soal kenegaraan. Ya, ucapan terimakasih sepertinya layak kita berikan bagi mereka. Tanpa ABS mungkin semuanya baik-baik saja, tapi dengan ABS Bung Karno jadi bisa lebih menikmati tugas beratnya.
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…