Trending

Inilah Bahaya Penularan Micro-Droplet Lewat Bersin dan Pentingnya Lakukan Physical Standing

Cepatnya penularan virus corona memang membuat khawatir siapa saja. Menurut Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito mengatakan, wabah tersebut melalui droplet atau tetesan partikel yang kemudian terhirup oleh hidung, masuk ke dalam mulut, menempel di benda yang menyebar lewat sentuhan jari. Metode penyebaran ini juga disimulasikan oleh para ilmuwan di Jepang.

Lewat eksperimen yang dilakukan, menemukan bahwa micro-droplet (partikel virus) yang keluar saat bersin dan batuk tetap bertahan lebih lama di udara, dibanding dengan tetesan seperti air liur penderita Covid-19 misalnya. Selengkapnya, simak ulasan Boombastis berikut ini.

Penularan yang terjadi saat berbincang-bincang pada jarak yang dekat

Menurut Kazuhiro Tateda selaku President of the Japanese Association for Infectious Disease, penelitian yang ada menunjukkan partikel kecil virus (mikro) yang ditularkan (droplet) bisa menyebar saat mereka berbincang-bincang dengan jarak yang dekat. Percikan yang ada, kemudian menular tanpa disadari.

Kazuhiro mengatakan, infeksi tersebut datang dari partikel mikrometer atau yang kemudian disebut sebagai transmisi atau penularan micro-droplet infection, seperti yang dikutip dari NHK (31/03/2020). Dalam eksperimen yang ada juga diperlihatkan, bagaimana partikel virus masih tetap bertahan di udara setelah dikeluarkan.

Hasil eksperimen yang menunjukkan partikel virus yang bertahan di udara

Eksperimen canggih yang dilakukan oleh sekelompok ilmuwan, tampak menggunakan sinar laser dan sensor kamera yang memiliki sensitivitas tinggi untuk melacak sebaran partikel virus yang ada. Benda tersebut mampu mendeteksi hingga ukuran 0,1 micrometer.

Ketika bersin, terlihat semburan cairan yang keluar lewat hidung. Saat dilihat menggunakan kamera dengan tingkat sensitif yang tinggi, ada banyak partikel kecil berkelap-kelip tengah mengambang di udara. Jelas, mata manusia tidak mampu melihat hal tersebut karena ukurannya yang sangat kecil. Inilah yang kemudian disebut sebagai micro-droplet.

Simulasi mencengangkan soal micro-droplet yang menular ke banyak orang

Pada simulasi lainnya yang menggunakan rekayasa komputer, skenario menggunakan banyak orang yang berkerumun. Saat salah satu bersin, terlihat semburan partikel berukuran mikro tampak terbang di udara dan menyebar. Beberapa dicitrakan dengan tampilan warna yang berbeda.

Seperti biru dan hijau yang terlihat jatuh ke tanah (droplet), dan merah tetap terlihat mengambang di udara (micro- droplet). Saat eksperimen hanya menggunakan micro-droplet saja yang berwarna merah, partikel tersebut tetap melayang di udara, menyebar dan bertahan hingga 20 menit lamanya.

Pentingnya menggunakan masker dan menerapkan physical standing

Melihat dari eksperimen yang dilakukan, kita bisa menyadari bahwa inilah pentingnya menjaga jarak antar individu (physical distancing) guna menghindari kemungkinan terpapar Covid-19 lewat micro-droplet. Tak hanya itu, penggunaan masker juga menjadi hal wajib agar tidak menghirup partikel virus yang mengambang di udara.

Ilustrasi menggunakan masker [sumber gambar]
Selain penggunaan masker, bisa juga ditambah dengan membiasakan diri dengan pola hidup bersih seperti mencuci tangan dan baju yang dipakai setelah beraktivitas di luar ruangan, menghindari kerumunan dan keramaian, serta berupaya menjaga kesehatan dengan cara berolahraga.

BACA JUGA: Bandelnya Warga+62 Saat Wabah Corona Ini Bikin Polisi Naik Darah, Ada yang Nekat Arisan

Melihat pola penularan micro-droplet lewat studi kasus di atas, tak salah jika pemerintah mengimbau agar masyarakat menerapkan physical standing (jaga jarak). Tak hanya itu, Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito juga menyarankan agar menggunakan masker kain tiga lapis dan rajin membersihkan diri guna menghilangkan partikel virus yang menempel.

Share
Published by
Dany

Recent Posts

Tesso Nilo: Rumah Para Gajah yang Kian Terancam Eksistensinya

Media sosial akhir-akhir ini sedang dihangatkan dengan topik seputar perusakan alam, di mana salah satunya…

2 weeks ago

Penemuan Rafflesia Hasseltii Berbuntut Panjang, Oxford Dianggap Pelit Apresiasi

Sedang viral di platform media sosial X mengenai kehebohan penemuan bunga Rafflesia Hasseltii. Yang menemukan…

2 weeks ago

4 Aksi Pejabat Tanggap Bencana Sumatera yang Jadi Sorotan Netizen

Sumatera berduka setelah banjir bandang disertai tanah longsor menyapu Pulau Sumatera bagian utara. Tak hanya…

3 weeks ago

Kisah Pilu Warga Terdampak Bencana Sumatera, Sewa Alat Berat Sendiri untuk Cari Jenazah Ibunya

Ribuan kabar duka dari Pulau Sumatera. Salah satunya adalah seorang pemuda bernama Erik Andesra, pria…

3 weeks ago

Risiko Bencana Tinggi, Anggaran BNPB Kena Efisiensi

Masih teringat dahsyatnya bencana alam di Sumatera bagian Utara. Aceh, Medan, Tapanuli, Sibolga, hingga sebagian…

3 weeks ago

Insiden Tumblr Hilang di KRL Berujung Pemecatan Karyawan Sana Sini

Jangan remehkan kekuatan tumbler. Tak hanya tahan pecah, hilang dikit, dua-tiga orang bisa kena pecat…

4 weeks ago