Ramesh Babu adalah seorang pria asal Bangalore, India yang punya profesi sebagai pemangkas rambut. Meski demikian, ia punya pekerjaan ‘sampingan’ yakni menyewakan mobil-mobil mewah. Hingga saat ini, total mobil mewahnya berjumlah lebih dari 200 unit.
Akan tetapi, jika mengetahui seperti apa awal perjalanan kisahnya, tak akan ada yang berani memprediksi bahwa Ramesh akan sukses seperti ini. Dulunya, ia hanya berprofesi sebagai seorang tukang cukur. Pekerjaan yang juga digeluti oleh ayahnya.
Ia berasal dari keluarga miskin. Ayahnya, yang berprofesi sebagai pemangkas rambut, meninggal cepat pada tahun 1979. Untuk menghidupi seluruh anggota keluarga, ibunya bekerja sebagai pembantu rumah tangga.
Ayahnya hanya mewariskan tempat cukur yang saat itu dikelola oleh pamannya. Sebagai kompensasi, setiap hari pamannya selalu memberi Ramesh dan saudaranya uang saku. Tapi tak banyak, hanya 5 rupee. Jumlah uang yang bahkan pada saat itu tak mampu membiayai kebutuhan harian mereka. Uang tersebut hanya cukup untuk makan. Itupun hanya satu kali dalam sehari. Itupun dengan lauk seadanya.
Memasuki jenjang sekolah menengah, Ramesh mulai coba peruntungan dengan bekerja serabutan sekadar untuk meringankan beban hidup ibunya. Pekerjaan seperti loper koran atau pengantar susu sudah khatam ia jalankan sehari-harinya.
Pada usia 19 tahun, ibunya bertengkar hebat dengan pamannya karena ia berhenti sama sekali memberi anak-anaknya uang harian. Pamannya bilang, kalau ingin mencari uang, ia harus berusaha sendirian. Sejak saat itu kepemilikan salon diserahkan kepadanya.
Ibunya tak setuju karena ingin Ramesh mengutamakan pendidikan. Namun, ia tetap nekat. Ia menyiasatinya dengan membagi waktu. Paginya, ia membuka tempat cukur, siangnya ia pergi ke kampus, dan pulang dari kampus ia kembali menerima pelanggan yang ingin dicukur.
Jangankan waktu untuk bermain, waktu untuk belajar juga ia sering keteteran. Hal itu tak terlepas dari kesibukannya sebagai pemangkas rambut. Bayangkan saja, jam operasionalnya bahkan kerap buka hingga tengah malam.
Kemudian pada tahun 1993. Pamannya membeli sebuah mobil kecil, karena tak mau kalah, ia pun membeli sebuah mobil van, namun bekas pakai. Ia sisihkan sebagian penghasilannya serta melakukan pinjaman untuk membeli mobil tersebut.
Seorang wanita pemilik rumah di mana ibunya bekerja sebagai pembantu rumah tangga, bertanya kenapa ia tidak menyewakannya saja? Alih-alih hanya digunakan untuk main-main. Ia mengajarkan hal-hal mendasar mengenai usaha ini. Ia sudah seperti saudara kandung bagi Ramesh, dan hingga saat ini wanita tersebut masih menjadi bagian besar kesuksesan hidupnya.
Setahun kemudian, Ramesh mulai serius menekuni jasa penyewaan mobil. Pelanggannya lumayan banyak datang silih berganti. Kian tahun bisnisnya kian menggelembung. Pada tahun 2004, ia sudah punya enam mobil.
Padahal prioritasnya adalah mengembangkan sayap usaha pangkas rambutnya selebar mungkin. Belum lagi, pada tahun itu bisnis sewa mobilnya tengah lesu karena ketatnya persaingan. Semua orang bisa membeli mobil dan menyewakannya. Sadar ceruk ini semakin ramai, ia pun mulai memikirkan gagasan untuk membeli dan menyewakan mobil mewah.
Pada tahun yang sama, ia langsung membeli satu unit mobil mewah. Orang-orang terdekatnya bilang kalau ia telah melakukan kesalahan fatal. Uang sebanyak 40 lakh (atau sekitar Rp800 juta) ia gelontorkan untuk membeli sedan Mercedes E-Class.
Sebetulnya ia juga sama khawatirnya dengan yang lain. Namun, ia berani mengambil langkah riskan seperti itu. Apabila hasil tak sesuai harapan, ia siap menjual mobil tersebut.
Beruntung, langkah nekatnya terbayar lunas. Tak ada yang berani menyewakan mobil mewah seperti dirinya. Ia orang pertama di Bangalore yang berinvestasi pada mobil mewah. Dan hasilnya luar biasa. Para pelanggannya kalangan premium, dari politikus hingga artis papan atas Bollywood. Sebut saja Aamir Khan, Aishwarya Rai, hingga Salman Khan.
Hingga saat ini, deretan mobil mewahnya sudah mencapai 200 buah. Ada BMW seri 5 dan seri 7, Mercedes-Benz S Class dan E Class, Honda Accord, Honda CR-V, Rolls-Royce Ghost, hingga yang terbaru seperti Mercedes Maybach S600. Ia menjalankan bisnisnya di bawah bendera Ramesh Tour & Travels.
Ingin tahu apa resep kesuksesan Ramesh? Ia memperingatkan kita bahwa dalam setiap usaha pasti ada jalan terjal. Di pertengahan bisnisnya, ia pernah kelimpungan mencari dana talangan untuk membayar pajak semua mobil mewahnya. Makanya, ketika kamu mendapat cobaan dalam bisnismu, kamu tak perlu cengeng atau meratapi nasibmu. Hadapi semuanya dengan sepenuh hati.
Terakhir, Ramesh punya prinsip yang ingin ia bagikan kepada orang lain.
Bekerja keraslah dan tetap rendah hati. Sisanya, hanya keberuntungan semata.
Seperti itulah Ramesh, sedari kecil ia selalu berusaha keras. Ia bahkan rela mengorbankan waktu bermain demi membantu ibunya. Ia juga berani mengambil risiko di saat orang lain meragukannya.
Ia juga dikenal sebagai penata rambut yang rendah hati dan tidak sombong. Meski penghasilan dari jasa travelnya luar biasa besar, hingga saat ini, ia tak lupa akar. Ia tetap berprofesi sebagai pemangkas rambut dengan bayaran hanya 65 rupee (sekitar Rp15 ribu) per pelanggan. Ia bilang, ia baru akan berhenti ketika tangannya sudah tak bisa diajak kompromi.
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…