Lucu

Haram Dilanggar! Inilah 5 Peraturan yang Harus Dipatuhi Saat Mengunjungi Suku Dayak

Saat terdengar nama Dayak, kita pastinya sudah ngeri dan bergidik duluan. Bayangan yang ada di dalam kepala kita adalah manusia-manusia primitif, yang punya ilmu mistis, kebal, dan mungkin tidak paham aturan dunia modern. Padahal sebetulnya mereka tidaklah seperti yang kita kira, maka tidak ada salahnya untuk mencoba berkunjung ke pedalaman Suku Dayak.

Nah, seperti kata peribahasa ‘di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung’, maka kita juga punya tata krama tersendiri jika hendak mengunjungi mereka. Niat baik saja tidaklah cukup jika kamu tidak mengetahui aturan yang ‘haram’ dilanggar dalam budaya Suku Dayak. Nah, uraian ini bisa dijadikan panduan saat hendak mengunjungi Suku Dayak.

Meminta Izin adalah hal yang paling penting

Meminta izin tetua suku [Sumber gambar]
Kampung Dayak layaknya sebuah rumah asing untuk para pengunjungnya, makanya mendapatkan izin adalah hal yang tidak boleh dilupakan. Izin bisa didapatkan melalui para tetua suku atau RT, RW yang ada di sana. Mendapatkan izin akan mencegah kamu terkena hal-hal yang tak diinginkan. Ada cerita dari pengunjung yang lupa meminta izin kepada para tetua kampung Dayak, apa yang terjadi? Ia terkena hukum adat (seperti santet) dari suku tersebut. Ingat! Sebagian dari penduduk asli memang memiliki kemampuan ilmu yang tidak kita ketahui.

Menghormati patung yang ada di depan rumah Suku Dayak

Patung depan rumah Dayak [Sumber gambar]
Bagi yang sering atau pernah mengunjungi pedalaman Suku Dayak di Kalimantan, maka kamu pasti menemukan patung-patung yang biasanya ada di depan rumah Suku Dayak. Patung tersebut bukanlah patung hiasan biasa, tapi merupakan perwujudan dan tanda penghormatan kepada arwah nenek moyang mereka yang sudah meninggal. Apapun bentuk dan rupa patung tersebut, jangan pernah melontarkan kata-kata yang tidak pantas, karena hal tersebut kamu akan menempatkan dirimu dalam bahaya.

Jangan menolak sesuatu yang mereka berikan

Hadiah dari Suku Dayak [Sumber gambar]
Masyarakat Dayak yang hidupnya masih di daerah pedalaman dan kurang akrab dengan suasana modern memiliki watak polos. Saat akan mengakhiri kunjungan dan pergi, mereka mungkin akan memberikan sesuatu sebagai hadiah. Tidak menolak pemberian tersebut akan sangat menghormati, mereka merasa sesuatu tersebut dihargai. Sebaliknya, sering menolak apa yang mereka berikan akan membuat mereka tersinggung. Namun, lain halnya jika yang mereka tawarkan adalah sesuatu yang haram bagi kamu misalnya. Tolaklah dengan lembut hingga tidak menyakiti.

Larangan mempermainkan gadis Dayak

Pesona kecantikan gadis dayak [Sumber gambar]
Selama ini stigma yang melekat pada gadis Dayak adalah mereka orang yang dingin, bericara kasar, dan tertutup terhadap orang asing. Pernyataan ini tidak sepenuhnya benar, mengingat mereka juga bisa bersikap ramah dan open minded kepada orang asing. Selain itu, gadis dari suku Dayak terkenal memiliki paras cantik dan menawan, makanya tak heran jika mereka bisa membuat pendatang dan orang asing jatuh hati. Nah, ada yang perlu diperhatikan dari poin ini, jangan sekali-kali menggoda atau mempermainkan gadis Dayak dengan sengaja. Berdasar pada mitos yang beredar, siapapun yang mempermainkan mereka maka alat vitalnya akan hilang. Walaupun terdengar mengerikan, namun hal semacam ini sudah pernah terjadi.

Bersikap sopanlah saat mengunjungi makam leluhur Suku Dayak

Makam Suku Dayak [Sumber gambar]
Merupakan satu kesempatan yang istimewa saat kamu bisa mampir dan berziarah ke makam leluhur Suku Dayak. Area pemakaman adalah salah satu tempat sakral dan dikeramatkan oleh orang Daya. Orang yang meninggal di suku ini akan dibakar terlebih dahulu, abunya akan dikubur dengan cara yang unik, yaitu disediakan bangunan dengan dua tiang, diatasnya akan ada balok sebagai wadah dari abu jasad yang sudah dibakar. Meskipun terlihat unik, makam Suku Dayak ini sangat kental akan hal mistis. Ketika kamu berkesempatan mengunjunginya, maka jangan coba-coba untuk mengeluarkan kata yang tak pantas, karena hal tersebut sama saja seperti hinaan.

Tidak semua suku Dayak yang berada di pedalaman menjauhkan diri dari orang-orang yang kehidupannya lebih modern. Mereka juga bisa diajak berinteraksi kok, hanya saja jika ingin mengunjungi mereka maka harus lebih tau dengan adat yang berlaku dalam kehidupan Suku Dayak, karena salah dalam memperlakukan mereka bisa berdampak buruk bagi kamu.

Share
Published by
Ayu

Recent Posts

Rosita Istiawan Pionir Hijau, Dedikasi Bangun Hutan 25 Tahun

Di tengah keputusasaan untuk menjaga kelestarian alam, Indonesia membutuhkan sosok yang berani melindungi sumber daya…

5 hours ago

Tesso Nilo: Rumah Para Gajah yang Kian Terancam Eksistensinya

Media sosial akhir-akhir ini sedang dihangatkan dengan topik seputar perusakan alam, di mana salah satunya…

2 weeks ago

Penemuan Rafflesia Hasseltii Berbuntut Panjang, Oxford Dianggap Pelit Apresiasi

Sedang viral di platform media sosial X mengenai kehebohan penemuan bunga Rafflesia Hasseltii. Yang menemukan…

2 weeks ago

4 Aksi Pejabat Tanggap Bencana Sumatera yang Jadi Sorotan Netizen

Sumatera berduka setelah banjir bandang disertai tanah longsor menyapu Pulau Sumatera bagian utara. Tak hanya…

3 weeks ago

Kebakaran Hebat Gedung Terra Drone, Korban Tembus 20 Orang

Duka terus menghampiri bangsa Indonesia di penghujung tahun 2025 ini. Belum kelar bencana banjir hebat…

3 weeks ago

Kisah Pilu Warga Terdampak Bencana Sumatera, Sewa Alat Berat Sendiri untuk Cari Jenazah Ibunya

Ribuan kabar duka dari Pulau Sumatera. Salah satunya adalah seorang pemuda bernama Erik Andesra, pria…

3 weeks ago