Entah apa yang dipikirkan oleh pria berusia 26 tahun ini. Sebut saja namanya Naing, tega menebas tangan ayahnya tanpa berpikir panjang. Dilansir dari akun facebook Yuni Rusmini, hanya karena ia memergoki sang ayah memakan buah mangga miliknya, Naing langsung naik darah saat itu juga.
Pada awalnya, sang ayah bernama Caceng memang sedang ngidam makan buah mangga. Teringat buah hatinya memiliki mangga, ia mencarinya ke seluruh penjuru rumah. Setelah mendapatkan mangganya, pria asal Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan ini langsung menikmatinya tanpa izin ke sang anak.
Naing pun datang dan melihat mangga kepunyaannya telah habis dimakan oleh ayahnya. Lelaki yang berprofesi sebagai petani itupun langsung mengambil pisau dan memotong tangan ayahnya tanpa basa-basi. Sontak, tangan Caceng mengeluarkan banyak darah sehingga dirinya langsung lemas. Melihat kejadian sadis tersebut, Muh Yunus, kerabat dari keduanya langsung membawa Caceng ke rumah sakit.
Peristiwa kejam inipun tak mendapat ampun dari para netizen. Mereka sungguh mengutuk perbuatan kejam Naing kepada ayahnya sendiri. Apalagi hanya perkara mangga yang bisa ia beli lagi. Semua warganet pun mengatakan jika kelakuan dari Naing tidak dapat dimaafkan karena telah membuat sang ayah terluka parah. Lalu kemungkinan besar, sang ayah juga sakit hati melihat perbuatan anaknya yang sangat tidak pantas.
Fenomena serupa juga banyak terjadi sebelumnya. Salah satunya yang terjadi di Kebumen, Jawa Tengah. Dikabarkan dari kompas.com, pria berinisial HE menganiaya ayah kandungnya sendiri menggunakan besi cor. Penyebabnya pun bikin kita rasanya ingin menjatuhkannya ke jurang, yaitu terganggu oleh suara ayahnya pada waktu dirinya tengah menonton televisi. Parahnya, sang ayah bernama Sarpin tersebut langsung meninggal di tempat saat itu juga.
Kedua peristiwa di atas menunjukkan jika etika seorang anak kepada orangtuanya masih sangat kurang. Bukan hanya karena didikan orangtua, tapi lebih kepada pergaulan dan apa yang dilihatnya sehari-hari. Untuk pergaulan, orangtua memang tidak bisa 24 jam selalu mengawasi. Tapi sebagai anak yang sudah berusia dewasa dan lebih dari 25 tahun, pasti sudah bisa membedakan mana teman yang baik dan buruk sifatnya.
Kemudian untuk tontonan yang dilihat sehari-hari, juga bisa berdampak kepada psikologis. Apalagi di zaman sekarang yang banyak menayangkan tentang kekerasan kepada orangtua atau sebaliknya. Nah, kalau tayangan seperti ini disaksikan terus menerus, otak kita akan terstimulus untuk melakukan hal yang sama. Duh, amit-amit deh ya.
BACA JUGA : Lupa Memberi Kecap di Sup, Seorang Anak Tega Aniaya Ibu dan Bunuh Ayah Kandungnya
Intinya, sebagai anak kita perlu untuk menjaga emosi, apalagi ke orangtua kandung. Ya, memang terkadang mereka bersikap menyebalkan dan membuat kita marah. Namun alangkah baiknya untuk tetap menjaga amarah kita kepada mereka. Kalau bisa menjaga emosi di depan mereka, secara tidak langsung kita telah berbakti lho.
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…