Gelaran acara SEA GAMES 2019 di Filipina yang sejatinya diwarnai dengan suasana meriah, malah berubah menjadi ajang keluhan sekaligus sorotan dari berbagai negara peserta. Alih-alih menjadi tuan rumah yang menjamu tamunya dengan baik, Filipina sebagai penyelenggara malah banjir kritikan karena dinilai gagal dan kurang persiapan.
Salah satu bentuknya adalah akomodasi yang disediakan tuan rumah ternyata kurang memadai. Dilansir dari Bolasport.com, Timnas U-22 Indonesia terpaksa jalan kaki sejauh 1,1 km dari hotel menuju Stadion Rizal Memorial tempat mereka berlatih. Bukan hanya Indonesia, sejumlah negara ASEAN lainnya juga merasakan hal serupa. Kira-kira apa saja ya? Simak selengkapnya di bawah ini.
Kontingen Singapura kelaparan karena minimnya logistik yang disediakan tuan rumah
Imbas dari kacaunya koordinasi dan akomodasi, Ketua Kontingen Singapura, Juliana Seow mengeluhkan kurangnya logistik yang disediakan panitia. Menurut dirinya seperti yang dilansir dari Liputan6.com, ia mengirimkan surat resmi pada Ramon Suzara selaku Direktur Operasional SEA Games 2019 Filipina, yang mengeluhkan kurangnya stok makanan halal serta akreditasi bagi para atlet Singapura.
Pemain Thailand terjebak macet parah hingga batal latihan
https://www.instagram.com/p/B5NKdWbj76Z/?igshid=14qr2yactz21b
Tak hanya Singapura, rombongan timnas U-23 Thailand bahkan harus membatalkan latihan pertamanya karena terjebak macet selama berjam-jam. Alhasil, pelatih Thailand Akira Nishino pun melakukan peregangan di tempat terdekat, sebagai ganti dari agenda latihan mereka yang batal.
Atlet Timor Leste terpaksa menunggu lama dan diantarkan ke hotel yang salah
Lain Singapura dan Thailand, kontingen asal Timor Leste juga merasakan betapa buruknya pelayanan dari tuan rumah Filipina. Diketahui, timnas U-23 Timor Leste harus rela menunggu selama tiga jam seusai mendarat di Filipina. Seperti yang dilansir dari Bola.kompas.com, hal tersebut diperparah saat jemputan yang membawa rombongan timnas U-23 Timor Leste ternyata mengantar mereka ke hotel yang salah.
Pemain Kamboja terpaksa tidur di karpet karena akomodasi yang tidak sesuai
Dari sekian kejadian yang ada, kontingen asal Kamboja mungkin mengalami nasib yang paling apes. Belum lama ini, beredar foto-foto mereka yang tidur di lantai tempatnya menginap, Hotel Century Park. Meski terlihat seperti ditelantarkan, Manajemen hotel memberi respon lewat Facebook dan mengatakan bahwa timnas Kamboja tidak segera ditampung karena kamar penuh.
Ruangan pendukung yang tidak layak pakai karena masih proses pengerjaan
maybe this is a prank !! 🤣 LOL#SEAGames2019fail pic.twitter.com/smGyEcokyj
— Flying🐬 (@Duutchman) November 25, 2019
Jika kisah di atas menyoroti tamu dari negara-negara ASEAN yang dirugikan, Filipina juga rasanya harus menanggung malu karena mereka tak hanya lalai soal akomodasi, tapi juga fasilitas. Dalam sebuah unggahan pada akun Twitter @AnggyGreenTea21, terlihat ruang konferensi wartawan tampak masih dalam proses pengerjaan.
BACA JUGA: Mengenang SEA Games Manila, Ketika Kesuksesan Pemberantasan Mafia Bola Berujung Juara
Melihat amburadulnya SEA GAMES 2019 yang diselenggarakan oleh Filipina, netizen di Indonesia pun menyerukan tagar #SEAGames2019fail yang akhirnya menjadi trending topic di Twitter. Tak salah bila Filipina menanggung malu di antara negara-negara ASEAN yang menjadi tamunya.