Satanisme, istilah ini diartikan sebagai aliran yang secara harfiah berkebalikan dengan apa yang diajarkan agama. Misalnya, suatu agama mengajarkan ketaatan, maka satanisme menganjurkan pengkhianatan dan pemberontakan, serta berbagai hal berkebalikan yang lain. Satanisme lahir dari ego manusia yang tidak bisa menerima kebaikan dalam hatinya, serta dengan terang-terangan memusuhi hal-hal yang bertentangan dengan mereka.
Dalam perkembangannya, aliran satanisme terbagi atas beberapa golongan atau cabang. Namun mereka menginduk pada sosok yang sama yakni setan itu sendiri. Nah, berikut adalah beberapa aliran satanisme yang harus kita ketahui.
Percaya atau tidak Satanic Temple sama sekali tidak memiliki ritual penyembahan setan, lingkaran pentagram dan sebagainya. Justru aliran ini adalah tempat berkumpulnya orang-orang yang tidak setuju dengan hal-hal yang tak sesuai dengan hati nurani. Misalnya tentang ketidakadilan hukum atau ketimpangan sosial. Meskipun aslinya untuk kebaikan, namun tetap saja menggunakan lambang setan adalah hal yang buruk. Untuk itu mereka punya alasannya sendiri.
Masing-masing anggota Satanic Temple percaya jika setan adalah sosok yang paling representatif untuk menggambarkan pemberontakan dan ketidaksukaan terhadap sesuatu. Ya, setan memang dikisahkan melakukan pemberontakan pertama ketika ia menentang perintah Tuhan ketika awal penciptaan Nabi Adam dulu. Meskipun tidak mengandung unsur-unsur menyesatkan kalau dilihat dari visi misinya, namun sebaiknya tak terpancing untuk masuk ke dalamnya.
Setian didirikan oleh tangan kanan Anton LaVey bernama Michael Aquino. LaVey sendiri adalah orang yang bertanggung jawab atas berdirinya aliran satanisme terbesar di era modern. Setian pada dasarnya sama seperti aliran satanisme yang kita tahu. Namun mereka memuja sosok lain yakni Set. Set adalah dewa Mesir kuno yang sering dikaitkan dengan hal-hal buruk. Misalnya kegelapan, bencana sampai kerusakan.
Dalam salah satu pedoman Setian, Aquino mengatakan jika masing-masing orang nantinya akan mencapai level ketuhanannya sendiri. Bagi pengikut Setian, hal ini dilakukan dengan cara melakukan Xeper, yang dipraktikkan dengan melakukan semacam perjalanan gaib. Xeper juga bisa dilakukan dengan melakukan sihir, pengembangan pribadi, dan sebagainya sesuai dengan apa yang diajarkan agama ini.
Polytheistic Satanisme sering dikaitkan dengan ajaran yang menerima semua setan sebagai Tuhan. Mulai dari setan itu sendiri, Set, Lucifer, Prometheus, Azazel dan yang lainnya. Perkumpulan ini berpusat di Church of Azazel yang ada di kota New York. Tak hanya menerima semua sekte satanisme, agama ini juga mempersilakan siapa pun yang ingin mengenal lebih jauh tentang Polytheistic Satanisme.
Pengikut Polytheistic Satanisme juga tidak melakukan ritual-ritual yang berhubungan dengan klenik. Mereka cukup meyakini dalam hati jika sosok setan dan sebangsanya tersebut harus dihormati dan diyakini memiliki kekuatan yang berpengaruh terhadap manusia. Satu hal yang juga dipercaya oleh pengikut agama ini adalah Tuhan tidak bermanifestasi dalam bentuk dan kemudian terlibat dalam urusan-urusan manusia.
Secara harfiah Demonolatry diartikan sebagai ritual penyembahan setan. Aliran ini sudah ada sejak dulu dengan sistem penyembahan yang juga masih belum berubah. Orang-orang Demonolatry percaya jika setan adalah satu-satunya pembawa energi dalam kehidupan. Makanya, dalam setiap pemujaan mereka melakukan pemanggilan setan dan berharap agar dirasuki olehnya.
Meskipun terkesan tradisional, Demonolatry sangat kekinian dengan berbagai program yang ditawarkan kepada pengikutnya. Mulai dari event, sampai kelas-kelas pelatihan. Bahkan agama ini punya website sendiri yang isinya begitu lengkap. Bahkan ada pula online shop berisi buku panduan, kitab-kitab, CD musik dan lain sebagainya.
Pengikut aliran ini sekilas sama seperti keyakinan banyak orang. Mereka mempercayai ada dua sisi yang saling berperang saat ini. Yakni antara Tuhan dan setan. Namun, perbedaan mereka dari yang lainnya adalah lebih mendukung pihak setan dan percaya jika pada akhirnya ia mampu memenangkan perang dengan Tuhan.
Perkembangan satanisme berbasis duotheisme ini menurut pakar adalah hasil turunan kepercayaan Zoroastrian kuno. Di agama tersebut juga disebutkan pertarungan antara Ashura Mazda atau dewa cahaya dengan Ahriman, dewa kegelapan. Entah bagaimana awalnya, namun penganut aliran satanis ini percaya jika setan lah yang ada di sisi manusia. Setan memberikan kebebasan dan juga ilmu pengetahuan, sedangkan Tuhan menurut mereka hanya ingin mengekang manusia saja.
Apa pun bentuk, visi, dan misinya, mengambil nama setan sebagai kepercayaan dan jalan hidup adalah sesuatu yang sangat salah. Manusia sudah diberi akal, artinya mampu berpikir dengan baik. Bahkan untuk sesuatu yang mendasar seperti kepercayaan, tentu manusia sudah bisa memilah mana yang bisa diikuti dan tidak. Oleh karenanya, jangan sampai terjebak dalam aliran-aliran seperti ini.
Nama Indra Septiawan (IS) menjadi salah satu yang bikin gemas masyarakat Indonesia di tahun 2024…
Media sosial dihebohkan dengan kunjungan streamer kondang asal Amerika Serikat, IShowSpeed. Setelah sempat kunjungi negara-negara…
Pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024 mendapat banyak sorotan dari masyarakat. Dari infrastruktur tempat pertandingan…
Nama Raymond Chin pasti tidak asing di telinga bagi mereka yang sering scroll media sosial…
Sudah bukan rahasia umum lagi jika Korea Utara punya cara-cara yang berbeda dalam mengurus negaranya.…
Seorang gadis dari Provinsi Hebei, China, diketahui telah berpura-pura lumpuh selama lebih dari 20 tahun.…