Kendaraan pengangkut massal masih jadi andalan ketika berpergian jauh. Naik motor enak sih bisa mampir-mampir, tapi bikin capek dan risiko di jalan juga besar. Selain kereta api, bus masih jadi andalan masyarakat. Di kota-kota besar, misalnya Jakarta, manajemen angkutan satu ini sudah dikelola dengan apik. Sayangnya, tren ini tidak ditiru oleh beberapa PO bus di kota lain.
Tercatat masih ada beberapa penyedia jasa bus yang kesannya seperti dikelola ala kadarnya dan yang penting duit. Hal ini bisa dilihat dari fasilitas yang mereka tawarkan, serta hal yang tak kalah penting lain adalah cara para supir membawa kendaraannya. Tentang kelakuan buruk supir, beberapa PO memang ada yang sudah kental dengan kesan seperti ini. Ugal-ugalan dan sudah banyak memakan korban. Sehingga rasanya cukup masuk akal kalau sampai ada ujaran, naik bus-bus gila ini sama artinya dengan setor nyawa.
Nah, berikut adalah kelakuan gila supir bus yang mungkin akan jadi alasan buatmu untuk tidak naik kendaraan ini, kecuali tak sayang nyawa.
Ketika kita naik motor atau mobil dan jalanan tengah sepi, apa yang bakal dilakukan? Jelas kebut. Daripada dibegal atau mungkin sekalian coba top speed kendaraan kita. Hal ini juga dilakukan oleh para supir bus. Bedanya, mereka tak lagi tes drive bus, tapi memang butuh cepat untuk kejar setoran.
Kadang kasihan juga lihat para supir bus itu. Jelas mereka sangat capek mengantarkan pulang pergi dengan jarak-jarak yang jauh. Apalagi yang antar provinsi. Sebagai manusia kelelahan adalah wajar. Namun, karena tuntutan harus dipenuhi dan anak istri butuh dicukupi kebutuhannya, para supir kadang masih nekat mengemudi. Meskipun kelelahan dan ngantuk.
Tak semua supir bus kurang ajar, tapi tak sedikit pula yang memang minta dihajar. Kelakuan para supir bus kadang membahayakan, ada yang terbiasa ngobrol dengan kondektur sampai lupa tidak dengar teriakan “kiri” dari penumpangnya. Ada yang lebih gila lagi, yakni mabuk.
Di kalangan para supir bus, fenomena ini sudah jadi semacam rahasia umum. Bagi yang sudah berkawan lama dengan para supir pasti juga pernah mendengar hal tersebut. Ketika para supir dihadapkan dengan kondisi memilih menghajar pemotor namun seluruh penumpang selamat atau menghindari kecelakaan dan membuat seluruh penumpang bus celaka, mereka akan memilih opsi pertama.
Bus adalah raja jalanan, bukan ibu-ibu bawa matic dan sayuran di deck depan. Patuhi aturan tak tertulis ini atau kamu akan menyesal, jangan pernah melawan bus. Kalau bisa mendahului yang jauh sekalian, kalau tidak, mending melambat dan biarkan mereka jauh-jauh. Saling menyalip hanya akan membuat mereka makin menggila.
Bus bukan kendaraan yang suka berkompromi. Ketika ada kesempatan untuk mendahului, mereka akan lakukan itu. Kadang mereka juga melakukan provokasi terhadap kendaraan di depannya, biasanya dengan bolak-balik diklason. Beberapa supir juga punya gengsi tinggi, mereka tak mau kalau disalip begitu saja. Apalagi jika mereka didahului oleh supir bus saingan. Tak percaya ada balapan bus seperti ini? Main-main deh ke Youtube.
Karena nyawa harganya mahal, ketika memutuskan untuk naik bus, maka perhatikan beberapa syarat penting ini. Ketahui dulu pamor mereka di jalan, lalu fasilitas, dan juga asuransi. Tapi, sekali lagi, tidak semua bus kurang ajar seperti itu. Banyak kok yang sesuai prosedur dan mementingkan kenyamanan dan keselamatan penumpang. Tinggal bagaimana kita milihnya.
Fenomena viral Arra, bocah lima tahun yang dikenal karena kepandaiannya berbicara dengan gaya dewasa, kembali…
Nama Fedi Nuril akhir-akhir ini kembali dikenal publik. Bukan karena kembali membintangi film dengan tokoh…
Kamis (20/3/2025) pukul 03.00 WIB, saat asyik scrolling media sosial X sambil sahur, mata tertambat…
Dunia aviasi Indonesia bakal semakin berwarna dengan kehadiran burung-burung besi baru. Indonesia Airlines, sebuah perusahaan…
Lagi-lagi rakyat Indonesia dibikin geleng-geleng kepala oleh ulah aparat penegak hukum. Kali ini kasusnya sedang…
Baru-baru ini, dunia hiburan Korea Selatan diguncang oleh skandal yang melibatkan aktor papan atas, Kim…