in

Menilik Al-Quran Super Mini Bertinta Emas, di Tulis Tangan dan Berusia Ratusan Tahun

Al Quran tinta emas yang sudah ratusan tahun [Sumber gambar]

Sebagai kitab suci dan pedoman umat muslim, Al-Quran memang sangat istimewa. Tak hanya buku bertulis arab saja, lembaran yang berisi kalam ilahi ini sangat dijaga dan dihormati. Yang membaca harus dalam keadaan suci, posisinya harus lebih tinggi ketika kita membaca, serta banyak lagi aturan yang harus dipatuhi ketika hendak membacanya.

Nah, terlepas dari sisi keistimewaan tersebut, sebuah mushaf yang bentuknya sangat unik ditemukan di Polewali, Mandar, Sulawesi Barat. Mushaf ini istimewa karena ukurannya yang sangat mini alias kecil, sehingga dibutuhkan ketelitian yang sangat ketika mau membaca.

Al Quran mini [Sumber gambar]
Berukuran hanya 3×2 cm, sang pemilik, Asrul mengatakan bahwa kitab ini merupakan warisan yang sudah turun temurun diberikan. Usia mushaf tersebut diperkirakan mencapai ratusan tahun dan sudah ada sejak abad ke-18. Walau ukuran super mini, Al-Quran ini lengkap 114 surah dan 30 juz. Dulunya, Al-Quran tersebut kepunyaan tokoh agama Islam di tanah Mandar, To Salama namanya, atau dikenal dengan sebutan Tuang Langarang. Setelah sang pemilik wafat, anak cucunyalah yang menyimpan mushaf mini tersebut.

Menurut pengakuan Asrul, yang membuat ia istimewa adalah tintanya yang berwarna emas serta hasil dari tulisan tangan. Sebagian orang yang tak terbiasa dengan tulisan kecil memang akan sedikit kesulitan membaca, namun sang pemilik mengaku sudah terbiasa dan tidak ada kesulitan yang berarti.

Al Quran tinta emas yang sudah ratusan tahun [Sumber gambar]
Agar menghindari cepat rusak, Quran tersebut hanya dikeluarkan ketika tanggal 17 ramadan dan menyambut nuzulul quran saja. Di lain kesempatan digunakan untuk tadarusan pada bulan Ramadan. Tempat disimpannya pun dibuat khusus, tidak sembarangan.

Yap, untuk bisa membaca memang tak peduli seberapa besar ukurannya, pahala yang diterima akan tetap sama saja. Akan lebih baik kalau tak hanya membaca tetapi juga mentadabburi makna dan artinya, serta mengamalkan apa yang ia ajarkan. Maka, siapa yang istiqomah, ia yang akan menuai keberuntungan dan syafaat darinya kelak.

 

Written by Ayu

Ayu Lestari, bergabung di Boombastis.com sejak 2017. Seorang ambivert yang jatuh cinta pada tulisan, karena menurutnya dalam menulis tak akan ada puisi yang sumbang dan akan membuat seseorang abadi dalam ingatan. Selain menulis, perempuan kelahiran Palembang ini juga gemar menyanyi, walaupun suaranya tak bisa disetarakan dengan Siti Nurhalizah. Bermimpi bisa melihat setiap pelosok indah Indonesia. Penyuka hujan, senja, puisi dan ungu.

Leave a Reply

Kenali 5 Ciri-ciri dari Kolang Kaling yang Mengandung Formalin, Awas Tertipu!

Mengenasakan! Dulu Ditakuti Lawan Nasib Arema Kini Seperti Singa Tak Bergigi