Categories: Trending

4 Aksi Tilang Polisi yang Mengada-Ada dan Bikin Emosi

Menjadi polisi memang tak mudah, terutama dalam upayanya untuk menegakkan keadilan dan hukum. Tahu sendiri lah, bagaimana susahnya membuat masyarakat kita sadar akan hukum dan menjalani kehidupan sesuai dengan aturan yang berlaku. Jadi polisi susah, tapi lebih susah lagi jadi rakyat biasa. Ada kalanya ketika rakyat sudah benar-benar taat hukum dan tak macam-macam, masih saja kena aksi jahil para oknum petugas yang semena-mena dan cari untung.

Baca Juga : Wow! 5 Polisi yang Menjadi Pembunuh Berantai Ini Sangat Mengerikan!

Belakangan, makin banyak saja aksi oknum petugas yang semacam ini, terutama soal penegakan hukum lalu lintas yang dinilai ngawur dan mengada-ada. Sudah benar pakai motornya, lengkap surat-suratnya, eh dituduh ini itu dan akhirnya terpaksa kena tilang. Padahal benar-benar tidak melakukan kesalahan apa pun.

Bikin gregetan sih dan ini turut menciderai kesan petugas kepolisian yang hingga saat ini berjuang untuk menghapus stigma. Berikut ini adalah aksi-aksi ngawur oknum petugas yang bikin emosi.

1. Pakai Motor Standar Ditilang, Alasannya Nggak Masuk Akal

Pabrikan motor tentu sudah buat kesepakatan dong dengan pihak kepolisian. Ya, mereka harus mencapai kata setuju dulu sebelum meluncurkan sebuah produk. Setidaknya harus memenuhi banyak acuan dan standar. Intinya, motor standar sangat aman digunakan, dan tak mungkin ditilang kecuali kita melakukan modifikasi yang tak aman. Namun sial bagi pria satu ini, motor sudah standar eh masih kena tilang juga.

Salah siapa kalau begini? [Image Source]
Ceritanya ia membeli motor All New CB 150 R. Seperti yang kita tahu, motor ini lampu utamanya sudah LED dengan tujuan agar memberikan penerangan yang lebih baik. Tapi, gara-gara lampu utama ini si pemotor tersebut kena tilang. Ia pun ngotot jika lampu ini bawaan dari pabrik. Namun sayangnya, oknum petugas tersebut lebih ngotot lagi. Akhirnya si pemotor tersebut harus memberikan uang damai. Jadi, kalau begini siapa yang salah? Pengendaranya, pihak dealer atau polisinya yang memang mengada-ada?

2. Spakbor Ninja Standar Kena Tilang

Petugas polisi memang sebaiknya harus belajar product knowledge motor-motor baru, biar nggak main tilang gara-gara pengetahuannya tentang motor baru minim. Setelah lampu LED New CB, kini hal yang sama terjadi. Bedanya kali ini yang dipermasalahkan adalah Spakbor.

Mungkin ada baiknya ketika disalahkan seperti ini kita telepon dealer [Image Source]
Ninja 250 fi terbaru memang spakbornya rendah sudah dari pabriknya. Namun, ini justru dipermasalahkan oleh seorang oknum polisi. Kejadian ini pernah dialami oleh seorang pemotor yang akhirnya harus rela kena tilang. Lagi-lagi, ini siapa yang salah? Padahal motor tersebut tidak dimodifikasi alias standar ting-ting.

3. Lampu Motor Sport Nyala Sebelah Kena Tilang

Setiap headlamp motor sport yang full fairing baik yang cc-nya rendah atau tinggi, punya mekanisme menyala satu saja untuk kondisi low beam. Sistem seperti ini sudah standar apa pun merek motornya. Namun, lagi-lagi oknum petugas yang sepertinya kurang edukasi produk, menganggap ini sebagai pelanggaran. Dan sepertinya sudah banyak yang kena tilang gara-gara ini.

Lha kan memang motor sport begitu biasanya? [Image Source]
Lampu motor sport yang menyala sebelah tetap berfungsi menerangi jalan kok, dan ini memang mekanisme standar. Kalau gara-gara ini ditilang, maka artinya semua motor sport bakal kena tilang.

4. Bawa Alat Musik di Mobil Sendiri Kena Tilang

Sepertinya pemilik mobil harus berhati-hati setelah ini, terutama ketika belanja barang-barang. Pasalnya, mungkin saja di jalan nanti ada razia dan kena tilang. Seperti pria bernama Muhammad Fahmi Muzaki ini. Hanya gara-gara membeli alat-alat musik dan membawanya di mobil, ia kena tilang petugas.

Mungkin mulai sekarang harus pakai pick up kalau mau belanja [Image Source]
Melalui akun instagramnya Muhammad Fahmi menceritakan jika ia hanya membeli beberapa peralatan musik dan mengangkutnya di mobil. Kemudian ada pemeriksaan dan petugas menanyakan perihal penggunaan mobil tersebut untuk barang atau penumpang. Mobil ini memang untuk penumpang, tapi sepertinya tidak terlalu masalah dipakai untuk mengangkut barang-barang kecil. Namun, petugas tak menerima argumen ini dan langsung memberikan tilang.

Memang disebutkan dalam peraturan kalau mobil pribadi tidak boleh dipergunakan untuk barang. Tapi, masa iya hanya mengangkut barang-barang belanjaan seperti itu kena tilang?

Baca Juga : 7 Dampak Buruk Ledakan Bom Sarinah Bagi Ekonomi Indonesia

Sudah taat aturan berkendara, bisa menunjukkan surat-surat, tapi masih ditilang gara-gara alasan yang nggak masuk akal, gimana pendapatmu tentang itu? Inilah alasan kenapa begitu susah menegakkan hukum di negeri ini. Ketika rakyatnya sudah bisa dibenahi, eh ada saja oknum petugas yang merusak kredibilitas mereka sendiri. Revolusi mental sepertinya tak hanya ditujukan untuk masyarakat, tapi juga aparat.

Share
Published by
Rizal

Recent Posts

Fenomena Joged Sadbor yang Ubah Nasib Warga jadi Kaya, Benarkah Disawer Judol?

Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…

2 months ago

Pengusaha Budidaya Jamur Tiram Modal 100 Ribu Bisa Dapat Omzet Puluhan Juta Sekali Panen

Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…

2 months ago

6 Tahun Merawat Suami Lumpuh Sampai Sembuh, Perempuan Ini Berakhir Diceraikan

Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…

2 months ago

Tragedi Petugas Damkar Depok Gugur, Fasilitas Kurang Layak Sudah Sering Dikeluhkan Rekan

Akhirnya kejadian, seorang petugas pemadam kebakaran Depok gugur ketika melakukan tugasnya. Dia adalah Martin Panjaitan,…

2 months ago

Kronologi Debat Cawabup Bojonegoro, Ricuh Karena Salah Satu Calon Dianggap Tak Ikuti Aturan

Menjelang pemilu yang semakin dekat, sejumlah daerah mengadakan debat calon kepala daerah untuk memperkenalkan visi…

2 months ago

Kronologi Guru SD Tegur Murid Berujung Ditahan dan Dugaan Uang Damai 50 Juta di Konawe Selatan

Kasus penahanan seorang guru bernama Supriyani di Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, menjadi sorotan publik. Perempuan…

2 months ago