Pada dasarnya hewan tidak mungkin sepintar manusia. Mereka diciptakan Tuhan tanpa dibekali dengan akal pikiran yang bisa membuatnya bernalar atau berpikir secara kompleks. Mereka bertindak sepenuhnya berdasarkan insting hewaniah saja. Meskipun begitu kadang mereka bisa melakukan berbagai hal yang membuat kita manusia yang berotak ini berdecak kagum.
Sejarah mencatat jika beberapa kejadian penting di dunia terjadi atas campur tangan para hewan. Kontradiktif, mengingat secara alamiah mereka hanya bisa makan, kawin dan menjalani hidupnya. Kejadian berikut mungkin akan membuat kita jadi sadar jika para hewan bisa melakukan hal-hal mencengangkan, bahkan mungkin lebih hebat dari pada manusia sendiri. Berikut ulasannya.
Yunani adalah bangsa penginvasi terutama melihat dari kiprah para pemimpinnya terdahulu. Tradisi ini pun diteruskan oleh Alexander I yang saat itu berencana untuk berekspansi ke Turki. Belum sempat hal tersebut terjadi, sang raja pun meninggal. Penyebabnya sendiri bukan sesuatu yang sangat heroik. Alexander terkena infeksi gigitan seekor simpanse yang pada akhirnya membuatnya sakit-sakitan dan meninggal dunia.
Sepeninggal Alexander I, posisi tertinggi dipegang oleh Constantine I. Sayangnya, sang raja baru ini tidak mewarisi kemampuan ayahnya. Urung menjajah Turki, Constantine I mengambil banyak keputusan yang salah. Termasuk salah satunya dengan mendukung Jerman.
Pada akhirnya, di bawah kepemimpinannya negara dewa dewi ini pun harus menderita banyak kekalahan dalam perang. Diceritakan jika Yunani kehilangan sekitar 15 ribu pasukan selama kepemimpinan Constantine I. Jika ditarik ke belakang, kejadian seperti ini tak mungkin dialami jika tangan Alexander I tidak pernah digigit seekor simpanse tadi yang akhirnya harus membuatnya menghembuskan nafas terakhir.
Kisah berikutnya ini mungkin miris, tapi di satu sisi akan membuat kita bisa takjub dengan kemampuan alamiah seekor hewan yang ternyata juga bisa bikin kerusakan besar. Tibles, kucing ini adalah yang harus disalahkan atas punahnya spesies burung bernama Wren yang ada di Selandia Baru.
Ceritanya dimulai ketika seorang pria memutuskan untuk pindah ke sebuah pulau bernama Stephen. Mungkin untuk menemani si pria yang akan tinggal di sebuah mercusuar baru, maka dibawa pula seekor kucing bernama Tibles. Singkat cerita, si kucing black tabby ini pun dilepaskan begitu saja dan mulai memburu burung-burung Wren yang ada di pulau tersebut.
Makin hari, jumlah Wren yang tersisa tinggal hitungan jari. Hingga akhirnya burung yang tak bisa terbang dan hidup nokturnal ini pun habis sama sekali. Tanpa perlu ada analisa mendalam, sudah jelas jika Tibles lah pelakunya. Siapa sangka jika seekor kucing rumahan bisa menjadi predator ganas yang membuat satu spesies hewan tak bersisa satu pun.
Cerita tentang Osama Bin Laden mungkin akan jadi berderet sekuel film atau berjilid-jilid buku. Sepak terjangnya begitu fenomenal dan seringkali bikin Bush dan Amerika Serikat keder. Namun, akhirnya pria ini berhasil dilumpuhkan untuk selamanya dalam sebuah penyerangan yang dilakukan Navy Seal. Sebenarnya angkatan laut kebanggaan Amerika ini kemungkinan akan gagal jika tidak ada peran seekor anjing bernama Cairo.
Anjing Siberian Husky ini menunjukkan jati dirinya sebagai sahabat terbaik manusia dengan berperan sebagai detektor hidup. Ia menciumi setiap ranjau, jebakan, hingga tembok-tembok palsu yang dipasang di sekeliling rumah Osama. Setelah lokasi aman, barulah para Navy itu menyergap dan berhasil membunuh Osama.
Bisa dibayangkan tanpa kehadiran Cairo di misi ini. Pastinya akan sangat susah dengan kemungkinan kegagalan yang sangat besar. Pada akhirnya, sejatinya yang melumpuhkan Osama Bin Laden tak lain adalah Cairo si anjing pelacak.
Ketika kecil dulu mungkin film Balto sering kita tonton di televisi. Film ini mengisahkan perjuangan heroik seekor anjing yang mampu jadi pemimpin kawanannya dan berhasil menyelamatkan warga satu kota. Kita pasti sepakat jika kisah ini terlalu keren untuk dianggap kenyataan. Walaupun aslinya kisah Balto yang kita lihat justru terilhami dari cerita nyata.
Kembali ke tahun 1925, penduduk kota Nome mengalami keadaan genting dimana nyawa menjadi taruhannya. Seluruh penduduk terkena semacam penyakit mematikan, namun bisa disembuhkan dengan semacam obat. Sayangnya, mereka terlalu lemah untuk keluar kota dan mencari bantuan. Belum lagi ketika itu badai salju turun aman dahsyat dengan suhu sekitar mencapai 40 derajat celcius di bawah nol.
Lalu seseorang memerintahkan Balto dan kawanannya yang berjumlah 10 ekor anjing, untuk pergi meminta bantuan. Di badai salju yang dahsyat, anjing pintar ini pun pergi. Singkat cerita, setelah 6 hari melakukan pengembaraan, akhinya Balto dan beberapa anjing yang tersisa berhasil mendatangkan seorang pria bernama Gunner Kassan sambil membawa obat yang dibutuhkan penduduk. Kisah Balto yang heroik ini pun sangat dikenang masyarakat dan terus diceritakan kisahnya dari generasi ke generasi.
Jika ada satu hewan yang patut diberi penghargaan karena kiprahnya yang menakjubkan, maka Cher Ami sudah pasti adalah salah satunya. Burung dara satu ini adalah penyelamat dari sekitar 194 tentara Amerika di Perang Dunia II. Bagaimana bisa hal tersebut terjadi?
Mulanya Cher Ami memang sengaja dikirim ke Verdun, Perancis, gara-garanya informan Amerika mengetahui jika batalion ini berada tak jauh dari barisan musuh dengan jumlah besar dan mereka terpisah dari tentara sekutu. Akan jadi pertempuran konyol jika 194 orang ini harus menghadapi mungkin ratusan hingga ribuan tentara. Maka diutuslah Cher Ami untuk memberitahukan hal ini lewat surat yang diikatkan di kakinya.
Perjuangan Cher Ami bukannya mudah, keberadaannya ternyata sempat diketahui musuh dan burung dara ini pun ditembaki dengan sporadis. Cher terkena tembakan di bagian dadanya dan bahkan kehilangan sebelah kakinya, namun ia berhasil bertahan dan akhirnya mampu mengirimkan surat tersebut. Batalion ini pun selamat sedangkan sang burung heroik meninggal tak lama setelahnya.
Salut dengan aksi para hewan ini, mereka bisa melakukan hal-hal luar biasa yang mungkin takkan pernah bisa dilakukan manusia. Dari deretan kejadian tersebut juga bisa disimpulkan jika hewan bukan hanya seonggok daging yang bergerak dengan kemauan instingnya saja. Mereka punya hal-hal yang sama seperti manusia. Tanggung jawab, cinta kasih, kebencian bahkan keserakahan.
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…