Cerita perjalanan Pak Amiruddin dari Medan ke Banyuwangi kini telah berakhir. Mungkin Sahabat Boombastis mengira jika Pak Amir telah menemukan sang ibunda dan hidup bahagia selamanya. Namun faktanya tak seindah itu Sahabat Boombastis. Parahnya, kisah Pak Amiruddin ini berakhir dengan kicauan pedas dari para netizen.
Komentar-komentar pedas dari warganet ini berasal dari sebuah postingan yang diterbitkan oleh akun facebook Affan Mandor Gansila. Pria yang mengaku sebagai jurnalis media online ketikberita.com ini menjelaskan jika Pak Amiruddin hanya berbohong. Ia melakukan ini supaya mendapatkan banyak simpati dari masyarakat dan juga uang.
Hal inipun juga dibuktikan dengan jejak digital dari salah satu akun facebook Qomang Udien. Postingan tertanggal 31 Juli 2018 itu menjelaskan jika Pak Amiruddin sedang berjalan dari Aceh ke Alas Purwo, Banyuwangi. Ini dilakukan Pak Amir untuk memenuhi nazarnya karena telah sembuh dari sakit lumpuh yang sudah menyerangnya selama dua bulan.
Kedua status tadi akhirnya memicu pro dan kontra dari para netizen. Banyak yang bilang jika Pak Amir adalah penipu karena ingin mengeruk uang dari masyarakat. Padahal orang-orang yang membantunya sudah memiliki niat baik agar Pak Amir segera bertemu dengan ibunya. Ditambah lagi dengan bantuan dari komunitas dan pihak kepolisian setempat yang ikut mengawal Pak Amiruddin selama dalam perjalanan. Namun sayangnya lelaki bertopi tersebut dengan enaknya memanfaatkan momen ini untuk mendapatkan uang sebanyak-banyaknya.
Tapi di sisi lain, ada juga warganet yang menganggap kalau itu semua bukan salah Pak Amir. Pasalnya, lelaki berkulit sawo matang ini tidak ingin apa yang dialaminya menjadi viral. Ia pun juga tidak tahu siapa yang memviralkan sehingga dirinya bisa mendapat sambutan baik dari masyarakat. Istilahnya, bukan Pak Amir yang menginginkan uluran tangan para warga sekitar.
Pada akhirnya, berita yang masih simpang siur ini mendapatkan titik terang. Di mana Pak Amiruddin telah mengklarifikasi kejadian yang sebenarnya dibantu oleh relawan asal Banyuwangi. Ia mengungkapkan jika dirinya berjalan ke Banyuwangi hanya bertujuan untuk menjalankan nazar setelah bebas dari sakitnya. Sang ibunda yang dicari-carinya, ternyata cuma skenario saja karena sebenarnya orangtuanya berada di Medan, Sumatera Utara.
Selain itu, Pak Amir juga berangkat ke Banyuwangi karena ingin bertemu dengan teman lamanya. Ia hanya tahu penanda jalannya, tanpa tahu alamat pastinya di mana. Jadilah ia mengatakan kepada semua orang kalau dirinya ingin bertemu dengan ibunya yang sudah lama tak bertemu. Ia pun tak menyangka jika reaksi dari masyarakat sungguh besar sehingga uang yang Pak Amir dapatkan berjumlah fantastis yaitu sekitar Rp50 juta. Namun ia berjanji untuk mempergunakan uang tersebut dengan sebaik-baiknya.
BACA JUGA : Cobaan Pak Amir Saat Berjalan dari Medan ke Banyuwangi, Dipukul Preman Hingga Diusir
Kisah dari Pak Amiruddin ini memang membuat geram kita semua. Tapi dari sini kita diajarkan untuk ikhlas dengan apa yang telah diperbuat olehnya, khususnya bagi orang yang telah membantu Pak Amir. Sebab, apa yang kalian lakukan sudah pasti membawa keberkahan. Untuk tujuan Pak Amir, baik modus atau tidak, itu urusannya dengan Tuhan sehingga kita tidak perlu mencampurinya,.