in

Bukan Asli Indonesia, Inilah 4 Fakta Genderuwo yang Ternyata Berasal dari Persia dan India

Indonesia memang terkenal dekat dengan mitos-mitos, mulai dari makhluk halus hingga pamali-pamali. Sebagian orang ada yang sangat percaya dengan hal itu bahkan sampai sekarang. Namun tentu ada pula yang menganggapnya hal biasa dan tak terlalu mempedulikan.

Bicara soal makhluk halus, kamu pasti tahu Genderuwo si salah satu sosok makhluk halus yang terkenal di Indonesia. Siapa sangka ternyata ada beberapa pendapat yang mengatakan kalau dirinya tidak asli berasal dari Indonesia loh? Lalu dari mana asal mitos ini? Simak ulasan berikut.

Si Genderowo yang berasal dari Persia

Ya, mungkin kita sudah akrab sekali dengan sebutan dedemit yang satu ini lengkap dengan bulu panjang dan badan bak raksasa yang bikin ngeri. Namun siapa sangka kalau Genderuwo ternyata kosakatanya berasal dari Persia. Dilansir dari Wikipedia, dalam sejarah bangsa kuno itu ada sebuah legenda mengenai Gandarewa.

mytologi Persia [sumber gambar]
Mahluk siluman air ini rupanya melahap segala kebaikan yang ada di dunia. Beruntung seorang kesatria bernama Keresaspa dalam mengalahkannya sehingga dunia jadi aman kembali. Dari sanalah kata Gandarewa kemudian diadaptasi  di beberapa negara salah satunya di Indonesia untuk menyebutkan makhluk Astra berbulu lebat.

Dalam agama Hindu dan Budha juga ada istilah hampir sama

Tak hanya berasal dari Persia, di dalam agama Hindu dan Budha ternyata juga ada istilah hampir sama dan dianggap jadi salah satu sumber kata Genderuwo. Tepatnya  dalam beberapa kitab menyebut kata Gandharva yang mirip dengan istilah Genderuwo. Namun bedanya,  dalam kepercayaan Hindu bukan makhluk halus buruk rupa melainkan sosok berjenis kelamin pria yang hidup di khayangkan.

Mitologi Hindu [sumber gambar]
Pun demikian, mereka memiliki keahlian luar biasa dalam bermain musik. Sedangkan dalam ajaran Budha, Gandharva mengacu pada dewa yang masuk dalam tingkatan paling rendah. Mahluk-mahluk yang melakukan amal baik dapat bereinkarnasi menjadi Gandharva dan terus bisa melakukan kebaikan.

Di Indonesia Genderuwo jadi makhluk mengerikan

Namun siapa sangka gambaran berbeda nampak di Indonesia. Bagaimana tidak, kata Genderuwo merujuk pada makhluk halus berbulu lebat yang suka mengganggu manusia. Dari mitos yang selama ini beredar, mereka adalah bangsa dedemit yang punya nafsu luar biasa sehingga sering mengganggu perempuan maupun istri orang.

Ilustrasi Genderuwo [sumber gambar]
Tak jarang juga banyak orang yang menggunakan jasa dari makhluk astral ini entah itu untuk pesugihan atau pun lain-lain. Pun demikian dengan mitos mengenai asal-muasalnya yang beragam, ada yang bilang karena meninggal karena alasan tak biasa. Entah itu kecelakaan, dibunuh, bunuh diri dan lain-lain. Namun ada pula yang berpendapat kalau mereka memang bangsa lelembut asli.

Mitos mengenai Genderuwo

Berhubung makhluk astral ini terkenal di seantero Indonesia, maka jangan kaget kalau banyak mitos mengenai dirinya yang banyak didengar. Salah satunya mengenai ritual pemanggilan genderuwo yang konon menggunakan media sate daging gagak. Biasanya orang-orang yang melakukan hal tersebut meminta sebuah pesugihan atau perjanjian khusus dengan makhluk itu.

Ilustrasi pesugihan [Sumber Gambar]
Tak hanya itu, ada pula cerita mengenai Genderuwo baik yang juga banyak didengar orang. Pasalnya mereka dikatakan tidak suka mengganggu orang, sering menyerupai orang biasa dan umumnya menjaga bangunan dan tempat tinggal. Namun kembali lagi semua dikembalikan pada diri sendiri mau percaya atau tidak dengan mitos tersebut.

BACA JUGA: 8 Makhluk Halus Mengerikan Ini Konon Masih Dipelihara oleh Banyak Orang Indonesia

Tidak ada yang menyangka ternyata banyak dari mitos yang ada di Indonesia itu kadang juga berhubungan dengan luar negeri. Apalagi mengingat Indonesia dulu yang banyak menerima budaya dari luar. Oleh sebab itu keberagaman ada dalam negeri kita tercinta ini.

Written by Arief

Seng penting yakin.....

Leave a Reply

Anisha Dasuki dan Para Reporter TV Cantik yang Seringkali Menarik Perhatian Netizen

Akhir Cerita Pak Amir dari Medan ke Banyuwangi yang Undang Emosi, Kenapa Ya?