Bagi para penggemar bulu tangkis, pasti nggak asing dengan nama Markis Kido. Dia adalah seorang pemain andalan Indonesia yang kerap menyumbangkan medali emas. Pria asal Minangkabau ini bakan dijuluki ‘legenda’ karena kemampuannya. Berita meninggalnya Markis Kido tentu jadi duka yang begitu mendalam.
Diketahui jika kakak kandung dari Bona Septano dan Pia Zebadiah Bernadet memang kurang sehat belakangan ini, namun tak ada yang menyangka jika kondisi tersebut akan membuat Kido pergi untuk selamanya. Sebab, meski dalam kondisi kurat fit, namun tak membuat pebulu tangkis profesional ini berhenti bermain. Berikut ini ulasan tentang berpulangnya Markis Kido.
Meninggal karena serangan jantung
Kepergian Markis Kido memang sangat mengejutkan, terlebih bagi para penggemar dan juga orang terdekatnya. Sebelumnya, diketahui jika Kido memang memiliki riwayat tensi yang tinggi, bahkan tiga pekan lalu, Kido baru melakukan cek up dan kondisinya memang kurang bagus.
Sebelum meninggal, rekan Kido sekaligus mantan pemain nasional, Yuni Kartika, mengaku sempat bertemu, ngobrol, hingga selfie bersama. Menurut Yuni, Kido memang kadang memaksakan diri saat bermain. Meski sudah lelah, namun masih terus bermain. Diketahui meninggalnya Kido dikarenakan serangan jantung. Posisi saat itu Markis juga sedang bermain bulu tangkis di GOR Petrolin di Alam Sutera, Tangerang.
Ucapan menyentuh dari pasangan pebulu tangkis
Meninggalnya Markis Kido memang seketika dibanjiri dengan ucapan duka dari banyak pihak, khususnya dari Hendra Setiawan. Diketahui jika Hendra merupakan pasangan Kido yang meraih kesuksesan besar dalam Olimpiade Beijing pada tahun 2008. Kepergian sahabatnya di luar dan di lapangan tersebut tentu membuat luka yang dalam di hati Hendra. Dalam unggahan Instragramnya, Hendra menuliskan dukanya kehilangan Kido. Hendra juga mengungkapkan jika Kido merupakan salah satu partner terbaiknya, bahkan sudah bersama sejak masih memulai perjuangan dari nol.
Prestasi membanggakan selama jadi atlet
Tentu bukan tanpa alasan kenapa Markis Kido dijuluki sebagai ‘Legenda Bulu Tangkis’. Hal itu karena pria kelahiran 11 Agustus 1984 ini begitu sering menyumbangkan medali emas untuk Indonesia. Di antara beberapa pretasi itu, antara lain adalah keberhasilan meraih emas dalam Gelanggang Olahraga Universitas Teknologi Beijing, Beijing, Tiongkok. Medali emas untuk kejuaran dunia BWF, Axiata Arena, Kuala Lumpur, Malaysia. Piala Dunia, Olympic Park, Yiyang, Tiongkok. Dan masih begitu banyak medali emas lain yang dipersembahkan Kido untuk Indonesia.
Postingan terakhir banjir ungkapan duka
Kido memang begitu mencintai dunia bulu tangkis, bahkan di saat-saat terakhirnya ia masih bergelut di dunia yang dia gemari tersebut. Seminggu lalu, Kido masih membagikan foto dirinya saat melakukan olahraga favoritnya itu. Beberapa penggemarnya pun menuliskan komentar dan berharap jika sang idola akan tetap sehat. Namun ternyata takdir berkata lain, Kido dipanggil Sang Maha Kuasa dengan begitu mendadak. Postingan terakhir itu pun sontak saja dibanjiri oleh ungkapan duka, seolah berat melepaskan sang legenda.
BACA JUGA: Liem Swie King, Legenda Bulutangkis RI yang Dikenal dengan Smash Mematikan di Lapangan
Itulah sedikit ulasan tentang Markis Kido. Kepergiannya yang mendadak tentu jadi luka di hati para penggemar. Namun usia manusia tak ada yang tahu, kita doakan saja semoga beliau mendapat tempat yang terbaik di sisi-Nya.