Pada 31 Juli 2021, Supermarket Giant menutup gerainya di seluruh Indonesia. Keputusan ini pun membuat sejumlah karyawan terpaksa kehilangan mata pencaharian. Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia menyebutkan hampir 3.000 pekerja terancam PHK.
Hal itu meninggalkan kesedihan bagi mereka yang menggantungkan hidupnya dari salah satu retail terbesar di Indonesia tersebut. Salah seorang karyawan Giant sempat memposting sebuah video yang menampilkan suasana haru saat manajemen mengumumkan berakhirnya aktivitas Giant pada akhir Juli. Berikut kisah selengkapnya.
Tangis penuh haru karyawan Giant
Seorang karyawan Giant dengan akun @shinta84.66 mengunggah sebuah video di TikTok. Dalam caption, ia menyebut “akhirnya semua berakhir … RAKSASA tumbang“. Dalam video tersebut, terlihat karyawan Giant sedang menyimak pengumuman dari manajemen perusahaan. Karyawan yang diketahui bernama Shinta Puspita itu bercucuran air mata saat mengikuti rapat penutupan. Ia menyebut meski sedang dilanda pandemi Covid-19, gaji dan THR tetap dibayarkan secara penuh oleh pihak Giant. Video tersebut menuai simpati dari netizen dan telah ditonton lebih dari 4,1 juta kali.
Sejarah panjang Giant
Giant didirikan oleh keluarga Teng Meng Chun pada tahun 1944 di Sentul Pasar, Malaysia. Kemudian Giant berkembang dengan dibukanya Pusat Minimarket Teng di Bangsar pada tahun 1974. Selanjutnya Giant mulai merambah Singapura dan Indonesia. Awalnya Giant adalah bisnis minimarket, namun Hero Group berubah menjadi Giant untuk bagian hypermarket yang pertama kali dibuka di Indonesia pertama kali pada tahun 2002 . Giant Hypermarket dibuka pertama kali di Indonesia pada 2002 dan berlokasi di Villa Melati Tangerang.
Pada 30 Juni 2012, perusahaan ini memiliki 130 gerai supermarket, 43 gerai hypermarket, 144 gerai Starmart, dan 144 gerai kecantikan dan kesehatan. Dalam beberapa tahun, Giant menjadi pemimpin pasar dengan menyediakan kebutuhan yang lengkap berharga terjangkau bagi konsumen.
Alasan penutupan Giant
Keputusan penutupan gerai Giant disebabkan karena Hero Group ingin fokus mengembangkan merek dagang lain yang memiliki potensi lebih tinggi seperti Hero Supermarket, Guardian, dan IKEA. Dalam waktu dua tahun, Hero akan menggandakan empat kali lipat jumlah gerai IKEA dibanding tahun 2020. Perusahaan ini juga akan membuka 100 gerai Guardian baru hingga akhir 2022.
BACA JUGA: Mengenal MS Kurnia, Sosok Sukses di Balik Supermarket Hero yang Sempat Hidup Susah
Sementara itu, pihak manajemen belum bisa menyebutkan jumlah pasti anggota karyawan yang terkena dampak penutupan gerai karena bergantung pada pengalihan ke brand ritel lain. Namun pihak Giant memastikan semua karyawan akan diperlakukan secara adil. Para karyawan tersebut juga akan mendapatkan kompensasi sesuai dengan aturan yang berlaku.