“Jogja terbuat dari rindu, pulang, dan angkringan.” Begitulah sajak Joko Pinurbo yang terkenal dan menjadi tulisan di spot foto di kawasan Malioboro. Tak heran ya kalau sudah sekali datang ke Jogja, rasanya ingin datang lagi dan lagi. Sebab memang banyak hal yang dapat dirindukan dari Daerah Istimewa Yogyakarta ini.
Sayangnya, kota destinasi wisata ini juga tak jarang mendapatkan keluhan dari wisatawannya. Yang paling kerap muncul adalah keluhan akan harga makanan yang tak masuk akal. Terutama di tempat-tempat yang ramai wisatawan seperti kawasan Malioboro. Seperti yang viral beberapa waktu lalu.
Cerita makan pecel lele di Malioboro
Saat liburan, tentu tak hanya diisi dengan mengunjungi tempat-tempat terkenalnya, tapi juga mengicip kuliner yang ada. Tak heran nih kalau di tempat ramai wisatawan biasanya banyak warung atau tempat makan, baik yang menjual makanan khas atau tidak. Nasib tidak beruntung sepertinya menghampiri wanita dalam video yang belakangan viral. Ia bercerita kalau baru saja ‘dikepruk’ harga tidak masuk akal untuk seporsi pecel lele.
mungkin mbaknya cuma salah satu aja yg ngomongin soal harga yg ga masuk akal..
padahal kenyataannya bwanyak mungkin dan gak mau speak up..
karena, percumaaa tidakk adaa yg menindakk lanjutiii.. 🙃pic.twitter.com/wUB8eTMl05— txtdarijogja (@txtfromjogja) May 26, 2021
Dalam video tersebut, ia bercerita baru saja membeli pecel lele seharga Rp27.000. Menurutnya, ini harga yang tidak masuk akal. Terlebih dalam satu porsi pecel lele tersebut hanya berisi nasi dan lele saja, tidak ada lalapan yang biasanya terdiri dari selada, timun, dan kemangi. Ia juga menyebutkan kalau lalapan sayur di tempat makan itu bisa dipesan, tapi harus dibeli terpisah dengan harga Rp10.000.
Dikenal sebagai kota yang makanannya murah
Dalam video ini, si wanita sempat berkata “Yang kita kenal itu harga makanan di Jogja itu murah, tapi nyatanya terlepas dari ini tempat wisata atau daerah turis harganya tuh makan pecel lele (20k) belum sama nasi, tambah nasi (7K) plus ternyata kita pesen lalap tambah 10 ribu,”. Dan ternyata, wanita ini tidak sendirian. Beberapa netizen juga mengungkap pengalaman yang sama melalui balasan di cuitan akun @txtfromjogja.
Seperti akun @ilmifaqihatul yang bercerita, “Pernah nih 2013 makan di sepanjang jln itu, krn emang baru nyampe Jogja dlm kondisi laper nyarilah lalapan sama temen.2 porsi lalapan ayam+2 gelas es jeruk+lalap sambel krupuk,abisnya 146 ribu dong.Semenjak tau kalau harganya sengawur itu,skrng tiap ke jogja gk mau makan disana.”
Atau cuitan @dhedhedirga yang mengiyakan tentang cerita Jogja punya makanan yang murah, “Bener banget ini mah. Suka herannnn. Mana yang katanya Jogja murah. Aku belum nemu”
Pedagang di Malioboro hingga Wawali Kota Yogyakarta ikut berkomentar
Tak hanya ramai di media sosial, perihal seorang wisatawan yang dikepruk harga mahal saat makan pecel lele di Malioboro ini, juga membuat beberapa pedagang di Malioboro ikut berkomentar. Dikutip dari Detik, Ketua PPLM (Paguyuban Pedagang Lesehan Malioboro) Desio Hartonowati mengaku heran dengan video yang viral itu. Ia menyebut bahwa harga makanan di kawasan tersebut selalu diawasi secara berkala.
Selain itu, Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi juga mengatakan telah mencari dimana warung atau tempat makan yang disebut oleh wanita dalam video tersebut. Ia menyebut kalau hal itu bisa saja terjadi di luar kawasan Malioboro. “Saat ini kami masih mencari jika kemungkinan terjadi di sirip-sirip Malioboro. Jika ketemu akan beri sanksi tegas, tidak boleh berdagang di kawasan Malioboro,” ujar Heroe pada Okezone.
BACA JUGA: Menengok 5 Warung Makan Viral yang Beri Harga Selangit untuk Pengunjungnya
Belakangan ini, Yogyakarta sering menjadi trending di media sosial. Setelah sebelumnya ada wisatawan asing yang menyebut Borobudur ada di Yogyakarta, ada juga insiden tarif parkir di Gembira Loka Zoo yang dinilai mahal. Tapi semoga saja ini tidak membuat minat calon wisatawan jadi berkurang ya untuk berkunjung ke Yogyakarta. Mungkin, ada baiknya untuk melakukan riset terlebih dahulu jika ingin datang atau makan di tempat baru.