Publik kembali dikejutkan dengan berita seorang anak yang mengaku bahwa dirinya habis membunuh seseorang. Ia menyerahkan diri kepada polisi dan mengatakan bahwa seorang anak sudah meninggal dan ia menyimpan mayatnya di dalam lemari pakaiannya. Setelah diselidiki oleh pihak berwajib, memang ada jasad korban dan juga beberapa barang bukti berupa gambar dan tulisan tangan.
Yang janggalnya adalah, si pembunuh ini sedikit pun tidak merasa menyesal. Bahkan, kepada polisi ia mengatakan bahwa dirinya sudah puas karena berhasil membunuh seseorang. Kok bisa sih ada kejadian seperti ini? Simak dalam ulasan berikut ini ya!
Anak yang menjadi korban adalah teman mainnya
Korban inisial APA sebenarnya adalah teman main pelaku. Maka tak heran kalau anak tersebut juga sering bermain bersama pelaku, menurut pengakuan warga bernama Yuli, melansir dari inews.id. Awalnya, bocah ini dikira diculik, karena setelah dicari di rumah warga –termasuk rumah korban—semua orang tak menemukannya. Satu hari setelah pembunuhan, Jumat (6/3), pelaku berangkat ke sekolah seperti biasa. Namun, di tengah jalan ia pulang ke rumah dan menyerahkan diri ke Polsek Tamansari.
Terinspirasi dari film horror yang ia tonton
Pembunuhan yang tak disangka ternyata bukan hanya terjadi di dalam film saja, melainkan juga di dunia nyata. Seorang bocah inisial NF (15) ini mengaku kalau apa yang di lakukan terinspirasi dari film-film horror yang ia tonton di YouTube. Salah satunya adalah Slenderman. Sehabis menonton film horror, NF ini merasa terobsesi ingin melakukan pembunuhan yang serupa. Oleh karena itulah, ia mengajak korban bermain (mengambil mainan yang ada di dalam bak mandi), kemudian mencelupkannya ke dalam air berkali-kali hingga korban kehabisan nafas dan meninggal. Korban yang meninggal pada Kamis sore (5/3) awalnya akan dibuang. Namun, karena sudah gelap akhirnya NF menyimpan mayatnya di dalam lemari pakaiannya.
Curhatan dan berbagai macam gambar
Selain mayat korban yang ada di dalam lemari dalam keadaan mulut tersumpal, ditemukan juga curhatan berupa tulisan dan sketsa yang diamankan oleh polisi. Dalam sketsa ini, sang anak melukiskan sosok Slenderman, wanita dengan tangan terikat, wanita yang sedang menangis, serta beberapa sosok ‘iblis’ lain. Ada beberapa komentar pelaku tentang apa yang ia gambar. ‘Itu gambar cerita saya suka. Kebetulan itu cerita yang disiksa dan menyiksa puas dan senang’. Bahwa (menurut pelaku) yang disiksa dan menyiksa sama-sama senang,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus saat jumpa pers di Polres Jakarta Pusat, Jl Garuda, Kemayoran, Jakpus, seperti dilansir dari detik.com.
Sempat mengunggah status di media sosial
Sesaat setelah membunuh bocah tersebut, pelaku ini sempat curhat di facebooknya. Hal tersebut diungkap oleh salah satu teman facebooknya –yang sempat menyimpan gambar screenshot status tersebut. Di hari yang sama, pelaku mengatakan kalau ia menyimpan korbannya di dalam lemari baju, saat Pak RT dan Pak RW datang, mereka bahkan tidak mengetahui hal itu. Ia juga sempat membuat status pengakuan berbunyi ‘saya pelakunya, borgol saya pak (emoticon senyum)” dan “penjara/rehabilitas”. Bahkan saat sudah dibawa oleh polisi, ia masih curhat di Facebook dengan mengatakan “pak pol nya baik, hehe”.
BACA JUGA:
Hal ini diterjemahkan sebagai kesadaran dari pelaku, bahwa ia mengakui dirinya yang sudah tidak ‘beres’, sehingga melaporkan kejadian tersebut ke pihak berwajib. Namun, di satu sisi, di raut wajahnya tak ada sama sekali gurat penyesalan dan rasa bersalah. Bahkan, ia mengaku puas karena sudah berhasil merealisasikan pembunuhan yang selama ini hanya ia tonton melalui YouTube.