Bullying alias perundungan adalah hal yang sangat sulit sekali dihilangkan dari anak-anak Indonesia. Seolah sudah menjadi tradisi, kalau ada seorang yang dinilai ‘berbeda’ maka mereka akan diejek, dikucilkan, bahkan dicelakai fisiknya. Bullying yang berakhir cacat atau bahkan meninggal dunia bukan sekali ini saja terjadi, di tahun-tahun sebelumnya juga ada kisah viral yang menjadi sorotan.
Menambah catatan hitam bullying, salah seorang siswa SMP 16 Malang juga harus rela menjadi korban. MS (13) dianiaya oleh 7 orang temannya hingga harus masuk rumah sakit. Bahkan, jari korban harus diamputasi karena sudah terluka parah. Berikut ini kisah lengkapnya!
Dibanting ke paving hingga dilempar ke pohon
Perundungan kekerasan ini terjadi lebih dari dua kali kepada MS. Teman-temannya –yang berjumlah 7 orang anak—membuat MS kesakitan karena dibanting ke paving. Setelahnya, mereka melanjutkan aksi jahat dengan melempar MS ke pohon. Kapolresta Malang Kota Kombes Pol Leonardus Simarmata mengatakan bahwa 7 orang tersebut telah mengaku bahwa mereka memang melakukan tindakan itu dengan sengaja secara bersama-sama.
Hal itu disebut hanya sebatas iseng saja
Nah, meski disengaja, saat diselidiki lebih lanjut oleh pihak kepolisian, ketujuh siswa itu mengaku cuma iseng. Mereka mengakui hanya ingin bercanda kepada MS, yang mereka anggap sebagai teman baik, melansir IDNTimes.com. Hal yang sama juga dinyatakan oleh Kepala Sekolah SMP 16, Syamsul Arifin. “Secara kronologis, patut diduga ada kekerasan di SMPN 16, tetapi kami masih belum tuntas dalam menyelesaikan itu karena masih berproses. Tetapi kekerasan itu secara pribadi kami punya keyakinan, itu bukan kesengajaan tetapi bergurau seusia anak,” kata Syamsul, seperti dilansir dari minenews.com.
Jari tengah yang terluka parah
Akibat dari perundungan itu jari tengah MS terluka parah dan lebam sehingga harus dirawat di Rumah Sakit Lavalette Malang. Dari unggahan video yang beredar di media sosial, MS menahan rasa sakit karena luka di jarinya. Selain jari tengah, luka lebam juga ditemukan pada pada pergelangan tangan, jari tengah tangan kanan, punggung dan kaki MS. Hingga sekarang, pihak kepolisian terus mengusut kasus ini. Tim medis memberikan opsi agar jari tengah korban diamputasi. Proses amputasi tahap pertama sendiri sudah dilakukan pada Selasa (4/2) pukul 18.00.
MS yang merupakan siswa berprestasi
Untuk saat ini, polisi akan terus mengusut kasus ini hingga tuntas. MS merupakan seorang siswa yang cukup berprestasi dan aktif berorganisasi di sekolah. Namun, di balik itu, ia juga sosok yang tak banyak bicara, sehingga tak pernah mengadu perihal bully yang ia dapat. Maka dari itu, paman MS, Taufik, mengatakan kalau keluarganya datang sendiri ke sekolah untuk mencari informasi.
Diberikan dampingan psikologis
Banyak sekali netizen yang ikut mengutuk perilaku para pembully yang keterlaluan itu. MS juga dikhawatirkan akan mengalami trauma, oleh karena itu ia diberikan pendampingan psikologis. Selain kepada MS, pendampingan ini juga akan diberikan kepada para pelaku. Anak-anak ini masih di bawah umur untuk dikenakan pasal dan dimasukkan ke dalam penjara, oleh karenanya tindakan yang paling memungkinkan saat ini adalah pembinaan.
BACA JUGA: 4 Cerita Bullying Paling Parah, Jangan Sampai Terjadi di Indonesia!
Semoga ke depan, kasus bullying ini terus berkurang ya. Sudah banyak sekali catatan hitam yang bisa menjadi pelajaran, bahwa bullying hanya akan menimbulkan kerugian, entah itu trauma secara mental, cacat fisik, hingga kematian.