Nama besar TNI kembali mengharumkan negara lewat prestasi olahraga yang ditorehkan oleh salah satu anggotanya, yang bernama Ongen Saknosiwi. Dilansir dari Sport Tempo, ia merupakan prajurit TNI AU dengan pangkat Prajurit Satu yang baru menjadi juara kelas bulu versi WBC Asian Boxing Council Continental. Sebagai petinju Indonesia sekaligus anggota militer, prestasi ini tentu sangat membanggakan.
Sukses yang diraihnya pada saat itu, ternyata sejalan dengan perjuangan di masa lalunya yang cukup keras. Aktivitas tinju yang menjadi pemandangan sehari-hari di Kota Ambon, membuat Ongen tertarik untuk menekuni olahraga tersebut. Hal inilah yang kemudian menuntun dirinya merantau keluar Ambon dan mengadu nasib di Tangerang. Di daerah baru inilah, Ongen jatuh bangun merintis karir antara tinju dan menjadi seorang anggota TNI.
Merantu ke pulau seberang untuk mengadu nasib sebagai petinju
Sejak kecil, Ongen memang telah mengenal olahraga tinju yang memang populer di Kota Ambon yang merupakan tanah kelahirannya. Semua berkat jasa sang ayah yang kerap memperkenalkan dirinya dengan olahraga adu jotos tersebut. “Sejak SD sering nonton tinju bareng bapak. Saat saya sekolah di Ambon ada sasana tinju di samping rumah. Saya lalu bergabung di sana saat berumur 17 tahun,” ujarnya yang dikutip dari Sport Tempo.
Demi mengejar ambisinya di dunia tinju, ia pun mengadu nasib dengan merantau ke Tangerang pada tahun 2011 dan bergabung di sasana milik almarhum Wiem Sapulette. Bahkan, Ongen sempat bergabung dengan pelatnas tinju junior yang dipersiapkan untuk kejuaraan dunia di Armenia pada 2012. Sayang, ia menderita sakit akibat latihan yang terlalu keras (over training) sehingga namanya pun dicoret dari daftar.
Diterima menjadi anggota TNI AU dan didukung untuk melanjutkan karir bertinju
Hal ini kemudian ditambah dengan kepergian Wiem Sapulette, pemilik sasana tinju tempat Ongen bernaung. Dirinya merasa bimbang dan merasa bahwa Tinju dianggapnya tak bisa memberi kepastian dalam hidupnya. Tak pikir lama, Ongen pun banting setir dengan mendaftar sebagai prajurit Tamtama TNI AU pada 2014 dan berhasil diterima. “Saya ikut tes tentara karena cari pekerjaan. Tinju kan tidak bisa menjamin kehidupan juga,” katanya yang dikutip dari Sport Tempo.
Meski demikian, harapannya di dunia tinju masih ada dalam dirinya. Beruntung, ia mendapat dukungan penuh untuk meneruskan karirnya dan bergabung dengan Dirgantara Boxing Club. Nama Ongen pun menjadi salah satu atlet tinju yang turun pada gelaran PON 2016 di Jawa Barat. Selepas ajang tersebut, ia pun akhirnya memutuskan untuk lebih serius menekuni olahraga tinju dengan beralih ke jenjang profesional.
Sukses mempersembahkan prestasi yang mengharumkan bangsa dan negara
Melawan petinju Imanuel Hutagalung menjadi debut profesional pertama bagi Ongen. Ia pun menutup pertandingan pertamanya itu dengan kemenangan TKO. Tercatat, Ongen sejauh ini memiliki rekor bertarung 6 kali menang dengan 6 kali KO. Torehan prestasi tersebut menjadi modalnya untuk meraih kemenangan di pertandingan berikutnya. Hal ini pun berhasil dibuktikannya dengan mengalahkan petinju asal Thailand, Nanthawat Mailochat.
https://youtu.be/cEIsPonTfCE
Dalam perebutan juara kelas bulu versi WBC Asian Boxing Council Continental, Laki-laki asal Namlea, Maluku, ini berhasil menumbangkan lawannya dari Thailand, Nanthawat Mailochat, pada ronde keempat di Singapura, 7 September 2019. Jelas, hal ini merupakan prestasi besar bagi Ongen. Mengingat, pertandingan tersebut merupakan laga pertamanya di pentas internasional. Tak hanya membanggakan kesatuannya di TNI AU, Ongen juga membuat nama Indonesia semakin harum di kancah internasional.
BACA JUGA: Kisah Ellyas Pical, Legenda Tinju Indonesia yang Menjadi Petugas OB di Masa Tuanya
Jalan berat nan berliku yang harus dijalani oleh Ongen, tak serta merta membuatnya menyerah. Meski telah menjadi anggota TNI AU, ia sukses menekuni kembali asanya sebagai petinju profesional dan ternyata mengantarkannya pada kesuksesan. Patut dicontoh nih semangatnya Sahabat Boombastis.