Dahsyatnya kebakaran hutan dan lahan yang saat ini terjadi di Indonesia, tak melulu merugikan manusia karena kabut asapnya. Diketahui, beberapa hewan juga menjadi korban dari ganasnya amukan api yang melalap habis apa saja dihadapannya. Dilansir dari akun Instagram Garda Satwa Foundation, salah satunya adalah ular besar yang bernama Tangkalaluk dalam bahasa Dayak pedalaman Kalimantan atau ular phyton raja.
Dalam gambar yang ada, kondisi ular terlihat sangat mengenaskan. Akibat kebakaran hutan dan lahan yang terjadi, tubuhnya terlihat hangus meski terlihat masih utuh. Jelas, peristiwa yang ada ternyata tak hanya merugikan manusia, tapi juga satwa liar yang selama ini jarang diketahui keberadaannya. Seperti apa sosok ular phyton raja tersebut? Simak ulasan berikut.
Sosok ular yang disebut sebagai Anacondanya Indonesia
Jika dilihat dari fisiknya, jelas ular yang satu ini memiliki ukuran yang besar dibanding hewan melata sejenis. Dikutip dari status Facebook Johan Michael Median Pasha, dirinya menuliskan bahwa ular tersebut bisa dibilang merupakan salah satu Anaconda-nya Indonesia. Ya, ular besar asli tanah Kalimantan itu disebut sebagai Tangkalaluk dalam bahasa lokal setempat, atau phyton raja yang menjadi salah satu penguasa lebatnya belantara Borneo.
Sosok ular tersebut juga termasuk sangat langka, di mana jarang ada orang yang bisa menemuan keberadaannya. Seperti yang ditulis oleh Johan Michael Median Pasha dalam status Facebook-nya, ular tersebut menirukan suara rusa,orang utan atau suara burung untuk menarik perhatian mangsanya. Dengan posisi kepala menjuntai ke bawah dan ekor terkait di atas pohon, menjadi cara bagi ular tersebut untuk menghabisi mangsanya.
Hangus akibat kebakaran hutan yang terjadi di Kalimantan Tengah
Sayang, peristiwa kebakaran hutan di wilayah Kalimantan Tengah membuat sang ular ikut menjadi korban. Seperti yang terlihat pada gambar, hewan melata tersebut terlihat hangus dengan keseluruhan tubuh menghitam. Hal tersebut sekaligus menjadi sebuah tanda, berapa hebatnya peristiwa kebakaran yang melanda hutan di wilayah tersebut. Tak terbayang, betapa ruginya kita di Indonesia atas kematian hewan yang tergolong langka tersebut.
Secara fisik, Tangkalaluk memiliki kemiripan dengan Anaconda yang ada di pedalaman belantara hutan tropis Amazon di Brazil. Bahkan dalam unggahan statusnya, Johan sempat mengira bahwa hewan tersebut adalah sosok astral yang tak kasat mata, dan kerap diceritakan secara lisan oleh Suku Dayak setempat. Sayang, keberadaannya yang terkuak harus diiringi dengan kematian ular tersebut akibat peristiwa kebakaran hutan.
Ular lain yang ikut menjadi korban kebakaran
Tak hanya Tangkalaluk atau piton raja, beberapa ular sejenis dengan ukuran yang lebih kecil juga ikut menjadi korban. Dalam unggahan video dari akun Instagram makasar_iinfo, terlihat ada tiga ekor hewan melata itu diam tak bergerak. Beberapa bahkan ditemukan masih terpendam di dalam tanah dalam posisi melingkar. Sementara di sekitarnya, tampak asap masih mengepul dari sisa lahan yang terbakar.
https://www.instagram.com/p/B2WVr6TnlOz/?utm_source=ig_embed&utm_campaign=embed_video_watch_again
Kebakaran yang terjadi di beberapa titik di Indonesia, memang terlihat sangat parah karena terjadi pada saat musim kemarau. Berdasar data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sampai Senin, 16 September 2019, pukul 16.00 WIB, titik panas ditemukan di Riau sebanyak 58, Jambi (62), Sumatera Selatan (115), Kalimantan Barat (384), Kalimantan Tengah (513) dan Kalimantan Selatan (178). Dari sini, bencana asap pun mulai mengepung di banyak wilayah Indonesia hingga ke negeri tetangga Malaysia.
BACA JUGA: Darurat Asap, Kebakaran Melanda Indonesia di Sejumlah Titik dalam Beberapa Bulan Terakhir
Sekali lagi, peristiwa ini menjadi sebuah pelajaran mahal bagi kita semua. Bahwa kebakaran hutan yang terjadi tak hanya merugikan manusia, tapi juga meminta korban dari para satwa yang ada di dalamnya. Tak terbayangkan, betapa ngerinya jika masalah ini tak bisa diatasi dengan segera.