Apabila Sahabat Boombastis mengikuti media sosial setiap harinya, tentu kalian sudah bosan dengan yang namanya prank. Yap, kegiatan mengerjai orang lain tersebut tengah gandrung dilakukan, khususnya para youtuber. Pasalnya, menurut mereka ini sangat menyenangkan dan juga bisa menyumbangkan viewer banyak pastinya.
Namun, prank ini ternyata tak selamanya berakhir menyenangkan. Ada beberapa orang yang mengalami nasib nahas setelah melakukan hal ini. Entah dari pelakunya atau korban prank itu sendiri. Duh, apes bener dah.
Takuti warga jadi pocong, eh akhirnya ditangkap polisi
Prank yang lagi tren akhir-akhir ini adalah menjadi pocong untuk menakuti orang-orang. Dari prank ini, banyak juga lho yang berhasil membuat orang sampai lari terbirit-birit. Tapi, ada juga yang ulahnya gagal total hingga diringkus oleh polisi. Yaitu AM, warga Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah.
Awalnya, remaja berusia 15 tahun ini berhasil meneror warga dari sehabis tarawih hingga menjelang sahur di suatu sudut Kabupaten Pemalang. Namun, karena warga sudah tidak tahan, akhirnya mereka melaporkan ini ke kantor polisi setempat. Tak butuh waktu lama, lelaki ini berhasil ditangkap oleh anggota kepolisian dan kemudian diberikan pembinaan. Sejak saat itu, AM berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya lagi. Duh, dek ada-ada saja sih kelakuanmu ini~
Ingin berikan kejutan, namun si korban dipanggil Tuhan
Kejadian paling tragis yang ditimbulkan karena prank adalah di tahun 2016 lalu. Ada seorang lelaki bernama Sendy yang berulang tahun dikerjai oleh teman-temannya. Dengan cara diikat di tiang lampu dan kemudian ia disiram menggunakan air. Awalnya sih kejadian yang dilakukan di sekitar BSD, Serpong ini berjalan dengan lancar.
Namun, beberapa menit kemudian, si korban prank mengalami kejang-kejang. Kawan-kawannya pun panik karena ditakutkan jika menolong, mereka akan terkena setruman listrik juga. Akhirnya, satpam yang ada di sana mematikan listrik supaya korban berhenti kejang-kejang. Namun, orang yang berulang tahun ini tidak bisa diselamatkan nyawanya meskipun sudah dibawa ke rumah sakit.
Prank kuntilanak yang sebabkan ibu hamil terjatuh
Di tahun 2004 silam, sebuah prank kuntilanak juga tengah dilakukan oleh sebuah reality show di salah satu stasiun tv swasta. Mereka melakukannya di sebuah rumah sakit di Jakarta Selatan. Melihat ada ibu-ibu hamil yang menuju ke parkiran, kuntilanak jadi-jadian ini pun menghampiri wanita tersebut. Alhasil, perempuan tersebut ketakutan dan berlari sekencang-kencanngnya, apesnya ia terjatuh dalam posisi tertelungkup.
Kasus ini akhirnya dibawa ke jalur hukum karena sudah merugikan. Parahnya, si ibu hamil tadi tidak ditolong oleh pihak acara, gengs. Mereka lebih memilih untuk lari dari sana agar tidak dimintai tanggung jawab. Fakta lain juga mengungkapkan jika pihak reality show tidak meminta izin untuk melakukan prank di rumah sakit tersebut.
Tendang suster ngesot jadi-jadian, tapi berakhir di pengadilan
Ada lagi prank hantu yang sebabkan konflik. Yaitu di akhir tahun 2011 silam. Di mana pada waktu itu, ada seorang satpam yang bertugas malam dengan naik lift di sebuah hotel dan apartemen di Bandung. Ia bersama seorang temannya menaiki lift yang di dalamnya sudah ada empat orang.
Ketika pintu lift terbuka, seisi lift berteriak histeris. Pasalnya tepat di depan lift ada sesosok suster ngesot. Tak tinggal diam, satpam itu pun menendang suster ngesot tersebut karena sudah menakuti banyak orang. Tapi, tiba-tiba si satpam dikepung karena ternyata itu adalah skenario untuk menakuti seseorang yang ada di dalam lift. Apesnya lagi, suster ngesot yang ditendang adalah anak pemilik hotel dan apartemen di tempatnya bekerja. Karena hal ini, si satpam harus duduk di kursi pesakitan.
BACA JUGA : Kisah Tragis Prank Pocong, Niatnya Menakuti tapi Malah Harus Tidur di Pekuburan
Mengerjai orang memang menimbulkan rasa puas. Namun, ada baiknya untuk melihat situasi dan kondisi sebelum melakukan prank. Kalau sudah seperti di atas, masalah akan jadi lebih runyam dan tentu merugikan diri sendiri.