Dari hari ke hari, Organisasi Papua Merdeka (OPM) semakin berani menunjukkan eksistensinya. Tak hanya di Indonesia, mereka juga seolah tak kenal takut ikut menggaungkan keinginan melepas diri dari NKRI di luar negeri. Salah satu tokoh yang paling gencar menyuarakan hal tersebut adalah Buchtar Tabuni.
Meski menjadi buronan oleh aparat keamanan Indonesia, sosok aktivis OPM itu justru sangat dihormati di luar negeri. Dilansir dari liputan6.com, hal ini diikuti oleh langkah organisasi tersebut dengan membuka kantor perwakilan di Oxford, Inggris. Entah apa tujuannya, yang jelas Buchtar Tabuni merupakan sosok yang semakin menambah runcing perseteruan antara RI dan OPM.
Sosok aktivis yang giat menyuarakan kemerdekaan Papua
Menurut catatan The Jakarta Post, Buchtar Tabuni merupakan inisiator dari berdirinya International Parliamentarians for West Papua (IPWP). Organisasi itu bertujuan untuk membatalkan Penentuan Pendapat Rakyat (PEPERA) pada 1969, di mana hal tersebut memberikan Indonesia kedaulatan atas wilayah Papua Barat yang dulu pernah diduduki oleh Belanda.
Sempat ditangkap oleh aparat keamanan Indonesia
Pria yang juga pernah mengenyam pendidikan teknik di Makassar, Sulawesi Selatan itu, dikenal sebagai orator yang vokal menyuarakan pembebasan Papua (Free West Papua). Dilansir dari viva.co.id, ia bahkan pernah ditangkap oleh pihak berwajib atas aksi demo yang dilakukannya terkait dengan organisasi OPM. Tak hanya itu, Komite Nasional Papua Barat (KNPB) yang juga didirikan olehnya, kerap memancing kericuhan dan pengrusakan di tengah-tengah masyarakat.
Kerap menggerakkan massa yang cenderung bersikap anarkis
Selain membentuk KNPB, Buchtar Tabuni yang juga dikenal sebagai Ketua Parlemen Nasional West Papua (PNWP), juga kerap terlibat aksi demo yang berujung pada kerusuhan. Dilansir dari nasional.tempo.co, Ia terpaksa ditangkap karena melibatkan mahasiswa Universitas Cenderawasih untuk makar terhadap NKRI. Selain berunjuk rasa, kelompok pendukung Buchtar Tabuni lewat KNPB juga kerap melakukan aksi anarkis seperti penikaman terhadap warga.
Galang dukungan internasional di Inggris dan sejumlah negara Afrika
Keinginan Papua Barat untuk merdeka rupa-rupaya mendapat sejumlah dukungan dari negera asing. Dilansir dari tabloidjubi.com, Buchtar Tabuni yang masuk Daftar Pencarian Orang (DPO) Polda Papua, disambut hangat oleh Inggris dan sejumlah negara Afrika yang bersimpati. Hal tersebut diwujudkan dalam pembukaan kantor perwakilan OPM di Kota Oxford. Dilansir dari news.okezone.com, acara itu dihadiri perwakilan dari Pengacara Internasional untuk Papua Barat (ILWP) dan pendukung Organisasi Papua Barat yang ada di Belanda.
Ingin tergabung dengan kelompok pendukung kemerdekaan Papua secara internasional
Keberadaan Melanesian Sparehead Group (MSG), merupakan ancaman yang nyaa bagi kedaulatan Indonesia. Sumber dari nasional.tempo.com mengatakan, Buchtar Tabuni menjadi dalang di balik sejumlah aksi unjuk rasa mahasiswa yang ingin bergabung di dalam kelompok tersebut. MSG sendiri merupakan perkumpulan negara pasifik seperti Vanuatu, Fiji, Kepulauan Solomon dan Papua Nugini. Dengan masuknya OPM dalam forum internasional itu, Buchtar Tabuni berharap mendapat dukungan dari Negara Melanesia bagi kebebasan Papua.
Pasang surut perseteruan antara pemerintah indonesia dan OPM memang tidak ada pernah habisnya. Hal ini tentu semakin menambah panjang sejarah, pedihnya pertikaian dari kedua belah pihak. Jika pemerintah Indonesia tak mencari solusi dan jalan keluar, tentu saja orang-orang seperti Buchtar Tabuni di atas akan terus menggalang dukungan demi kemerdekaan Papua atas NKRI.