Tak bisa memberikan performa maksimal sehingga kalah pada final badminton beregu putra Asian Games 2018, tidak membuat Jonatan Christie menyerah dengan mudah. Ia bangkit dalam kategori tunggal putra dan berhasil membuktikan diri hingga masuk ke final. Hari ini, ia bakal berhadapan dengan Tienchen Chou.
Yang menarik dari pertandingan Jonatan Christie di semifinal kemarin adalah selebrasinya. Memiliki paras yang tampan tentu menjadi nilai plus bagi Jojo—sapaan akrab Jonatan Christie untuk lebih dikenal oleh khalayak ramai. Kemarin (27/8), Jojo merayakan kemenangannya dengan membuka kaos sambil menunjukkan otot-otot perutnya.
Dikutip dari viva.co.id, Jojo menyatakan bahwa tujuan selebrasinya bukan untuk pamer. “Bukannya mau pamer atau gimana, tapi itu memang kaosnya sudah basah banget, keringat saya emang benar-benar banyak. Harus banyak ganti baju, kalau enggak keringat bisa menetes ke celana dan bisa basah lapangannya lalu licin,” ungkapnya. Selain selebrasi buka bajunya, Jojo juga tampak mengelap lapangan menggunakan handuknya. Bukti bahwa keringat yang ia keluarkan memang betul-betul banyak, hingga dirinya dikenai kartu kuning karena mengepel sendiri lapangannya. Ya, daripada jatuh terpeleset keringat sendiri, kan?
Popularitas Jojo sungguh masif dalam Asian Games 2018 ini. Padahal, ia sudah lebih dulu menyabet emas di SEA Games 2017 lalu. Namun agaknya, masyarakat baru ngeh bahwa Jojo adalah Jonatan Christie yang mengharumkan nama bangsa di SEA Games 2017 lalu. Bicara tentang Asian Games 2018, selebrasi Jojo ketika berhasil masuk final kemarin sungguh viral. Bahkan, selebrasi Jojo buka baju ini sempat menjadi trending topic di platform media sosial twitter dan instagram. Hal tersebut tentu saja membuat banyak wanita histeris dan semakin mengidolakannya. Bahkan, netizen-netizen lelaki pun mencuit “Jojo pinter banget, sih manjain fans ceweknya.” Mulai dari pujian “ganteng” hingga “juaranya Indonesia,” mencuat di twitter maupun instagram. Namun, lama kelamaan komentar netizen jadi mengarah pada hal yang berbau seks.
Gambar di atas adalah beberapa tweet dan komentar netizen di media sosial mengenai Jojo. Mungkin bagi sebagian orang hal tersebut hanya cuitan dan bercandaa belaka. Namun, jika ditelisik lebih dalam, komentar tersebut merupakan verbal sexual harassment, loh, geng. Sama halnya dengan yang dilakukan Younglex terhadap Lisa, member termuda Blackpink, beberapa waktu lalu. Meskipun Lisa enggak secara langsung protes dengan fotonya yang disebut Younglex sebagai bacol alias bahan coli (masturbasi), hal tersebut masih termasuk pelecehan seksual secara verbal. Dikutip dari lifestyle.kompas.com, apa yang dilakukan Younglex terhadap Lisa merupaka pelecehan seksual dalam jenis komentar seksual tentang tubuh seseorang serta lelucon kotor seksual. Hal ini juga terjadi kepada Jojo, ketika ia selebrasi dengan membuka bajunya, seorang netizen wanita—merendahkan martabatnya sendiri menyebutkan dirinya secara langsung hamil online.
Nah, apa hukumnya untuk mereka yang berkomentar tentang bagian tubuh Jojo maupun Lisa secara terang-terangan di media sosial? Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono, menyatakan “kalau dia merasa dilecehkan silahkan lapor,” ketika mengomentari kasus pelecehan seksual yang menimpa Via Vallen. Menurut Kombes Argo Yuwono, korban pelecehan seksual harus berani mengungkapkan apa yang dialaminya, sehingga bisa diproses ke ranah hukum. Jawapos.com sendiri menulis, kasus pelecehan seksual yang dilakukan oleh Anand Khrisna—budayawan sekaligus buku ini memerlukan waktu 2 tahun untuk proses hukumnya. Putusan yang dijatuhkan pun cukup berat untuk pelaku pelecehan seksual—dalam kasus ini Anand Khrisna, yaitu 2 tahun 6 bulan.
Apa yang bisa kita pelajari tentang pelecehan seksual yang masih darurat di Indonesia ini? Boleh ngefans dengan Jonatan Christie, Lisa, atau siapapun idola kalian. Namun, fantasi yang ada di kepala kalian apakah perlu diumbar-umbar di media sosial? Idola kalian juga enggak akan notice, yang ada malah kalian bisa dijatuhi hukuman, loh, Sahabat Boombastis. Dari banyaknya contoh pelecehan seksual yang diabaikan ini kita juga mengerti bahwa masyarakat Indonesia memang butuh pendidikan dan pengarahan tentang seks, agar tak disalahgunakan seperti ini. Selain itu, pengertian, hukum, serta cara pencegahan pelecehan seksual juga harus ditegaskan agar pengetahuannya merata. Dilecehkan itu enggak enak, loh, geng~