Hampir setiap orang punya ciri khas masing-masing kalau sudah minum obat. Ya misalnya saja membelah obat jadi dua, tablet dihancurkan supaya mudah meminumnya dan lain sebagainya. Itu semua tergantung kebutuhan dan kebiasaan dari orang tersebut. Nah, kemungkinan besar kalian juga pasti punya cara tersendiri untuk minum obat.
Tapi tak selamanya cara minum obat yang kita lakukan sehari-hari itu benar Sahabat Boombastis. Sebab, dari cara kita mengonsumsi saja, secara tidak langsung menentukan kesehatan ke depannya. Apakah kesehatan akan jauh lebih membaik atau buruk. Seperti cara minum obat di bawah ini yang sering dilakukan namun ternyata salah kaprah.
Minum obat tanpa resep dari dokter
Banyak dari kita yang suka sekali mengonsumsi obat tanpa resep dari dokter. Misalnya saja saat kita demam atau tenggorokan sakit, kemungkinan besar langsung saja mengonsumsi obat dari iklan yang ada di televisi. Memang sih manjur, tapi jika ini dilakukan terus menerus ketika kita sedang terserang penyakit, maka dapat berakibat fatal nih Sahabat Boombastis.
Drs. Arif Zaidi. Apt selaku Kepala Kasi Farmasi dan Perbekalan Kesehatan Jatim berpendapat jika itu bisa menyebabkan efek buruk bagi tubuh. Misalnya saja gangguan pada organ dalam tubuh seperti ginjal. Kalau konsumsi obat tanpa resep ini tetap dilakukan secara rutin, risiko mengalami gagal ginjal akan semakin besar. Sehingga untuk kalian yang masih suka minum obat tanpa ada suruhan dari dokter atau tenaga medis lainnya, lebih baik dihentikan dari sekarang ya.
Tidak menghabiskan obat resep dari dokter
Sering kali ketika kita sudah merasa sembuh, obat dari dokter tidak dihabiskan. Ya karena untuk apalagi, karena kondisi badan sudah membaik seperti semula. Namun, hal ini sebenarnya tidak dianjurkan lho Sahabat Boombastis. Sebab, banyak para ahli yang menyebutkan kebiasaan satu ini berdampak buruk bagi tubuh.
Seperti yang dikatakan oleh Ahli Farmakologi ITB bernama Embit Kartadarma. Kepada republika.co.id, Dosen Farmasi tersebut mengungkapkan kalau obat dokter yang tidak dihabiskan, membuat kuman pada tubuh menjadi lebih kuat daripada sebelumnya. Hal ini berlaku khususnya pada obat antibiotik. Kemudian, Embit menambahkan lagi jika dokter memberikan jumlah obat itu tidak main-main. Butuh perhitungan supaya kuman yang ada pada tubuh pasiennya benar-benar hilang.
Minum obat yang sudah disimpan lama dalam kulkas
Setelah minum obat, tak jarang orang-orang menyimpan sisanya di dalam kulkas. Padahal, di kemasan obat sudah tertulis bahwa obat wajib diletakkan di suhu ruang dan kering. Tapi tetap saja banyak orang yang mengabaikannya dikarenakan kulkas dianggap jadi tempat steril dari kuman.
Sedangkan J Hudyono MS, SpOk, MFPM selaku Staf Clinical Research Supporting Unit (RSCU) Fakultas Kedokteran Indonesia berkata lain. Jika obat sudah disimpan di dalam kulkas yang suhunya di bawah delapan derajat celcius, maka penawar tersebut akan menggumpal. Nah, kalau obat sudah dalam keadaan menggumpal akan mempengaruhi efektivitasnya. Contohnya saja seperti tidak maksimal dalam menyembuhkan penyakit yang seharusnya menjadi fungsinya. Bisa dibilang, obat sudah netral Sahabat Boombastis sehingga percuma untuk dikonsumsi.
Minum obat yang sama dengan orang lain karena penyakitnya serupa
Konsumsi obat yang sama dengan satu keluarga sudah jadi kebiasaan setiap orang. Alasan kuatnya karena sama-sama cocok dan juga penyakitnya serupa. Jadi tak heran, jika dalam kotak medis di rumah, hanya ada satu macam obat untuk semua anggota keluarga.
Tapi hal satu ini ditanggapi oleh Dokter Umum Rumah Sakit Annisa Cikarang bernama Dr. Noor Arinda MBA. Kepada okezone.com, ia mengutarakan jika setiap orang yang mendapatkan resep dokter disesuaikan dengan kondisi tubuhnya seperti usia dan juga riwayat kesehatan. Sehingga obat itu sifatnya individual yang hanya bisa dikonsumsi satu orang saja. Oleh karena itu, kalau kalian masih suka minum obat bersama dengan orang lain, sebaiknya tidak dilakukan lagi ya.
Konsumsi obat dengan bantuan buah pisang
Buah pisang selalu jadi andalan untuk orang yang tidak bisa menelan obat bulat-bulat. Sehingga, obat tersebut dimasukkan dalam pisang dan kemudian ditelan bersamaan. Dengan begitu, obat akan ikut tertelan ke tenggorokan tanpa ada kendala apapun.
Namun sayang seribu sayang, jika menelan obat bersama dengan pisang itu tak selamanya baik. Menurut Dr. Ross Walker, pisang bisa mempengaruhi obat untuk mengganggu proses metabolisme dalam tubuh. Maka dari itu, kalau kalian masih ingin menggunakan pisang untuk membantu menelan obat, sebaiknya konsultasikan lebih dulu kepada dokter ya.
Cara minum obat di atas memang sering dilakukan oleh banyak orang. Tapi ternyata, kebiasaan itu tidak patut untuk dilakukan. Sehingga bagi kalian yang masih melakukan salah satu dari kebiasaan di atas, lebih baik untuk dihindari ya Sahabat Boombastis. Lebih baik mencegah daripada mengobati.