‘Roda nasib terus berputar’ rupanya menjadi sebuah pepatah yang dirasakan sendiri oleh beberapa pemain top dunia. Pada umumnya banyak pesepakbola kelas atas yang memiliki nasib yang nahas. Mulai harus tekuni profesi sopir angkutan untuk tetap hidup sampai menjadi salah satu korban perang. Namun kini riwayat hidup masa kecil yang tidak mengenakan tersebut dapat dilaluinya.
Bahkan bisa dikatakan melalui kakinya mereka dapat mengubah hidupnya 360 derajat. Seperti contoh Diego Maradona yang sejak lahir harus bertahan hidup di jalanan Argentina. Tapi sekarang dirinya mampu menjadi legenda lewat skill dan torehan trofi Piala Dunia. Apa yang dirasakan oleh pencinta gol tangan tuhan kala kecil tidak hanya hinggap di dirinya saja. Beberapa pemain top ini juga sebelum populer seperti sekarang, harus bertahan dengan kerasnya hidup. Siapa sajakah mereka? Simak ulasannya berikut ini.
Pemain terbaik Piala Dunia 2018, Luka Modric korban Perang Balkan
Baru-baru ini pemain Real Madrid Luka Modric terpilih sebagai pemain terbaik Piala Dunia 2018. Gelar penghargaan yang juga menjadi penanda apabila dirinya bukan pesepakbola sembarangan. Dalam kiprahnya pesepak bola asal Kroasia juga berprestasi bersama klubnya dengan raihan tiga titel Liga Champions. Namun di balik kehebatan sang-gelandang tersimpan sebuah masa lalu yang pilu. Lahir di tanah Yugoslavia, dirinya harus merasakan sebuah perang yang menewaskan banyak orang tersebut. Bahkan ayah dan kakeknya harus merenggang nyawa setelah terkena dampak perang tersebut.
Penyerang ganas Uruguay, Luis Suarez menjadi montir sebuah bengkel di kampungnya
Membicarakan penyerang ganas asal Uruguay, nama Luis Suarez jelas yang terdepan. Selama berkarier di Benua Biru, hampir semua tim yang disinggahinya, selalu berada di posisi terbaik. Bahkan baru-baru ini di Barcelona dirinya juga kuasai pencetak gol terbanyak liga Spanyol. Tapi siapa sangka, sebelum memiliki sinar yang terang benderang seperti sekarang. Masa kecil Suarez jauh dari kata mengenakan. Hidup di keluarga tak mampu dirinya harus kerja serabutan menjadi montir untuk terus bisa memenuhi kehidupannya dan keluarga. Hal yang terus dilakukan untuk bisa menjaga mimpinya menjadi pesepak bola profesional.
Carlos Teves memiliki kisah hidup saat kecil begitu kelam
Selain Diego Maradona di pembahasan awal tadi, Carlos Teves juga memiliki masa kecil yang kelam. Lahir di Argentina, sejak 10 bulan bernapas dirinya sudah alami sebuah insiden tersiram air panas yang membuat luka permanen di leher. Beranjak agak dewasa ayahnya meninggalkan lantaran tertembak. Setelah kejadian tersebut, ibunya giliran yang meninggalkan kehidupan Teves. Hal yang akhirnya membuatnya harus terbuang di jalanan. Teves muda yang nahas tak pernah putus asa, hingga akhirnya mampu tembus Boca Junior. Klub besar Argentina yang menempanya hingga membuat karier dan prestasinya melejit seperti sekarang.
Sebelum terkenal, Alexis Sanchez pernah jadi ‘buruh’ cuci di Chilie
Seperti halnya nama-nama tadi, Alexis Sanchez juga memiliki riwayat masa kecil yang tidaklah enak. Menjadi seorang yatim sejak kecil, mantan Arsenal ini harus berjuang untuk tetap hidup. Ibunya yang hanya seorang bersih-bersih juga jadi alasan kenapa ia harus kerja sambil terus berjuang menjadi pemain bola. Tak memiliki banyak keahlian dirinya bekerja serabutan. Salah satunya adalah seorang ‘buruh’ cuci mobil di tanah kelahirannya Chilie. Namun seperti Puasa bertemu Lebaran, tahun 2005 ini mendapatkan hasil dari kerja kerasnya dengan bergabung dengan Udinese. Klub yang meledakan pamor di jagad sepak bola.
Kehidupan jalannya yang keras jadi tempat Wayne Rooney sebelum terkenal
Berbicara mengenai Wayne Rooney, siapa sih yang tidak mengenalnya. Sebagai seorang pesepak bola dirinya dianugerahi sebuah talenta yang luar biasa. Berkat hal tersebut sudah banyak penghargaan yang mendarat di lemarinya. Puncaknya kala berseragam Manchester United yang menenangkan banyak kejuaraan. Namun di balik hal tersebut kehidupan Rooney kecil juga jauh dari kata-kata enak. Terlahir Kota Croxteth, ia dapati sebuah kehidupan yang jauh berbeda dari apa dirasakan sekarang. Malah kejahatan dan narkoba menjadi ancaman untuknya.
Beberapa nama ini selain membuktikan apabila roda nasib terus berputar, mereka juga jadi contoh nyata bagaimana kerja keras mampu mengalahkan segalanya. Jadi untuk anak-anak Indonesia yang sekarang bermimpi menjadi pesepak bola terus belarilah wujudkan cita-cita. Tidak ada nasib yang dirubah apabila tidak terus bergerak.