Sebelum adu tendangan penalti, golden gol menjadi sebuah sistem di babak perpanjangan waktu paling dramatis di pertandingan sepak bola. Bagaimana tak mencekam pemenangnya hanya ditentukan lewat satu gol siapa yang bisa menciptakan tercepat. Kendati terlihat tidak adil, namun di laga itu kita bisa melihat apabila konsentrasi mengambil peran penting. Selain itu bumbu keberuntungan juga menjadi penambah dramatisnya laga menggunakan sistem ini.
Golden gol sendiri telah dimulai sejak beberapa tahun ke belakang. Dilansir laman PanditFootball, sistem ini secara resmi telah dicanangkan FIFA sejak tahun 1993. Penggunaannya ditujukan untuk mencari pemenang di sebuah pertandingan yang berakhir imbang selama 90 menit. Tercatat sampai Piala Dunia 2002 golden terus digunakan dan dianut untuk mencari pemenang di sebuah partai sepak bola.
https://www.youtube.com/watch?v=KZfGuTTwl5U
Mengeliminasi sistem yang banyak dikatakan tidak adil ini terjadi tahun 2003. Namun dalam perjalanannya ada banyak tim yang buntung atau untung dengan babak sudden death ini. Salah satu yang tak terlupakan adalah kalahnya Italia atas Korea Selatan merupakan lewat sebuah sistem golden gol. Ketika itu satu gol pemain Korea Selatan Ah Jung Hwan ke gawang Buffon menghentikan tim besar Eropa tersebut. Padahal sebelumnya Italia memimpin jalannya pertandingan.
Sebelum dihentikan pada tahun 200,3 golden gol sendiri tidaklah bisa dikatakan produk yang tak adil. Tapi juga tidak bisa dinilai merupakan alat mencari pemenang pertandingan yang sempurna. Dari sisi positifnya kita dipertontonkan sebuah pertandingan yang setiap geraknya dihitung secara mendetail, pasalnya kesalahan sedikit berujung kekalahan. Para pemain juga dituntut untuk mampu manfaatkan peluang sekecil apapun. Hal ini yang bisa dikatakan seru dua kesebelasan beradu strategi di tengah kekalahan.
Meski bisa memunculkan sisi baik, namun tidak menutup kemungkinan juga menimbulkan dampak buruk. Seperti salah satunya adalah membuat kesebelasan condong bertahan lantaran terlalu detailnya strategi yang akan dikerahkan. Kondisi ini sebenarnya juga mencederai yang namanya usaha keras sebuah tim di sepanjang pertandingan sepak bola. Hal ini adalah sedikit kerugian dari golden gol timbulkan.
Seperti biasa setiap pembaruan memanglah menyimpan hal positif dan negatif. Seperti halnya golden gol ini yang dicanangkan tahun 1993 lalu. Meski berujung tak dipakai lagi lagi, namun dengan adanya kita bisa belajar untuk mengembangkan sepak bola lebih baik lagi. Hal ini juga bukti apabila tanpa percobaan apapun tidak bisa berkembang lebih baik.