Nyaris di setiap peperangan besar, nama yang ini selalu ada di daftar kubu atau sekutu. Amerika Serikat adalah negara yang sepertinya gemar menekuni “hobi” yang satu ini. Baik itu terlibat secara langsung dengan menjadi negara peserta yang terjun di medan perang, maupun secara tidak langsung, dengan menawarkan bantuan kepada negara yang berkonflik, misalnya.
Selain menimbulkan kerugian korban jiwa, perang juga sudah barang tentu bakal menyebabkan kerugian materi yang luar biasa banyak, entah itu bagi pihak yang menang maupun yang kalah. Dan Amerika Serikat, sebagai negara yang aktif berperang, tentu sudah mencecap banyak kerugian dana dari perang yang mereka ikuti. Di bawah ini ada tujuh perang yang mereka ikuti dan paling menyedot dana mereka sepanjang sejarah.
Perbudakan menjadi salah satu penyebab terjadinya perang saudara di Amerika Serikat. Di satu sisi, ada Union Utara yang menentang perbudakan dan memilih Abraham Lincoln sebagai presiden mereka. Sedangkan di sisi lainnya ada Konfederasi Selatan yang kemudian mendirikan negara sendiri dan meminta agar aturan perbudakan tak diubah.
Konflik yang semakin memanas antara pihak penentang dan pendukung perbudakan kemudian memuncak pada perang saudara tahun 1861. Perang ini baru berakhir empat tahun kemudian. Kedua kubu disinyalir mendapat total kerugian sekitar Rp1.000 triliun rupiah dan 750 ribu korban jiwa.
Perang teluk di Persia memang terbilang singkat, namun kerugiannya tak main-main. Perang yang dimulai pada Agustus 1990 ini diinisiasi oleh invasi Irak yang ditukangi Saddam Hussein terhadap Kuwait. Meski Amerika Serikat telah memperingatkan secara keras agar Irak menarik pasukannya, namun mereka tak bergeming.
Beberapa bulan kemudian, Amerika Serikat memulai sebuah operasi bernama Operation Desert Storm. Serangan yang diinisiasi oleh Amerika Serikat dan melibatkan lebih dari 30 negara ini menelan biaya yang sangat banyak. Amerika sendiri harus menanggung kerugian sebesar Rp1.326 triliun.
Perang besar yang melibatkan banyak negara ini pecah di Eropa pada tahun 1914. Namun, hingga tahun 1917, Amerika tetap bersikap netral.
Perang tersebut baru berakhir 18 bulan kemudian. Setelah dihitung-hitung, negeri paman Sam harus menangguk buntung hingga Rp4.323 triliun, itu sekitar 14 persen dari total PDB AS pada saat itu.
Perang ini melibatkan dua negara adikuasa saat itu. Amerika Serikat yang mendukung Korea Selatan dan Uni Soviet yang berdiri di belakang Korea Utara. Perang ini dipelopori oleh invasi Korea Utara pada tahun 1950 yang berkeinginan untuk menyatukan kembali dua negara tersebut.
Meski sebuah perjanjian berhasil menghentikan pertumpahan darah ini, namun, perang Korea secara teknis belum berakhir, sebab negara ini masih terus berseteru bahkan hingga saat ini. Di akhir cerita, Amerika dirugikan hingga Rp4.300 triliun dan nyaris 34 ribu nyawa.
Perang Vietnam hingga kini menempati posisi tiga sebagai perang paling mahal yang pernah dijalani Amerika Serikat sepanjang sejarah. Perang ini kurang lebih sama dengan perang Korea. Di mana pihak komunis utara yang didukung oleh Uni Soviet dan Cina menginvasi kubu selatan yang dibantu oleh Amerika Serikat.
Namun, dalam perang kali ini Amerika Serikat kalah dan tak mampu mencegah Vietnam bagian selatan untuk jatuh ke pihak komunis Utara seiring kejatuhan Saigon, ibu kota Vietnam saat itu, pada tahun 1975. Amerika Serikat harus menelan kerugian hingga Rp9.600 triliun!
Amerika Serikat menyatakan perang terhadap terorisme pasca kejadian 11 september yang meruntuhkan menara kembar WTC. Seiring berjalannya waktu, perang ini sedikit demi sedikit ikut berubah, seperti siapa lawan atau kawan AS. Namun, pada akhirnya mereka menegaskan bahwa terorisme adalah musuh utama Amerika Serikat.
Pada tahun 2003, kubu Amerika Serikat menginvasi Irak dan menggulingkan Saddam Hussein dari kekuasaannya karena mereka menduga bahwa pria tersebut memiliki senjata pemusnah massal. Perang terhadap terorisme masih terus digalakkan oleh AS, dan hingga pada tahun 2010, diperkirakan negara ini telah membakar uang hingga sekitar Rp20 ribu triliun.
Tak dimungkiri, salah satu konflik paling akbar di dunia yang pernah terjadi adalah perang yang juga paling menguras keuangan Amerika Serikat. Amerika mulai mengamuk secara resmi pada tanggal 8 Desember 1941, tepat di hari ketika pesawat Jepang memborbardir Pearl Harbor. Tiga hari kemudian, Amerika Serikat remis mendeklarasikan perang terhadap Jerman dan Italia.
Perang ini baru berakhir di penghujung tahun 1945. Perang dunia ke-2 diperkirakan telah merenggut sekitar 50 juta jiwa manusia. Dari jumlah tersebut, lebih dari 400 ribu prajurit AS tewas. Sedangkan, berbicara soal kerugian, Amerika Serikat harus menguras kantong hingga Rp52 ribu triliun!
Meski telah menderita kerugian yang nyaris di luar nalar, namun tampaknya negara ini tak juga jera. Terakhir, lewat arahan Donald Trump, mereka ikut mengintervensi konflik di Suriah. Apabila konflik tersebut (beserta konflik lainnya yang tengah meruncing) menyebabkan perang, dapat dipastikan Amerika Serikat akan berada di garis terdepan untuk meramaikan pesta pertumpahan darah.
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…