Raja Ampat merupakan sebuah kabupaten yang terletak di propinsi Papua. Ibu kotanya adalah Waisai. Kabupaten ini memiliki 610 pulau, dengan 4 pulau . Empat di antaranya, yakni Pulau Misool, Salawati, Batanta dan Waigeo, merupakan pulau-pulau besar. Dari seluruh pulau hanya 35 pulau yang berpenghuni. Sedangkan pulau-pulau lainnya banyak yang tidak berpenghuni, dan bahkan banyak juga yang belum memiliki nama.
Baca Juga :5 Mata Uang Yang Tidak Pernah Kalah Dengan Dollar Amerika
Bagi para penyelam, nama Raja Ampat sudah tidak asing lagi. Keindahan alam bawah lautnya sudah diakui oleh para penyelam, baik lokal maupun internasional. Nah, berikut fakta-fakta menarik tentang Raja Ampat yang perlu Anda ketahui.
Jika hutan Amazon merupakan hutan yang memiliki spesies binatang darat terbanyak, maka perairan Raja Ampat adalah “Hutan Amazon” di bawah laut. Di sini, penyelam bisa menjumpai Papuan Epaulette hingga hiu karpet Wobbegong Shark, kuda laut jenis pigmy yang sebesar ruas kelingking hingga ikan besar dengan bentang sayap mencapai lima meter, serta rombongan ikan Barakuda. Raja Ampat ibarat perpustakaan hidup dari koleksi terumbu karang dan biota laut paling beragam di dunia.
Dalam sebuah penelitian bersama yang dilakukan pada tahun 2001-2002 oleh Conservation International, The Nature Conservancy, Lembaga Oseanografi Nasional (LON) dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) tercatat bahwa di perairan ini terdapat lebih dari 540 jenis karang keras (75% dari total jenis di dunia), lebih dari 1.300 jenis ikan, dan 700 jenis hewan lunak. Ini menjadikan 75% spesies karang dunia berada di Raja Ampat. Tak satupun tempat di dunia dengan luas area yang sama memiliki jumlah spesies karang sebanyak ini.
Kekayaan hayati bawah laut ini disebabkan karena Raja Ampat terletak di antara wilayah segitiga karang dunia (coral triangle). Disebut demikian karena batas wilayah karang di kawasan itu menyerupai bentuk segitiga. Segitiga karang itu sebenarnya meliputi Indonesia, Philipina, Malaysia, Timor Leste, Papua New Guinea dan Kepulauan Salomon, namun Indonesia merupakan yang terbesar yang meliputi wilayah Raja Ampat, Derawan, Wakatobi dan Komodo.
Nama Raja Ampat diambil dari cerita rakyat yang ada di wilayah tersebut. Dalam Bahasa Indonesia, Raja Ampat berarti “Empat Raja”, yaitu empat orang Raja yang menguasai empat kerajaan di wilayah tersebut, yaitu Waigeo, Misool, Salawati, and Batanta.
Dalam cerita rakyat tersebut dituturkan bahwa pada zaman dahulu kala ada sepasang suami istri yang tidak sengaja menemukan 6 butir telur naga di tepi sungai Waikeo. Karena lapar, mereka berniat untuk memasak keenam telur tersebut. Ketika hendak dimasak, empat dari enam telur tersebut menetas dan keluar 5 bayi manusia, 4 laki-laki dan satu perempuan. Mereka kemudian diberi nama War, Betani, Dohar, Muhammad dan yang perempuan diberi nama Pintolee. Semuanya dipelihara oleh suami istri tersebut.
Pada suatu saat Pintolee kedapatan hamil di luar nikah. Dia kemudian dihukum dengan dihanyutkan di atas kulit bia (kerang besar) sampai akhirnya terdampar di Pulau Numfor. Sedangkan keempat saudaranya yang lain kemudian menjadi raja di empat pulau besar di kawasan tersebut. War menguasai Pulau Waigeo, Betani di Salawati, Dohar di Lilinta, dan Mohamad di Waiga. Sedangkan, telur naga yang tidak menetas konon hingga saat ini masih disimpan dan mendapat penghormatan khusus dari masyarakat setempat.
Kecantikan Raja Ampat mulai mendunia pada tahun 1990. Saat itu, seorang penyelam berkebangsan Belanda bernama Max Ammer mengunjungi kawasan ini. Tujuannya awalnya adalah menelusuri keberadaan pesawat dan kapal yang digunakan dalam Perang Dunia II yang diperkirakan karam di kawasasan tersebut. Ternyata Max Ammer sangat terpesona dengan keragaman biota di Raja Ampat, sehingga pada tahun 1998 ia mengajak Gerry Allen, seorang ahli perikanan dari Australia, untuk mengadakan survei di tempat ini.
Pencarian bangkai kapal dan pesawat itu sendiri ternyata juga membuahkan hasil. Di dasar laut kepulauan Raja Ampat ditemukan beberapa peninggalan bekas perang, diantaranya mesin perang, kapal dan pesawat terbang bekas perang dunia II. Dekat pulau Wai di kedalaman 27 meter ditemukan rongsokan pesawat P40 bekas milik sekutu. Total ada sekitar 65 bangkai kapal dan 35 bangkai pesawat peninggalan PD II yang ditemukan. Jadi, bisa dibilang, kekayaan Raja Ampat bukan hanya keragaman biotanya saja, namun juga kekayaan historisnya.
Bagi seorang penyelam, keberadaan terumbu karang merupakan daya tarik yang tidak diabaikan. Sedangkan Raja Ampat merupakan surganya terumbu karang. Ada beberapa kawasan terumbu karang yang kondisinya masih sangat baik dengan persentase penutupan karang hidup hingga 90%, yaitu di selat Dampier (selat yang memisahkan Pulau Waigeo dan Pulau Batanta), Kepulauan Kofiau, Kepulauan Misool Timur Selatan dan Kepulauan Wayag.
Tipe dari terumbu karang di Raja Ampat umumnya adalah terumbu karang tepi dengan kontur landai hingga curam. Tetapi ditemukan juga tipe atol dan tipe gosong atau taka. Bagi yang tidak bisa menyelampun, terumbu karang juga masih bisa dinikmati, yaitu di kampung Saondarek. Ketika pasang surut terendah, di sana bisa disaksikan hamparan terumbu karang yang tetap bisa hidup walaupun berada di udara terbuka dan terkena sinar matahari langsung.
Selain terumbu karang, bisa juga ditemui spesies-spesies unik seperti Pigmy Seahorse atau Kuda Laut Mini, wobbegong dan Manta Ray. Juga ada ikan endemik Raja Ampat, yaitu Eviota Raja. Di Manta point yang terletak di selat Dampier, Anda bisa menyelam dengan ditemani beberapa ekor Manta Ray yang jinak. Sedangkan di Cape Kri atau Chicken Reef, Anda bisa dikelilingi oleh ribuan ikan, seperti ikan tuna, giant trevallies, snappers dan bahkan kumpulan barakuda. Hiu karang, ikan duyung dan penyu juga sering terlihat.
Ada beberapa diving spot yang terkenal di Raja Ampat , seperti Manta Point, Mike’s Point, Sardine Reef dan Shark Point. Masing-masing point memiliki keistimewaan sendiri. Misalnya, di Manta point, dengan mudah bisa ditemukan ikan Manta dengan diameter 9 m hilir mudik di sekitar anda. Di sekitar Kepulauan Kaboei Bay Rock terdapat sebuah teluk yang di bawahnya merupakan sebuah terowongan batu karang. Di Kaboei Bay Rock juga terdapat gua-gua karang yang dihuni oleh kelelawar, dan di beberapa tempat ditemukan sisa-sisa tulang manusia.
Karena daerahnya yang banyak pulau dan selat sempit, maka sebagian besar tempat penyelaman pada waktu tertentu memiliki arus yang kencang. Hal ini memungkinkan juga untuk melakukan drift dive, menyelam sambil mengikuti arus yang kencang dengan air yang sangat jernih sambil menerobos kumpulan ikan. Istimewanya lagi, masih banyak situs terumbu karang yang belum pernah dijamah. Menarik sekali bukan? Tidak heran jika menurut berbagai sumber, Raja Ampat merupakan salah satu dari 10 tempat penyelaman paling popular di dunia.
Seolah ingin mengokohkan posisinya sebagai “Hutan Amazon” di bawah laut, setiap tahun di kabupaten ini diselenggarakan Festival Maritim atau Festival Bahari. Festival digelar di sekitar ibu kota kabupaten di Waisai, sekitar 3 jam menumpang speedboat dari Kota Sorong. Festival ini mengundang kabupaten lain di Papua yang memiliki pantai untuk ikut berpartisipasi.
Berbagai agenda dilakukan dalam festival ini, termasuk beberapa jenis perlombaan yang menarik, diantaranya lomba foto bawah laut, lomba perahu dayung, orientasi bawah air, olahraga pantai, dan tidak ketinggalam pula atraksi budaya lokal. Dalam festival ini masyarakat setempat siap mempertontonkan perahu tradisionalnya yang terkenal bisa mengarungi lautan.
Meskipun perjalanan menuju Raja Ampat mesti melalui Sorong dulu, namun tidak mengurangi minat wisatawan yang berkunjung. Padatahun 2007, jumlah wisatawan yang berkunjung ke sini hanya 1.000 orang. Sedangkan tahun ini, Saat ini, jumlah wisatawan ke Raja Ampat mencapai 15.000. 73 persennya berasal dari negara asing. Berminat segera berkunjung ke sana?
Nama Indra Septiawan (IS) menjadi salah satu yang bikin gemas masyarakat Indonesia di tahun 2024…
Media sosial dihebohkan dengan kunjungan streamer kondang asal Amerika Serikat, IShowSpeed. Setelah sempat kunjungi negara-negara…
Pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024 mendapat banyak sorotan dari masyarakat. Dari infrastruktur tempat pertandingan…
Nama Raymond Chin pasti tidak asing di telinga bagi mereka yang sering scroll media sosial…
Sudah bukan rahasia umum lagi jika Korea Utara punya cara-cara yang berbeda dalam mengurus negaranya.…
Seorang gadis dari Provinsi Hebei, China, diketahui telah berpura-pura lumpuh selama lebih dari 20 tahun.…