Peperangan akan selalu menjadi kenangan buruk bagi mereka yang terlibat di dalamnya. Tidak jarang, kekejaman dan kengerian di medan perang akhirnya justru membuat para tentara menjadi trauma. Pada masa perang Vietnam, pasukan Viet Cong membuat pertahanan dari setiap benda di alam yang tersedia di daerah hutan negara tersebut. Peperangan yang berlangsung di hutan-hutan ini menjadi medan yang sulit bagi tentara Amerika, belum lagi dengan ngerinya jebakan yang dibuat oleh tentara Viet Cong.
“Two-step Charlie” adalah jebakan yang dibuat oleh tentara Viet Cong dengan menggunakan beragam ular berbisa. Hanya dua langkah setelah digigit, maka korban akan langsung tewas. Ular bangkai laut atau bamboo pit viper yang paling sering dipilih karena memiliki racun hemotoxic yang mampu mematikan sel organ dan bahkan kematian.
Ular-ular ini disembunyikan di lubang-lubang yang berada di terowongan sempit tempat penyimpanan suplai Viet Cong. Tidak hanya itu saja, terkadang ular juga ditempatkan di pohon atau pintu sehingga mereka siap menyerang wajah para tentara musuh.
Melihat lawan yang menyerah, tentara Amerika biasanya akan tergoda untuk merobek bendera dan banner Viet Cong yang ditinggalkan. Namun di dasar tiang bendera biasanya diberi bahan peledak yang sensitif dengan tekanan. Maka menarik tali bendera hanya akan menjatuhkan sebuah granat.
Cara lain adalah dengan menyabotase korek api dengan diberi kain yang mudah terbakar. Sehingga usaha menyalakan korek api akhirnya cukup untuk meledakkan tangan. Ada juga sebuah pena yang disabotase sehingga akan meledak begitu tutupnya dibuka.
Tongkat Punji adalah salah satu jebakan Viet Cong yang paling umum. Senjata ini hanya dibuat dari bambu yang ditajamkan dan ditembakkan dengan berbagai cara. Salah satu variasi yang paling mengerikan adalah tali pemicu yang jika tersangkut kaki akan melepaskan tiang bambu melengkung dengan ujung tajam.
Contoh lainnya adalah panah bersudut. Sebuah tali pemicu disembunyikan di tanah dan didesain untuk menembakkan panah bambu. Bahkan jebakan yang paling sederhana juga sangat mematikan. Lubang diisi dengan bambu-bambu tajam yang kadang dilumuri dengan kotoran dan kemudian ditutupi agar tidak terlihat. Tujuan dari Tongkat punji bukan untuk membunuh, tapi untuk membuat cacat agar pihak Amerika dipusingkan dengan evakuasi medis.
Sebuah paku tergantung yang dikenal dengan “tiger trap” adalah jebakan berbentuk papan sebesar 18 inchi dengan duri metal dengan pemberat bata yang digantung di beberapa pohon di jalan. Jebakan ini didesain agar jatuh langsung menimpa tentara Amerika yang menginjak tali pemicu.
Yang tidak kalah mengerikan adalah kayu gelondongan sepanjang 2 sampai 3 meter yang dipasangi paku-paku tajam. Jebakan ini mengayun di sebuah tali dan langsung menyasar ke beberapa korban sekaligus. Tidak hanya itu saja, Viet Cong juga menggunakan bola beton besar yang dipasangi paku-paku besar yang siap menghantam siapa saja.
Peperangan dengan medan yang keras dengan jebakan-jebakan mengerikan seperti itu tentu akan membuat siapa saja yang terlibat di dalamnya mengalami trauma serta memunculkan rasa bersalah terhadap korban tewas. Namun sayangnya, hingga kini peperangan masih saja terjadi di belahan dunia lain. Seharusnya manusia sudah bisa belajar dari sejarah masa lalu dan mulai menghargai nyawa manusia lebih dari harta atau kekuasaan. Karena hanya dengan cara seperti itu peperangan bisa berakhir.
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…