Bangsa Yahudi dikenal sebagai salah satu bangsa yang sangat maju dari segi politik dan juga ilmu pengetahuan. Itulah mengapa di masa lalu, Hitler dengan Nazi yang ia pimpin membantai bangsa ini hingga jutaan nyawa melayang. Itu di masa lalu, di era modern, Yahudi atau dalam wujud negara Israel mendapat sokongan dana besar dari Amerika untuk melakukan banyak aksi makar. Seperti terus menyerang Palestina dengan dalih melawan militan.
Baca Juga : 5 Fakta Unik Tentang Israel yang Ternyata Tak Banyak Diketahui
Anyway, tahukah anda jika di Indonesia ternyata memiliki komunitas Yahudi? Mereka datang dan menetap sejak dahulu kala dan bertahan sampai sekarang. Inilah rekam jejak Bangsa Yahudi mulai datang hingga bertahan melawan gempuran modernisasi di Indonesia. Mari kita simak bersama-sama!
Bangsa Yahudi pertama kali datang ke Indonesia ketika orang-orang Eropa mulai memasuki nusantara untuk menjajah. Sebagian besar orang Yahudi yang datang ke Indonesia berasal dari Belanda, Timur Tengah, dan Afrika bagian Utara. Namun yang masih bertahan hingga sekarang adalah yang berasal dari Belanda.
Komunitas yang datang tak begitu banyak. Hanya sekitar 100-500 orang. Itu pun berasal dari Yahudi kaum Sephardi. Mereka menetap karena dibawa oleh Belanda namun jarang yang pulang. Banyak yang mengatakan mereka sudah kerasan dengan iklim dan keadaan alam Indonesia.
Sekitar tahun 1850-an, seorang penjelajah Yahudi bernama Jacob Saphir menulis dan mendokumentasikan komunitas Yahudi di Hindia Belanda (Indonesia). Ia mengatakan jika di Indonesia awalnya ada 20 keluarga Yahudi yang pindah. Mereka tiba di Surabaya dan Semarang menggunakan kapal laut yang sangat besar.
Sebagian besar orang Yahudi ini adalah pedagang. Mereka melakukan kerja sama dengan pemerintah Kolonial Belanda saat itu. Komunitas ini bertahan dan terus bertambah hingga 2.000 orang saat dua perang dunia terjadi. Mereka terus bertahan dan tak bisa melakukan apa-apa.
Saat perang dunia ke-II berlangsung, Belanda kalah dengan Jepang. Akhirnya Indonesia jatuh di tangan Jepang selama 3,5 tahun. Orang Yahudi kala itu tak memiliki kekuatan lagi karena Belanda yang jadi sekutunya kalah. Akhirnya mereka dipaksa melakukan tugas-tugas seperti Romusha untuk membangun jalan hingga banyak orang Yahudi yang mati.
Sekitar tahun 1960-an diperkirakan hanya ada beberapa orang Yahudi di Indonesia. Dua puluh orang Yahudi tinggal di Jakarta, dan 25 tinggal di Surabaya serta Manado. Mereka akhirnya berbaur dengan penduduk lokal dan saat ini semakin susah ditemukan. (Lebih tepatnya mereka bersembunyi)
Saat ini diperkirakan ada 20.000 keturunan Yahudi yang berbaur dan menjadi warga Indonesia secara utuh. Sebelum menjadi warga Indonesia mereka dipaksa untuk mengganti kolom agam di KTP. Tak ada lagi agama Yahudi atau lainnya. Di Indonesia hanya memperbolehkan 5 agama kala itu.
Warga keturunan Yahudi yang memegang teguh tradisinya tak bisa melakukan apa-apa. Mereka rela membuang agamanya dan menjadi satu di bawah bendera merah putih. Asimilasi dan pembuatan KTP ini membuat komunitas Yahudi di Indonesia menjadi benar-benar undercover!
Saat masa pendudukan Belanda, ada beberapa tempat ibadah Bangsa Yahudi di Indonesia. Paling terkenal adalah di Surabaya. Tempat ibadah yang bernama Synagogue ini berada di sekitaran Kali Mas Surabaya. Beroperasi sekitar tahun 1948 dan berakhir di tahun 2009 silam. Banyak bagian dari Synagogue yang rusak hingga ritual tak bisa dijalankan.
Tahun 2013 silam orang-orang dari ormas Muslim di Surabaya menghancurkan tempat Ibadah ini. Mereka menganggap praktik Yahudi di Indonesia hanya akan menciderai agama lain di Indonesia. Pun mereka juga menganggap Yahudi di Indonesia seperti Yahudi di Israel yang sangat mengerikan itu.
Diperkirakan sekitar 200 orang masih menjalankan ibadahnya sesuai ajaran Yahudi. Mereka bersembunyi saat melakukan ibadah. Tak boleh ada orang yang tahu, terutama mereka yang berasal dari ormas suka kekerasan. Akhirnya meski di KTP mereka memiliki agama resmi di Indonesia, Bangsa Yahudi ini tetap bertahan dengan tradisinya.
Satu-satunya komunitas yang masih berani melakukan ibadah berada di Sulawesi Utara. Tempat itu bernama Synagogue Tondano. Dibangun dan beroperasi sejak tahun 2003 dan melayani jemaat kecil Yahudi di kota itu untuk menjalankan kewajiban ibadahnya.
Baca Juga : 5 Negara Bertetangga yang Tak Pernah Akur
Well, itulah rekam jejak Bangsa Yahudi di Indonesia. Sejak datang hingga sekarang mereka adalah kaum minoritas. Tempat ibadah tinggal satu dan dipaksa mengganti agamanya. By the way, bagaimana komentar anda tentang Bangsa Yahudi di Indonesia ini?
Akhirnya kejadian, seorang petugas pemadam kebakaran Depok gugur ketika melakukan tugasnya. Dia adalah Martin Panjaitan,…
Menjelang pemilu yang semakin dekat, sejumlah daerah mengadakan debat calon kepala daerah untuk memperkenalkan visi…
Kasus penahanan seorang guru bernama Supriyani di Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, menjadi sorotan publik. Perempuan…
Solo yang dikenal dengan kota yang tenang, baru-baru ini terdapat kejadian yang menghebohkan. Kota Solo…
Fomo (fear of missing out) adalah rasa takut ketinggalan akan sesuatu hal yang sedang tren.…
Drama Korea sering kali memberikan kisah-kisah yang tak hanya menghibur, tetapi juga memberikan pelajaran hidup…