Semasa berkuasa di nusantara yang kini bernama Indonesia, kerajaan Majapahit hampir memiliki seluruh wilayah yang ada di Asia Tenggara. Dalam kitab Nagarakertagama, kekuasaannya meliputi Jawa, Bali, Sumatera, Kalimantan, hingga Indonesia bagian timur, termasuk Nusa Tenggara, Sulawesi, hingga sebagian Maluku.
Sayang, semua kekuasaan tersebut sirna setelah Majapahit ditimpa berbagai persoalan yang bersifat politis hingga konflik internal. Terlebih, wafatnya Patih Gajah Mada pada 1364 menjadi salah satu faktor penyebab melemahnya kerajaan besar di wilayah Jawa Timur tersebut. Padahal, Majapahit sempat membuat segan Tiongkok yang saat itu diperintah oleh Dinasti Ming.
Sumpah Amukti Palapa menjadi awal berkuasanya Majapahit
Kerajaan Majapahit mencapai puncak keemasan pada era Raja Hayam Wuruk atau Rajasanagara (1350-1389) berkat dukungan Mahapatih Gajah Mada. Dilansir dari tirto.id, hal ini kemudian dilanjutkan dengan Sumpah Amukti Palapa yang kelak menjadi legenda sejarah nusantara. Dalam ikrar yang diucapkan oleh Gajah Mada itu, bersumpah akan menyatukan wilayah-wilayah Nusantara di bawah naungan Majapahit.
Wilayah nusantara yang berhasil disatukan Patih Gajah Mada
Tercatat dalam kitab Nagarakertagama, meliputi Jawa, Bali, Sumatera, Kalimantan, hingga Indonesia bagian timur, termasuk Nusa Tenggara, Sulawesi, hingga sebagian Maluku. Wilayah kekuasaan Majapahit. Disebutkan pula pada buku Dinamika Islam Filipina, Burma, dan Thailand karya Choirul Fuad Yusuf (2013) yang dikutip dari tirto.id, tidak kurang dari 98 kerajaan bernaung di bawah kekuasaan Majapahit
Daerah kekuasaan Majapahit yang kini tidak diketahui letaknya
Sejak masa keemasan Majapahit, ada sekitar 21 negara-daerah yang menjadi bagian dari kekuasaan dari kerajaan yang namanya berasal dari buah bernama maja itu. Laman historia.id menuliskan, negara-daerah itu antara lain Daha, Jagaraga, Kahuripan, Tanjungpura, Pajang, Kembangjenar, Wengker, Kabalan, Tumapel, Singhapura, Matahun, Wirabhumi, Keling, Kalingapura, Pandansalas, Paguhan, Pamotan, Mataram, Lasem, Pakembangan, dan Pawawanawwan. Sayang, beberapa tempat yang disebutkan di atas kini tidak diketahui dimana lokasi pastinya.
Melebar hingga ke wilayah negara tetangga
Tak hanya di wilayah nusantara, kekuasaan Majapahit setelah ikrar sumpah Amukti Palapa yang diucapkan oleh Mahapatih Gajah Mada ikut meluas hingga luar negeri. Hal ini berkat pengaruh ekspansi Angkatan Laut kerajaan yang begitu kuatnya. Sumber tirto.id menuliskan, pengaruhnya hingga mencapai Semenanjung Malaya (Malaysia dan Brunei), Tumasik (Singapura), serta sebagian Thailand dan Filipina. Saat itu, satuan militer samudera Majapahit dipimpin oleh Laksamana Mpu Nala yang terkenbal sebagai panglima perang selain Mahapatih Gajah Mada.
BACA JUGA: 7 Fakta Kerajaan Majapahit yang Telah Dilupakan Sejarah
Sebagai negara adidaya di zamannya, mudah saja bagi Majapahit untuk melebarkan wilayah kekuasaannya hingga ke penjuru negeri. Sayang, kekuasaan yang begitu besar itu, perlahan runtuh karena berbagai faktor. Sama seperti wilayah yang kini bernama Indonesia, sejarah kehancuran Majapahit bisa menjadi pelajaran yang baik sekaligus mawas diri. Bahwa bangsa yang besar sekalipun, sewaktu-waktu bisa runtuh karena kurangnya persatuan.