Mendapat tunjangan hari raya (THR) dari perusahaan atau tempat kita bekerja, memang sudah biasa. THR jadi hal yang paling ditunggu-tunggu menjelang momen Lebaran. Tapi, bagaimana jika mendapatkan THR bukan dari tempat kerja, melainkan dari desa tempat tinggal?
Itulah yang dirasakan semua warga Desa Wunut, Kecamatan Tulung, Klaten, Jawa Tengah. Setiap kepala keluarga (KK) mendapatkan uang THR menjelang hari raya Idulfitri 2024. Banyak pertanyaan muncul di benak netizen, seperti dari mana uang tersebut berasal dan apa alasan pihak desa memberikan THR tersebut? Berikut ulasan selengkapnya.
Menjelang Lebaran tahun ini, setiap KK Desa Wunut mendapatkan uang tunai sebesar Rp400 ribu. Jika ditotal, pihak desa menggelontorkan Rp297,6 juta untuk 744 KK. Pembagian THR ini bertujuan untuk berbagi, khususnya di momen Lebaran dan bisa dimanfaatkan warga untuk memenuhi kebutuhan mereka.
Warga diminta berkumpul di aula kantor desa dibagi berdasarkan RT dan RW sehingga tidak berdesakan. Mereka diminta untuk membawa KTP dan KK sebagai bukti pengambilan THR. Setelah dilakukan pengecekan, kemudian penyerahan uang tunai. Jika tidak bisa datang, bisa diwakilkan dengan membawa fotokopi KK.
Kejadian yang bikin heboh ini ternyata sudah berlangsung selama 2 tahun terakhir, tepatnya sejak tahun 2023. Sumber dana THR berasal dari Pendapatan Asli Desa atau PADes berkat pengelolaan BUMDes objek wisata Umbul Pelem Water Park. Jika tahun 2023 lalu setiap KK mendapat Rp300 ribu, kini naik sebesar Rp100 ribu per KK. Hal ini karena PADes juga naik pada tahun ini. Tahun 2023 PADes sebesar Rp2,5 miliar dan kini naik hingga Rp3,1 miliar.
Berawal dari sebuah desa dengan pendapatan kecil, Desa Wunut kini menjadi desa yang makmur. Sejak tahun 2016 lalu, objek wisata yang awalnya tidak produktif kemudian diubah menjadi objek wisata modern yang begitu menghasilkan.
Selain mendapat THR, warga juga menerima bantuan pembiayaan BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan sejak 2021 lalu. Bagi mereka yang BPJS Kesehatannya belum terbantukan oleh pemerintah dan dibantu oleh pihak desa adalah sebanyak 540 orang. Sedangkan lebih dari 1.400 orang yang tidak tergolong BPU (bukan penerima upah) mendapatkan BPJS Ketenagakerjaan. Mereka adalah pedagang, petani, dan lainnya.
Berkat lancarnya pemasukan PADes pula, warga mendapatkan zakat dan santunan, bagi mereka yang sakit atau meninggal dunia. Santunan sebesar Rp200 ribu bagi mereka yang sakit dan Rp1 juta akan didapatkan jika ada yang meninggal. Selain itu, desa ini juga mengelola air bersih sendiri dari Umbul Gede sejak 2019, sehingga tarif air bersih lebih murah, yaitu Rp10 ribu per 15 meter kubik.
BACA JUGA: Kampung Youtuber Bondowoso, Pendapatan Warga Tinggi sampai Bisa Lunasi Utang dan Beli Kendaraan
Banyak warga yang meski telah menikah dan tinggal di tempat lain, tetap mendaftarkan alamat mereka di Desa Wunut karena manfaat yang diberikan kepada mereka. Meski tidak tinggal di sana, manfaat-manfaat tersebut akan disampaikan. Bahkan, ada rencana untuk THR sebesar Rp1 juta di tahun mendatang, namun tidak semuanya berupa uang tunai melainkan setengahnya menjadi tabungan investasi.
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…