Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD mengaku terkejut dengan penangkapan Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto oleh Bareskrim Polri ketika mengantarkan anaknya sekolah di kawasan Depok, Jawa Barat, Jumat (23/1).
Mahfud meyakini Bambang Widjojanto tidak tersangkut masalah hukum apapun. Menurut Mahfud, sosok Bambang adalah pribadi yang bersih sehingga penangkapan Wakil Ketua KPK itu disebut penuh muatan politis. Disinyalir penangkapan ini berkaitan dengan penetapan calon tunggal Kapolri Komjen Budi Gunawan sebagai tersangka kasus gratifikasi oleh KPK.
“Saya mengenal baik sosok Bambang Widjojanto, beliau sosok yang bersih. Beliau orang yang lurus dan punya komitmen kuat untuk memberantas korupsi,” katanya.
Mahfud berpendapat ada pihak tertentu yang sengaja menjerumuskan Bambang, misalnya dikaitkan dengan suap atau kasus lain yang ditangani KPK. Bisa juga penangkapan tersebut sebagai ajang balas dendam. Namun saat ditanya, apakah ada kaitannya dengan penetapan tersangka Budi Gunawan, Mahfud enggan berkomentar. “Tapi saya tidak tahu apa kaitannya dalam kasus ini,” jawabnya.
Sebelumnya, Badan Reserse Kriminal Polri menangkap Bambang terkait dengan sengketa pemilihan Kepala Daerah tahun 2010 di Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah. Bambang dituduh mengumpulkan para saksi lantas menyuruh memberikan keterangan palsu dalam siang di Mahkamah Konstitusi.
Mahfud heran kenapa perkara itu baru geger sekarang. Padahal saksi palsu telah dihukum sejak beberapa waktu lalu. “Kalau secara hukum, sebenarnya tidak salah selama masih dalam tenggat waktu,” ucapnya.
Mantan Menteri Pertahanan pada masa pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid itu berharap agar maslaah yang terjadi antara Polri dan KPK dapat segera diselesaikan. Presiden Joko Widodo diharapkan dapat segera melakukan langkah konkrit secepatnya agar gesekan tidak terus meluas.