Categories: Trending

Misteri Wabah Tertawa di Tanzania yang Bikin Belasan Sekolah Tutup

Tertawa adalah ekspresi spontan ketika mendengar atau melihat sesuatu yang lucu. Tapi tertawa berlebihan bisa membuat orang lain terganggu. Apalagi jika tertawa tak kunjung berhenti dalam kurun waktu lama, entah itu berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan, tentu aneh bukan? Hal inilah yang terjadi di Tanganyika (sekarang Tanzania, Afrika). Hampir ribuan warganya melakukan hal yang tidak wajar, yaitu tertawa tak henti-hentinya.

Kejadian tak wajar ini tentu sangat menakutkan. Dan orang-orang yang tertawa kehilangan kontrol dirinya. Mereka sebenarnya berniat untuk berhenti tertawa, namun yang terjadi kemudian adalah tawa mereka semakin tak terkendali. Bahkan hal aneh itu spontan dilakukan orang yang ada di sekitar mereka. Awalnya hanya 3 orang yang mengalami hal ini, sampai akhirnya hampir seluruh orang di daerah itu tertular hal yang sama. Bagaimana kengerian itu bisa terjadi, berikut ini akan dibahas.

Awal Mula Wabah Tawa Tanganyika

Kejadian aneh ini bermula pada 30 Januari 1962 di asrama putri desa Kashasha, pantai barat Victoria (saat ini negara Tanzania). Sebenarnya tidak ada kejadian aneh, siswi di asrama tersebut hanya mengobrol, bercanda sambil tertawa biasa. Tak lama kemudian, seorang remaja mulai tertawa tanpa kendali. Kemudian beberapa teman di sampingnya tertawa pelan saat melihat keanehan temannya tadi.

Epidemi tertawa Tanzania [Image Source]
Semakin lama, kumpulan anak itu tertawa semakin keras dan panjang sampai akhirnya tak terkendali.  Mereka tidak hanya tertawa dalam hitungan jam, tetapi tawa itu bertahan selama berhari-hari, bahkan berbulan-bulan. Dan yang lebih parah, orang-orang di sekitarnya pun ikut terserang keadaan yang sama. Hampir 60% dari siswa di sekolah itu terkena wabah tawa ini.

Perilaku Penderita Wabah Tawa

Wabah tawa hanya diidap oleh para perempuan di mana korban tertawa panjang dan tidak kunjung berhenti. Karena tertawa juga memerlukan energi, maka korban akhirnya merasa kesakitan, kesulitan bernafas, menangis, bahkan pingsan.

Makin mereka berniat untuk menghentikan tawanya, semakin mereka tak bisa mengontrol dirinya sendiri. Kebanyakan perempuan yang tertular wabah ini adalah mereka yang berusia 12-18 tahun.

Wabah Menyebar Hingga Negara Tetangga

Dari kumpulan siswi yang terkena wabah tertawa di asrama, mereka bersekolah dan menyebabkan beberapa temannya tertular. Tak tanggung-tanggung 95 orang dari 150-an murid mengalami hal mengerikan ini. Meski tidak semua staf pengajar dan guru tertular, namun proses belajar mengajar tidak bisa dilakukan karena siswa terus saja tertawa. Dan pada 18 Maret 1962, akhirnya sekolah khusus wanita tersebut ditutup dan seluruh siswa dipulangkan.

Ilustrasi pengidap wabah tawa [image: source]
Setelah berada di rumah masing-masing, tawa mereka tak kunjung berhenti. Parahnya, mereka menulari orang-orang di sekitarnya. Tidak hanya menyebar di desa Kanshaha, tapi juga sampai ke desa Nshamba, rumah beberapa siswi yang sebelumnya telah terkena wabah ini. Terhitung ada sebanyak 217 orang di desa tersebut yang tertular. Dan masih mengikuti pola yang sama, penderita adalah anak usia sekolah dan perempuan dewasa awal.

Sekolah putri Kanshaha dibuka kembali pada 21 Mei 1962, namun karena kondisi siswanya tak kunjung berubah maka ditutup lagi pada Juni 1962. Dan pada saat yang sama, wabah menyebar ke sekolah menengah Ramashenye di Bukoba. Sekitar 98 siswa tertular wabah ini dan akhirnya pihak sekolah memutuskan untuk menghentikan kegiatan belajar dan sekolah di tutup sementara. Meski begitu, wabah tak kunjung hilang dan malah melanda sekitar 14 sekolah. Akhirnya, terpaksa kesemua sekolah ditutup. Meski begitu wabah tawa masih bertahan dan menular ke negara-negara tetangga seperti Kenya dan Uganda, total ada ribuan orang yang tertular wabah ini.

Sampai Kini, Wabah Tawa Masih Misterius

Banyak pakar yang turun tangan untuk meneliti apa penyebab perilaku tak biasa ini. Hasil uji lab terhadap makanan yang dikonsumsi tidak menunjukkan zat beracun yang bisa menyebabkan perilaku aneh.

Tertawa tanda kendali [image: source]
Juga, telah dilakukan tes medis pada penderita wabah namun tidak ada infeksi atau perubahan fisik yang menjadi penyebab. Dan setelah menyebabkan kekacauan di sana sini selama hampir 18 bulan, wabah ini menghilang dengan sendirinya.

Begitulah wabah tawa Tanganyika yang terkenal dan sampai saat ini masih menjadi misteri bagi semua orang. Percaya atau tidak, di dunia ini memang ada banyak hal-hal aneh yang tidak dapat dijelaskan dengan logika.

Share
Published by
Aini Boom

Recent Posts

4 Kontroversi Seputar Doktif yang Kerap Bongkar Produk Skincare Overclaim

Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…

1 week ago

Serba-serbi Tol Cipularang yang Kerap Makan Korban, Mitos hingga Sejarah Pembangunan

Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…

2 weeks ago

4 Live Action Paling Booming di Netflix, Bisa Jadi Teman Malam Minggu

Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…

2 weeks ago

Fenomena Joged Sadbor yang Ubah Nasib Warga jadi Kaya, Benarkah Disawer Judol?

Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…

3 weeks ago

Pengusaha Budidaya Jamur Tiram Modal 100 Ribu Bisa Dapat Omzet Puluhan Juta Sekali Panen

Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…

3 weeks ago

6 Tahun Merawat Suami Lumpuh Sampai Sembuh, Perempuan Ini Berakhir Diceraikan

Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…

3 weeks ago