Categories: Lucu

Green Anaconda, Ular Terbesar di Dunia yang Lilitannya Bisa Bikin Buaya Takluk

Hingga kini, ular masih menjadi predator ganas yang menjadi ancaman besar bagi makhluk hidup di sekitarnya. Ular pun memakan apapun di hadapannya, asal mengandung daging. Hewan-hewan kecil seperti tikus, kelinci, bahkan hewan besar macam sapi pun diincar oleh beberapa spesies ular besar. Tak hanya itu, manusia pun jadi target untuk mengenyangkan perut hewan melata itu.

Masih hangat di ingatan kita tentang kasus petani kelapa sawit di Sulawesi Barat yang ditelan bulat-bulat oleh seekor ular piton. Kejadian ini menyadarkan bahwa di sekitar kita masih ada banyak ular berbahaya yang mungkin mengancam. Selain ular piton, ular lain yang tak kalah menakutkan adalah Green Anaconda. Apalagi ukurannya yang disebut-sebut paling besar di dunia. Lalu, seperti apa Green Ananconda atau Anakonda Hijau ini? Berikut pembahasannya.

Ular Terbesar di Dunia                                                 

Ular Anakonda Hijau [image: source]
Memiliki nama ilmiah eunectes murinus, anakonda hijau mempunyai kemampuan renang yang baik. Ular ini merupakan spesies yang banyak ditemukan hutan hujan di daerah Amerika Selatan. Hingga kini, anakonda hijau masih mempertahankan predikat sebagai ular terbesar di dunia.

Tampilan Fisik Anakonda Hijau

Jika ular piton yang menelan petani kelapa sawit panjangnya 5 meter, maka anakonda hijau lebih panjang lagi, yaitu 9 meter hingga 13 meter lebih. Beratnya pun mencapai kisaran 70 hingga 200 kg. Hingga kini, anakonda hijau terbesar yang pernah ditemukan mencapai panjang 17,09 kaki dan berat 215 kg. Penemunya adalah seorang peneliti bernama Dr. Jesus Antonio Rivas, seorang ilmuan yang telah meneliti ribuan anakonda.

Green Anaconda [image: source]
Ciri fisik umum yang dimiliki anakonda hijau adalah kulit yang berwarna olive green dengan bercak hitam di seluruh tubuh. Ukuran kepala anakonda hijau juga lebih sempit dibanding tubuhnya. Bagian kepala terdapat strip kuning dan orange di kedua sisinya. Anakonda hijau juga memiliki mata yang terletak di bagian atas kepala. Hal ini memungkinkan si ular untuk melihat keluar air tanpa memunculkan tubuhnya di permukaan.

Kemampuan Memangsa Yang Berbahaya Hingga Kanibalisme

Dikenal sebagai predator paling ditakuti, anakonda hijau memiliki kemampuan bersembunyi yang hebat. Letak mata dan hidung yang berada di kepala bagian atas, memungkinkan hewan ini mengintai mangsa tanpa diketahui kehadirannya. Sepanjang sejarah, belum ada hewan yang tidak takluk pada anakonda hijau. Hewan-hewan seperti tapir, rusa, bahkan jaguar jadi santapan empuk anakonda hijau. Meski kerap memangsa hewan besar, anakonda juga tak menampik bila ada ikan, burung, ataupun hewan mamalia dan reptile berukuran sedang lainnya.  

Anakonda hijau melilit seekor buaya [image: source]
Kemampuan membelit mangsa adalah kekuatan terbesar anakonda hijau. Selain memangsa hewan apapun di sekitarnya, anakonda hijau juga memangsa kelompoknya sendiri. Kasus yang sering terjadi adalah anakonda betina memangsa anakonda jantan. Mengingat ukuran betina yang lebih besar dan lebih kuat. Kanibalisme ini terjadi karena anakonda betina membutuhkan asupan gizi yang lebih setelah melakukan perkembangbiakan.

Habitat dan Perilaku Anakonda Hijau

Anakonda hijau di darat [image: source]
Meski bisa hidup di darat dan di air, anakonda hijau cenderung lebih banyak menghabiskan banyak waktu di air. Terlebih di malam hari, anakonda kerap mengapung di bawah permukaan air dengan sebagain kepala di atas permukaan. Kebiasaan ini juga dimanfaatkan untuk mengintai mangsa yang lewat atau berhenti untuk minum. Sementara target minum di air, anakonda akan melilit tubuh mereka tanpa menelan atau mengunyahnya. Kecepatan gerak anakonda pun lebih cepat dibanding ketika berada di daratan.

Dengan tampilan fisik yang paling panjang, dan berat paling besar, serta kemampuan memangsa yang berbahaya, tak berlebihan kalau anakonda hijau dilabeli ular paling menakutkan sepanjang sejarah. Untungnya ular seram satu ini habitat aslinya di Amerika Selatan, kalau juga eksis di Indonesia bisa jadi mimpi buruk.

Share
Published by
Aini Boom

Recent Posts

Tesso Nilo: Rumah Para Gajah yang Kian Terancam Eksistensinya

Media sosial akhir-akhir ini sedang dihangatkan dengan topik seputar perusakan alam, di mana salah satunya…

2 weeks ago

Penemuan Rafflesia Hasseltii Berbuntut Panjang, Oxford Dianggap Pelit Apresiasi

Sedang viral di platform media sosial X mengenai kehebohan penemuan bunga Rafflesia Hasseltii. Yang menemukan…

2 weeks ago

4 Aksi Pejabat Tanggap Bencana Sumatera yang Jadi Sorotan Netizen

Sumatera berduka setelah banjir bandang disertai tanah longsor menyapu Pulau Sumatera bagian utara. Tak hanya…

3 weeks ago

Kisah Pilu Warga Terdampak Bencana Sumatera, Sewa Alat Berat Sendiri untuk Cari Jenazah Ibunya

Ribuan kabar duka dari Pulau Sumatera. Salah satunya adalah seorang pemuda bernama Erik Andesra, pria…

3 weeks ago

Risiko Bencana Tinggi, Anggaran BNPB Kena Efisiensi

Masih teringat dahsyatnya bencana alam di Sumatera bagian Utara. Aceh, Medan, Tapanuli, Sibolga, hingga sebagian…

3 weeks ago

Insiden Tumblr Hilang di KRL Berujung Pemecatan Karyawan Sana Sini

Jangan remehkan kekuatan tumbler. Tak hanya tahan pecah, hilang dikit, dua-tiga orang bisa kena pecat…

4 weeks ago