Bersamaan dengan momen perayaan hari ulang tahun Republik Indonesia ke-77, Bank Indonesia meluncurkan uang rupiah kertas baru emisi 2022. Setidaknya, ada 7 pecahan uang baru, yaitu Rp1.000, Rp2.000, Rp5.000, Rp10.000, Rp20.000, Rp50.000, serta Rp100.000.
Bank Indonesia juga mengumumkan bahwa penukaran uang ini sudah tersedia di ATM terdekat sejak Jumat (19/08) lalu. Nah, seperti apa penampakan uang ini? Yuk, kepoin sampai selesai ya!
Perbedaan mencolok uang baru dan Rupiah yang lama
Apa bedanya uang baru ini dengan emisi yang beredar sebelumnya? Uang kertas baru ini disebut juga dengan Uang Tahun Emisi 2022 (Uang TE 2022). Meski baru, uang ini tetap mempertahankan gambar para pahlawan nasional di bagian depannya. Sedangkan bagian belakang, tema tarian, kebudayaan, pemandangan alam, flora juga masih sama seperti uang emisi tahun 2016.
Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia Marlison Halim mengatakan, ada beberapa perbedaan mencolok mulai dari desain uang yang lebih colorful, benang pengaman dengan blind code (untuk memudahkan tunanetra membedakan uang), keamanan ultraviolet, serta teknologi mutakhir yang bernama microlenses. Teknologi microlenses ini sendiri baru digunakan pada pecahan Rp75.000 yang dikeluarkan pada tahun 2020 lalu.
Bentuk uang lebih kecil dan menghilangkan tiga nol di belakang
Nah, selain warna dan beberapa teknologi, bentuk uang emisi 2022 ini disebut lebih kecil dari sebelumnya. Konsep yang diusung emisi tahun 2022 ini adalah “semakin kecil nominalnya, maka akan semakin pendek uangnya”. Menurut Kepala Departemen Komunikasi, bentuk uang tersebut dimaksudkan untuk mempermudah para tunanetra membedakan bentuk uangnya.
Dalam artian, uang baru emisi 2022 ini ramah tunanetra, meskipun tidak bisa melihat uang secara fisik, mereka bisa membedakan nominal berdasarkan panjang uang dan juga adanya blind code. Selain itu, saat diterawang, selain gambar pahlawan, ada angka nominal uangnya. Tapi uniknya, nominal ini menghilangkan tiga angka nol di belakangnya. Sehingga, untuk pecahan Rp100.000 hanya ada angka 100 saja, begitu juga dengan pecahan lain.
Masa edar uang yang tahan lebih lama
Hal unik lain yang wajib diketahui oleh Sahabat Boombastis adalah, uang emisi baru ini diklaim anti-lusuh. Karena, uangnya dibuat dengan bahan yang lebih kuat. Tujuan utamanya adalah memperpanjang masa edar uang. Penguatan ini ada pada uang Rp1.000, Rp2.000, dan Rp5.000 yang menggunakan bahan seperti pecahan Rp100.000.
Uang Rp1.000, Rp2.000, dan Rp5.000 emisi 2016 menggunakan bahan dengan berat sekitar 80 gram speedometer. Sementara untuk pecahan yang sama di tahun 2022 menggunakan bahan dengan berat 90 gram. Tak hanya itu saja, Bank Indonesia juga melakukan coating atau varnish pada uang tersebut, demi memperpanjang masa edar uang.
Tanggapan masyarakat terkait uang emisi baru 2022
Sampai saat ini, masyarakat sangat antusias untuk melakukan penukaran uang baru ini. Sebelumnya, Kepala Kepala Departemen Pengelolaan Uang BI Marlison Hakim mengatakan, layanan penukaran uang tersebut dilakukan melalui kas keliling BI dengan menggunakan aplikasi Pintar atau langsung menukar ke gedung BI.
Namun, terkait dengan jumlah maksimal penukaran, pemerintah memberikan batasan penukaran maksimal Rp1 juta, dengan berbagai pecahan. Sampai saat ini, berdasarkan respons masyarakat di lapangan, masyarakat paling berminat menukarkan uang baru pecahan kecil seperti Rp1.000, Rp 2.000, dan Rp 5.000. Hal ini, karena nominal tersebut ukurannya berbeda dengan emisi 2016.
BACA JUGA: Viral Lembaran 100 Ribu Tak Dipotong, Yuk Kenalan dengan Uang Rupiah Khusus dan Harganya
Pengenalan uang baru ini kepada masyarakat akan berlangsung selama 2 bulan ke depan. Untuk kamu semua yang ingin menukarkan uangnya dengan emisi baru 2022, kamu bisa langsung ke gedung BI atau melalui aplikasi Pintar.