Segala sesuatu yang di upload di media sosial saat ini kadang bisa jadi hal yang viral. Termasuk unggahan video tentang seorang bocah asal Semarang yang menjadi pengarah gaya, sekaligus tukang foto di area sekitar Kota Lama. Awalnya, pengunjung destinasi wisata tersebut memvideokan bocah tersebut saat melakoni pekerjaannya, kemudian mengunggahnya di media sosial.
Bocah yang memiliki nama lengkap Kaka Fajar Apriliansyah itu memang sudah cukup lama menjalankan pekerjaan sebagai tukang foto. Ada beragam alasan mengapa ia melakukan pekerjaan tersebut. Hingga saat ini, unggahan video tentang dirinya telah ditonton hingga ratusan ribu kali dan mendapatkan banyak sekali komentar positif, hingga doa-doa yang diungkapkan oleh netizen.
Menikmati pekerjaan sebagai fotografer
[Sumber Gambar]Menurut pengakuan dari Kaka, ia mengungkapkan bahwa pekerjaan tersebut dilakukan semata untuk membantu kondisi ekonomi keluarganya. Tapi selain itu, faktanya ia juga begitu menikmati pekerjaan sebagai seorang fotografer. Bahkan menjadikan profesi tersebut sebagai cita-citanya di masa depan kelak. Saat ada wisatawan yang berkunjung ke Kota Lama, maka ia akan menjadi pengarah gaya bagi mereka. Supaya nantinya, hasil foto yang ia peroleh semakin bagus dan menarik. Tak jarang untuk memperoleh foto yang bagus, ia harus rela melakukan beberapa hal seperti berjongkok dan sebagainya.
Bermodalkan kamera ponsel biasa
Kaka fotografer [sumber gambar]Selama ini, banyak orang yang menggunakan ponsel untuk bersenang-senang, tapi beda halnya dengan Kaka. Sebab belum memiliki kamera khusus, ia memanfaatkan ponselnya untuk memotret para pengunjung Kota Lama. Nyatanya, meski begitu hasil jepretan bocah tersebut sama sekali tidak mengecewakan dan bisa dibilang cakep banget. Semoga saja ke depannya, Kaka bisa mendapatkan kamera yang lebih oke untuk menunjang bakatnya ya.
Lebih memilih memotret daripada ngemis atau ngamen
Kaka memotret [sumber gambar]Di kota-kota besar, sudah banyak sekali kita temui para pengemis hingga pengamen dari yang anak-anak sampai orang dewasa. Kaka sendiri lebih memilih untuk tidak melakukan kedua hal tersebut. Ia masih ingin berjuang bagi keluarga kecilnya dan tentu saja, ingin bekerja daripada meminta-minta. Meski masih kecil, namun nyatanya Kaka punya mental kuat. Calon calon pemuda yang membanggakan Indonesia, nih.
Diundang oleh Walikota Semarang
fotografer cilik [sumber gambar]Akibat viralnya video Kaka, ia akhirnya mendapatkan perhatian lebih dari masyarakat, khususnya dari Walikota Semarang yang langsung mengundang bocah tersebut dan melakukan apresiasi terhadap tindakannya. Bapak Walikota tersebut mengungkapkan bahwa apresiasi yang ia lakukan atas dasar semangat yang dibawa oleh Kaka, bukan atas dasar jasanya dalam mempromosikan Kota Lama. Beliau juga mengatakan bahwa di masa pandemi seperti sekarang ini, nggak banyak orang-orang yang mewarisi semangat seperti yang dilakukan oleh Kaka. Jadi, hal itu sangat menakjubkan dan patut menjadi sebuah contoh bagi seluruh masyarakat. Di mana dalam keadaan apapun, kita harus tetap bertahan dan semangat menjalani kehidupan.
Menyisihkan sebagian penghasilan untuk sang ibu
Kaka [sumber gambar]Selain fakta-fakta di atas, hal yang paling membuat orang takjub pada bocah satu ini adalah keikhlasannya dalam menyisihkan sebagian penghasilan untuk sang ibu. Biasanya, untuk satu hari ia bisa mendapatkan 50.000 sampai 100.000 yang kemudian sebagian untuk membiayai sekolah juga kebutuhan sehari-hari. Kaka mengaku bahwa ia bekerja selama akhir pekan saja, tidak setiap hari. Sehingga hari-hari lain ketika dia tidak bekerja bisa dimanfaatkan untuk belajar. Bocah itu mengaku bahwa nggak pernah sekalipun melalaikan tugas sekolah yang membuatnya meraih ranking terus.
Hal yang menakjubkan dari Kaka, selain ingin jadi fotografer ia juga punya cita-cita lain yaitu sebagai pemain biola. Hal ini membuat para netizen kagum nggak ada habisnya dengan bocah 13 tahun yang bersikap dewasa di umurnya nan belia. Bahkan warganet pun turut mendoakan terkabulnya cita-cita tersebut dan semoga Kaka sekeluarga selalu dilimpahi keberkahan.
Nikmatus Solikha
