in

Melihat Lebih Dekat Tradisi Percintaan dan Pernikahan yang Berlaku dalam Suku Sasak

Suku Sasak merupakan salah satu suku yang masih sangat memelihara budaya warisan nenek moyang mereka. Dari berapa banyak tradisi, yang paling banyak diketahui adalah menikah dengan cara diculik terlebih dahulu.

Namun, tak hanya sebatas diculik lalu dinikahi saja, lebih dari itu ternyata pemuda-pemudi Lombok ini menjalani serangkaian cerita cinta yang unik. Kali ini, Boombastis.com akan membahas tuntas bagaimana percintaan dan sistem pernikahan yang terjadi sebelum mereka menjadi sebuah keluarga utuh.

Menikah dengan saudara sepupu karena biaya yang lebih terjangkau

Berbeda dengan kebanyakan orang yang sungkan untuk menikah dengan saudara sepupu karena menilai mereka masih kerabat dekat, di Dusun Sade, masyarakat Sasak memilih untuk melabuhkan cintanya kepada saudara misan mereka. Alasannya sederhana, menikah dengan saudara sendiri lebih hemat biaya dan tetap melestarikan tali kekerabatan hingga akhir.

Menikah dengan sepupu sendiri [sumber gambar]
Menikahi perempuan dari luar suku akan memakan biaya lebih mahal. Setiap gadis biasanya akan meminta dua kerbau sebagai mahar (yang harga per ekornya sekitar 20 juta). Belum lagi untuk biaya pesta, menjamu undangan, serta segala yang berhubungan dengan keperluan selama acara berlangsung.

Tak ada istilah pacaran di dalam adat Sasak

Boleh menyukai seorang gadis, namun tak bisa mengklaim mereka sebagai pacar. Setiap lelaki yang ingin melihat perempuan yang mereka suka harus pergi ke rumah perempuan itu dan pastinya ditemani oleh keluarga si perempuan. Namun, lelaki sekarang sudah semakin banyak akal.

Tidak ada pacaran dalam adat Sasak [sumber gambar]
Mereka akan izin wudu keluar rumah dengan ditemani saudara. Padahal, mereka sebenarnya sudah punya janji untuk bertemu pujaan hati. Lokasi favorit untuk bertemu biasanya ‘pohon cinta’. Pohon ini tidak memiliki daun, hanya berupa dahan kayu gundul dan lokasinya pun ada di gang sempit. Ya, enggak bakal ketahuan lah ya.

Semakin banyak pacar semakin bagus untuk perempuan

Ada yang unik nih dari gaya percintaan di Sade. Jadi, semakin seorang perempuan punya banyak pacar, maka akan semakin bagus. Itu artinya ia adalah rebutan dan pasti primadona lelaki kampung. Bagi para lelaki, mereka juga tidak menganggap hal itu sebagai bentuk perselingkuhan,

Perempuan boleh punya banyak pacar [sumber gambar]
karena mereka akan semakin terpacu untuk memenangkan hati si gadis. Justru, bagi mereka yang mendapati gadisnya tak punya banyak pacar (lelaki yang mendekati), mereka akan sedih karena itu artinya si gadis kurang peminatnya.

Cara mengekspresikan cinta yang lain dari kebiasaan

Kalau kamu sebagai lelaki, apa sih yang paling sering kamu berikan sebagai hadiah? Bunga? Cokelat? Barang mahal? Atau hal lain? Kalau di dalam suku Sasak, enggak perlu mahal-mahal kok. Mengutip Jawapos.com, mereka biasanya akan mengunjungi kediaman si perempuan untuk memberikan hadiah berupa sabun.

Cara mengekspresikan cinta yang unik [sumber gambar]
Saat menerima tamu, si perempuan ditemani kedua orang tuanya. Bahkan, tidak jarang, datang tiga sampai lima pria sekaligus. Jika mendapat banyak sabun, si perempuan akan membaginya kepada para tetangga mereka. Tau kan artinya apa? Mereka adalah orang populer di kampung.

Proses penculikan perempuan oleh lelaki

Nah, yang paling sering kita dengar adalah kawin culik. Saat menyukai wanita dan ingin menikahinya, lelaki akan menculik. Dalam penculikan, calon pengantin pria ditemani oleh temannya. Setelah diculik, perempuan akan diinapkan selama 2-3 hari di rumah lelaki. Namun, enggak boleh disentuh sedikitpun ya –dalam hal ini perempuan akan tidur dengan orang tua lelaki yang menculik mereka.

Tradisi kawin culik [sumber gambar]
Setelah 3 hari, lelaki akan mendatangi orangtua si perempuan dan mengutarakan niat mereka untuk menikah. Kalau sudah diculik begini, tidak ada alasan untuk menolak. Satu-satunya jalan adalah melangsungkan pernikahan. Selanjutnya, masalah mahar, adat menikah dibicarakan oleh kedua belah pihak keluarga jika sudah deal untuk mengikat putra putri mereka dalam pernikahan.

BACA JUGA: Wajib Kawin Lari Hingga Tidur Terpisah, Begini Kehidupan Pernikahan ‘Nyeleneh’ Sasak Ende

Di Sasak juga, usia menikah sangat muda. Tidak heran jika perempuan usia 15 tahun sudah bersuami, karena mereka biasanya diculik saat berumur 13-18 tahun. Bahkan, menurut warga sana, perempuan yang berusia 19 tahun dan belum menikah bisa dikategorikan sebagai perempuan tua. Wah wah, apa kabar kita-kita yang sudah seperempat abad tapi belum punya pacar ini ya?

Written by Ayu

Ayu Lestari, bergabung di Boombastis.com sejak 2017. Seorang ambivert yang jatuh cinta pada tulisan, karena menurutnya dalam menulis tak akan ada puisi yang sumbang dan akan membuat seseorang abadi dalam ingatan. Selain menulis, perempuan kelahiran Palembang ini juga gemar menyanyi, walaupun suaranya tak bisa disetarakan dengan Siti Nurhalizah. Bermimpi bisa melihat setiap pelosok indah Indonesia. Penyuka hujan, senja, puisi dan ungu.

Leave a Reply

Dipuji Washington Post, 3 Hal Ini Bikin FPI Layak Dipertahankan Sebagai Ormas di NKRI

5 Penampakan UFO dalam Gelaran Olahraga Dunia Ini Dijamin Bikin Bulu Kuduk Berdiri