Bagi masyarakat dunia, Hari Valentine bisa dibilang merupakan hari romantis yang paling dikenal di dunia. Tradisi yang sekaligus merupakan perayaan untuk memperingati St. Valentine ini berakar di Eropa, kemudian ikut menjamur di berbagai belahan dunia. Kalau ditelisik lebih jauh, sebenarnya ada berbagai tradisi romantis serupa yang berkembang secara lokal di bagian dunia lainnya.
Asia, Afrika, maupuan Amerika Selatan memiliki cara tersendiri dalam memaknai keromantisan. Kebanyakan melibatkan ritual tertentu yang mengandung makna filosofis. Nah, apa saja tradisi tersebut? Simak berbagai tradisi paling romantis di dunia yang akan kami ulas lengkap berikut ini.
1. Nasi Bungkus – Cina
Jika di Indonesia sebungkus nasi tidak ada istimewanya, lain halnya dengan yang terjadi di Cina. Bagi suku Miao, nasi bungkus merupakan bagian tradisi dalam perayaan Festival Meal. Para wanita akan memasak nasi warna-warni untuk diberikan kepada para lelaki.
Para lelaki akan merayu mereka dengan lagu. Si wanita akan membalasnya dengan memberikan sehelai sapu tangan berisi nasi warna-warni tadi beserta sumpitnya. Jika sumpitnya ada dua, artinya si wanita mau menerima cinta si lelaki. Jika berisi satu sumpit saja, artinya si wanita menolak dengan halus. Namun jika isinya justru bawang putih, maka si wanita menolaknya dengan kasar.
2. Karva Chauth – India
Di India ada satu tradisi yang selalu ditunggu-tunggu oleh pasangan suami-istri. Tradisi itu bernama Karva Chauth, yakni hari di mana para perempuan akan berpuasa serta berdo’a untuk suami dan pasangan mereka. Puasa ini dilakukan mulai saat terbit matahari sampai terbitnya bulan.
Dalam Karva Chauth terdapat prosesi Fera, di mana para perempuan akan menangkap bayangan bulan purnama di baskom, saringan, atau kain renda kemudian dilanjutkan dengan memandang wajah suami mereka dengan cara yang sama. Pada hari itu juga, para mertua akan mengirimkan Sargi atau barang-barang hantaran pernikahan untuk para menantu mereka.
3. Mengikat Gembok Cinta – Eropa
Tradisi mengikatkan gembok dengan nama pasangan masing-masing sangat populer di Eropa. Tradisi ini sudah ada di Serbia sejak Perang Dunia II. Menurut mitos yang berkembang, tradisi gembok cinta di Serbia bersumber dari seorang gadis yang mati karena patah hati diputus tunangannya. Lalu sejak saat itu para gadis sering mengikatkan gembok di jembatan tempat mereka biasa bertemu pasangannya masing-masing untuk mengikatkan hati satu sama lain.
Sementara itu, tradisi mengikat gembok cinta mulai marak di Italia sejak tahun 2000-an. Tradisi tersebut terinspirasi dari buku I Want You yang dikarang penulis Italia, Federico Moccia. Pasangan di Roma banyak yang mengikatkan gembok cinta di Jembatan Ponte Milvio. Sementara di Perancis, tradisi ini sempat membuat pusing pemerintah karena banyaknya gembok yang terikat di jembatan. Dikhawatirkan kebiasaan itu dapat merusak warisan arsitektur yang ada di Perancis.
4. Dia Dos Namorados – Brazil
Jika kebanyakan negara di dunia merayakan Hari Valentine, maka di Brazil ada hari Dia Dos Namorados untuk dirayakan para muda-mudi. Dia Dos Namorados adalah hari perayaan untuk St. Anthony, santo pelindung pernikahan. Perayaan ini dilangsungkan setiap tanggal 12 Juni bagi yang sudah punya pasangan. Biasanya warga akan saling tukar hadiah, cokelat, kartu ucapan, dan rangkaian bunga dalam Dia Dos Namorados.
Sementara bagi para perempuan yang masih lajang akan mencari pasangannya dengan tradisi Simpatias. Mereka menuliskan nama tiga pemuda yang mereka sukai di tiga lembar kertas dan meletakkannya di bawah bantal. Gulungan kertas yang muncul keesokan harinya dipercaya bakal menjadi kekasih yang ditakdirkan untuknya.
5. Gubuk Cinta – Kamboja
Dalam adat Suku Kreung yang merupakan salah satu etnis Kamboja ada tradisi yang tak cukup lazim dilakukan. Jika orang tua memiliki anak perempuan yang beranjak remaja, maka dia akan membangunkan sebuah gubuk kecil dari bambu untuk gadis itu. Si gadis kemudian akan disuruh tinggal di gubuk kecil itu dalam beberapa lama.
Para pemuda yang belum menikah akan datang silih berganti dan diperkenankan untuk masuk dan bermalam di dalam gubuk. Tujuannya adalah untuk mengenal si gadis. Si gadis akan menemui para pria itu sampai dia menemukan satu orang yang sekiranya cocok untuk dinikahi.
6. Roti Buaya – Indonesia
Roti Buaya merupakan hidangan khas dari ritual pernikahan dalam budaya Betawi. Makanan ini selalu disertakan dalam hantaran pernikahan yang diberikan kepada pasangan mempelai. Pada saat pernikahan, roti buaya diletakkan di sisi mempelai perempuan dan para tamu untuk melambangkan karakter dan sifat mempelai laki-laki.
Dalam adat Betawi, roti buaya memiliki makna filosofis tersendiri. Hewan reptil ini dipercaya sebagai makhluk yang setia karena sepanjang hidupnya mereka hanya memiliki satu pasangan saja. Dengan memakan roti buaya ini diharapkan para pasangan akan saling setia hingga maut memisahkan.
7. Berciuman di Bahwa Jembatan – Venesia
Banyak orang mengklaim kalau Kota Venesia adalah salah satu tempat paling romantis di dunia. Dengan arsitektur dan keindahan kotanya, Venesia sudah sejak lama menjadi destinasi favorit untuk para pasangan yang ingin berlibur berdua. Tempat yang paling terkenal di kota ini adalah Jembatan Desah.
Menurut mitos yang berkembang di Venesia, pasangan yang mengarungi sungai Venesia dengan gondola lalu berciuman di bawah jembatan itu maka cintanya dipercaya akan abadi. Kemudian banyak muda-mudi yang datang ke kota ini dan melakukan hal serupa. Jadilah jembatan ini menjadi salah satu lokasi yang paling banyak dikunjungi di Venesia.
Nah, itu tadi 7 tradisi paling romantis di dunia. Bagaimana dengan Anda? Pastinya setiap pasangan memiliki cara tersendiri untuk memaknai nilai romantisme di antara mereka. Dan biasanya tradisi tersebut akan dipertahankan sampai kakek-nenek. Namun demikian, tentu kita harus mengembalikan segala ketentuan kepada Yang Maha Kuasa, karena jodoh manusia sudah tertulis semenjak masih di dalam kandungan. Jadi, tinggal kita berusaha saja dan mewarnai hubungan dengan pasangan agar terasa lebih indah.