Penjara merupakan lokasi di mana para pelanggar hukum harus mempertanggung jawabkan perbuatannya. Biasanya, di tempat itu seseorang akan menyesali perbuatannya dan hidup menjadi orang yang lebih baik saat bebas nantinya. Tentu tidak ada seorang pun yang suka dipenjara. Kebebasan terenggut, rasa bosan dan tentu saja tidak bisa menikmati ragam makanan enak seperti saat bebas.
Namun, nampaknya para napi Indonesia harus bersyukur karena tidak ada penjara mengerikan seperti Pollsmoor. Lapas yang berlokasi di Afrika tersebut terkenal sejak dulu karena adanya kanibalisme. Memakan sesama? Ya, hal tersebut sudah tidak asing lagi di telinga para mantan narapidana di penjara tersebut. Berikut ini adalah sedikit ulasan tentang penjara Pollsmoor.
Hal yang mengerikan pernah diceritakan oleh sejumlah mantan napi Pollsmoor Maximum Security Prison, Cape Town, Afrika Selatan. Perkelahian bengis kerap terjadi antar genk di penjara dengan latar belakang perebutan kekuasaan. Seorang anggota biasanya tak segan membunuh lawannya. Setelah membunuh saingan, pelaku juga akan memakan jantung korbannya.
Hal tersebut diungkapkan oleh Chris Mullins, eks napi penjara Pollsmoor yang mengetahui kelakuan para gengster yang tak segan melahap jantung lawan demi mendapat pengakuan dan menunjukkan kemenangannya pada para narapidana yang lain.
Menyebut nama Pollsmoor, banyak masyarakat Afrika Selatan yang langsung bergidik ngeri. Pasalnya, lapas tersebut dikenal sebagai tempatnya para penjahat kelas berat. Penjara dengan pengawalan dan pengamanan tingkat tinggi tersebut memiliki kapasitas 4.336 orang.
Namun, ternyata lapas tersebut menampung hingga 7000 tahanan. Banyak pula kisah mengerikan yang terjadi di Pollsmoor, baik dari para napi maupun mantan tahanan. Perkelahian yang berakhir dengan pembunuhan terkadang juga membuat para sipir tak berdaya. Parahnya, para penjahat kelas kakap tersebut kadangkala tak segan membunuh sipir.
Seperti yang diharapkan, para penguasa yang telah memakan jantung lawan memang selalu berhasil membuatnya dihormati dan diberi perlakuan utama oleh para tahanan lain. Biasanya, jika ada seorang narapidana baru, dia akan dipaksa menghadap pada si ‘pimpinan’.
Sang penguasa pun akan memberinya pertanyaan, jika dia bukan anggota dari geng manapun, biasanya si anak baru akan dipaksa menjadi anggota. Yang lebih mengerikan lagi, sang penguasa akan memaksa agar si anak baru tidur bersama sebagai ‘wanitanya’. Jika menolak melayani kebutuhan seksual, maka si pimpinan tidak akan segan-segan menjadikan jantungnya santapan.
Membunuh sebagai simbol kekejaman dan mengharap pengakuan dari napi lain, rupanya bukan satu-satunya alasan seorang gengster untuk menyantap jantung. Ada pula sebuah tradisi yang didasari oleh kepercayaan tradisional bahwa memakan jantung seseorang yang telah dibunuh akan memberikan keselamatan dan juga kedigdayaan.
Mitos tersebut yang dikemukakan oleh Chris, seorang mantan napi Pollsmoor yang sangat menyesal karena pernah menghuni lapas tersebut. Ia juga menjelaskan agar setiap masyarakat Afrika Selatan tidak sampai menjadi tahanan di sana.
Itulah sedikit penjelasan tentang Pollsmoor, lapas paling mengerikan yang para napinya terkenal bengis dan gemar memakan jantung rekan sesama napi. Bahkan masuk penjara kadang adalah sesuatu yang harus disyukuri, terutama bila lapasnya tak seperti Pollsmoor. Semoga hal yang sama tak terjadi di Indonesia ya.
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…