Momen kelulusan di Indonesia punya kesan yang khas dan tak terlupakan. Baik itu saat masih sekolah maupun sudah kuliah. Ada beberapa ritual atau kebiasaan khusus yang hanya terjadi pada musim-musim kelulusan.
Tak hanya mereka yang lulus, banyak mata pencaharian atau orang yang tidak ikut merayakan kelulusan ikut ‘mewaspadai’ momen-momen kelulusan ini. Mengapa? Karena ada beberapa fenomena unik seperti berikut ini.
Khusus untuk anak SMA nih, seringnya kita melihat mereka merayakan momen kelulusan dengan semprat-semprot seragamnya menggunakan cat pilox atau tanda tangan menggunakan spidol di seragam satu sama lain. Meski sudah menjadi tradisi dari tahun ke tahun, di balik wajah hore-hore mereka, masih banyak kontroversi mengenai kebiasaan coret-coret seragam.
Banyak orang lebih menyarankan agar seragamnya disumbangkan pada adik kelas atau mereka yang membutuhkan seragam sekolah. Setidaknya, seragam itu akan jauh lebih berguna di kemudian hari. Namun namanya juga anak muda, ada juga yang ingin punya ‘memento’ alias benda kenangan, sehingga tetap melakukan tradisi ala anak muda ini.
Nah, setelah corat-coret, beberapa siswa-siswi biasanya senang bergerombol untuk konvoi. Ini nih yang sering diwaspadai pengguna jalan lainnya, apalagi di jaman informasi serba canggih begini. Pengguna jalan yang menghindari macet akan mencari informasi via Twitter atau jejaring sosial mengenai lokasi konvoinya anak-anak SMA.
Sebenarnya kebiasaan konvoi juga kurang banyak diapresiasi, apalagi kalau konvoinya sampai ugal-ugalan. Selain merugikan pengguna jalan lainnya, juga hanya bersifat having fun saja. Namun sekali lagi, namanya juga masih muda. Jadi staminanya masih tinggi untuk melakukan hal-hal yang mereka sukai.
Untuk yang pernah merasakan wisuda, pasti pernah mengalami antrian semenjak sebelum subuh. Kalah deh Krisdayanti mau manggung yang harus siap-siap dandan jam 2 pagi. Karena kebanyakan ceremonial wisuda dilakukan di pagi hari, biasanya para wisudawati harus antri di salon masing-masing pada pagi buta. Terasa deh ngantuk-ngantuknya, tapi demi satu hari wisuda itu, mereka rela melakukannya.
Memang ketika jelang wisuda, banyak salon atau tukang rias mendadak kebanjiran order. Entah itu order merias, maupun sewa kebaya. Mereka bahkan berani terima 20-30 orang untuk dirias. Apalagi untuk mereka yang lokasi salonnya dekat dengan kost-kostan atau kampus.
Ada salah satu tradisi saat kelulusan yang sering kita lihat di iklan televisi atau di dunia nyata, yakni tradisi melempar toga. Tak ada filosofi khusus mengapa wisudawan dan wisudawati melempar toga, namun hingga jaman modern ini, masih banyak orang yang melakukannya.
Mungkin harapannya dengan melempar toga, kita melemparkan goal, cita-cita yang kita tuju pun setinggi langit. Tapi secara mudah, adegan ini sih dilakukan hanya karena ingin mengungkapkan kegembiraan karena sudah lulus saja.
Nyebur ke laut atau ke kolam juga jadi salah satu fenomena unik yang banyak terjadi saat kelulusan. Ekspresi kegembiraan yang satu ini bahkan kadang menjadi salah satu syarat kelulusan di beberapa kampus. Jadi, kalau Anda ingin lulus, nyebur dulu ke kolam yang ada di kampus.
Tradisi nyebur ini mungkin untuk buang sial, atau simbol bahwa kita akan mulai menyelami dunia dan menjadi manusia dewasa. Bisa juga sebagai ungkapan rasa ‘merdeka’ setelah perjuangan ujian, tugas akhir atau pendidikan yang selama ini sudah dijalani.
Hunting foto, apalagi di masa kejayaan Instagram dan Facebook saat ini, sering dilakukan saat kelulusan atau wisuda. Memanfaatkan momen-momen terakhir karena biasanya kita akan saling berpencar, entah ke luar kota, pulau atau luar negeri.
Kalau di jaman dulu yang jarang ponsel apalagi ponsel berkamera, biasanya akan minta tanda tangan dan pesan kesan. Foto pun menggunakan kamera biasa yang menggunakan roll film. Lumayan untuk kenang-kenangan saat jenuh bekerja, kesepian atau di hari tua.
Di Jepang, konon siswi-siswinya memiliki tradisi unik saat akan kelulusan sekolah. Mereka akan berebut mendapatkan kancing kedua dari seragam teman pria yang disukai. Kancing tersebut dekat lokasinya dengan hati, sehingga banyak diinginkan. Kalau kancingnya sampai habis, tandanya pria tersebut adalah idola di sekolahnya.
Namun ada juga yang mengatakan bahwa adegan minta kancing ini sebenarnya adalah sebuah tanda kenang-kenangan dari senior oleh juniornya. Menjelang kelulusan, kabarnya kancing itu akan diganti dengan kancing lain sehingga kelihatan berbeda dari siswa lelaki lainnya. Unik juga, ya?
Setiap orang punya momen kelulusan yang tak terlupakan. Simpanlah kenangan kelulusan Anda yang paling manis, nanti saat Anda bosan atau sedih, bukalah kembali kenangan itu untuk menyemangati Anda
Punya pengalaman wisuda atau kelulusan yang menarik? Share saja di sini bersama kami.
Kasus baru, masalah lama. Begitulah kira-kira jargon yang cocok disematkan kepada Menteri Peranan Pemuda dan…
Selain susu dari sapi atau kambing, kamu mungkin sudah pernah mendengar susu dari almon atau…
Kamu pasti sudah nggak asing lagi dengan nama Labubu, atau Boneka Labubu. Jelas saja, karena…
Di dalam hutan lebat Papua, terdapat salah satu burung terbesar dan paling menakjubkan di dunia,…
Siapa yang tidak kenal Hikigaya Hachiman? Tokoh utama dari *OreGairu* ini dikenal dengan pandangan hidupnya…
Belakangan ramai perbincangan mengenai dugaan eksploitasi yang dialami mantan karyawan sebuah perusahaan animasi yang berbasis…