Lantaran manusia tak diciptakan sama, maka sudah menjadi hal yang wajar jika kita diharuskan untuk bisa menerima perbedaan. Dalam hal apa pun itu, termasuk untuk urusan agama. Ya, tidak bisa kita memaksakan atau tak menghormati para pemeluk agama lain apa pun alasannya. Namun yang terjadi kadang justru sebaliknya.
Semua agama mengajari umatnya untuk bisa menerima perbedaan serta berlaku baik pada mereka yang lain keyakinan. Hal ini sebenarnya adalah sesuatu yang mendasar, tapi para praktiknya tak semua orang bisa. Padahal yang seperti itu pernah dicontohkan oleh tokoh-tokoh besar dunia. Ya, mereka memberi semacam gambaran tentang bagaimana seharusnya manusia berlaku pada orang-orang yang berbeda secara keyakinan.
Nabi Muhammad SAW, menghormati jenazah Yahudi
Masih ingat dengan kisah pengemis buta Yahudi yang setiap hari disuapi oleh beliau? Itu hanya sepenggal kisah dari hubungan toleransi beragama yang diajarkan oleh Rasulullah. Suatu hari saat Rasulullah SAW sedang duduk bersama para sahabatnya, ada rombongan Yahudi yang mengantarkan jenazah. Sontak, Rasulullah berdiri untuk menghormati jenazah tersebut. Namun beberapa sahabat merasa heran dan menanyakan mengapa beliau berdiri padahal itu jenazah orang Yahudi. Dengan santun Rasulullah SAW menjawab, “ Bukankah dia juga manusia yang memiliki nyawa?”.
Tutur kata tersebut sangat menunjukkan rasa toleransi beliau terhadap agama. Masih banyak lagi sebenarnya pesan beliau mengenai toleransi ini, misalnya dilarang menghancurkan rumah ibadah, harus bersikap adil, menjaga hak meskipun berbeda agama dan lain-lain. Perilaku seperti itulah yang seharusnya dicontoh oleh seluruh masyarakat dunia.
Bunda Theresa, mengajar anak-anak Hindu
Beliau sudah mati-matian memperjuangkan kemanusiaan dan menentang ketidakadilan. Hati bunda Theresa terpanggil saat beliau melihat kenyataan yang terjadi di dunia ini. Akhirnya beliau memutuskan untuk pergi ke sebuah daerah kumuh di India. Di sana lah beliau membulatkan tekatnya untuk membela kemanusiaan yang ada. Bunda Theresa dengan sangat telaten merawat beberapa anak Hindu di daerah tersebut. Tidak peduli atas keyakinan yang dianut, Bunda Theresa menyayangi mereka seperti anaknya sendiri.
Awalnya jumlah anak yang ikut tidak banyak, namun lama-kelamaan meningkat hingga mencapai 90 anak. Karena terbatasnya tempat, beliau memindahkan tempatnya mengajar di tempat yang lebih terbuka. Karena semangat pantang mencerah bunda Theresa, serta sikap toleransi sesama umat beragama yang sangat tinggi, membuat orang-orang bersimpati dan membantu beliau. Itulah bukti kebaikan yang ditanam oleh beliau akan membuahkan hasil.
Mahatma Gandhi, mati membela hak muslim
Nama beliau sangat terkenal di seluruh dunia. Oleh orang India beliau dikenal sebagai “The Father of the Nation” karena perjuangan yang menginspirasi kemerdekaan India terhadap Inggris. Pengikut beliau sangat banyak, bahkan beliau mendapatkan kesempatan untuk menjadi presiden di India. Akan tetapi, Mahatma Gandhi menolak kesempatan dan lebih memilih memperjuangkan keadilan dengan caranya.
Beliau sangat membela hak asasi bagai setiap manusia, bahkan untuk yang berkeyakinan berbeda dengannya. Bahkan perjuangan tersebut beliau lakukan hingga akhir hayatnya, saat seorang beragama Hindu fanatik menembak beliau hingga tewas. Orang Hindu tersebut berpikir bahwa Mahatma Gandhi terlalu berpihak pada umat muslim.
Paus Fransiskus, mencium kaki beragama lain
Setiap hari paskah, Paus selalu memiliki ritual untuk membasuh dan mencium kaki-kaki umatnya. Namun ada yang berbeda dengan paskah beberapa waktu lalu. Paus memilih untuk membasuh kaki-kaki para narapidana. Tak hanya membasuh, sang Paus juga mencium kaki-kaki tersebut.
Paus juga pernah membasuh serta mencium kaki seorang muslim saat perayaan paskah tiba. Hal tersebut juga membuat geram beberapa penganut Katolik Konservatif, namun seperti itulah wujud toleransi Paus Fransiskus. Semua orang adalah sama di mata Tuhan.
Manusia hidup dengan segala perbedaan karena kita memiliki rasa dan naluri masing-masing. Menjalani setiap perbedaan pun harus dengan bijak dan jangan sampai menganggap orang lain yang tak sama adalah sosok yang harus dipandang beda. Semua orang layak diperlakukan sama. Dan itu pula yang dicontohkan oleh para tokoh besar dunia.