Kisah seorang Tenaga Kerja Wanita (TKW) belakangan menjadi perbincangan hangat. Seorang TKW bernama Siti, bekerja merawat seorang anak berkebutuhan khusus di Taiwan. Namun, ia harus membawa pulang anak majikannya tersebut ke Indonesia demi bisa merawatnya dengan baik.
Banyak biaya yang dibutuhkan Siti, namun ia tetap menyayangi anak majikannya bak buah hatinya sendiri. Lalu, mengapa anak tersebut tidak dirawat oleh keluarganya? Mengapa Siti yang harus merawat dan membawanya pulang ke Indonesia? Berikut kisahnya.
Sudah merawat selama 6 tahun
Wang adalah seorang anak yang memiliki kebutuhan khusus. Ia tak bisa berbicara, berjalan, dan melakukan kegiatan sehari-hari sendiri. Wang yang kini sudah berusia 26 tahun, tetap harus membutuhkan bantuan orang lain setiap harinya. Siti yang merupakan TKW di negara asal Wang, Taiwan, merawat anak majikannya itu dengan kasih sayang.
Saat awal Siti merawat Wang, bukan hanya tak bisa melakukan kegiatan sehari-hari, Wang juga memiliki kulit berwarna kuning. Setelah hampir 6 tahun dirawat Siti, Wang menunjukkan kemajuan yang cukup baik. Ia bisa makan dan berjalan sendiri tanpa dipapah dari kanan kiri. Wang hanya butuh digandeng di telapak tangannya untuk berjalan.
Susah mencari pengganti
Mendekati 6 tahun menjadi TKW di rumah majikannya di Taiwan, Siti pamit pulang. Majikan yang merupakan bapak dari Wang, meminta Siti untuk tidak pulang. Namun, Siti tak bisa menambah waktu kerja lagi karena anak-anaknya yang ada di Indonesia membutuhkan kehadiran Siti.
Majikannya pun meminta Siti untuk menunda kepulangannya ke Indonesia. Sementara itu, ia mencari pekerja lain yang bisa merawat Wang. Sayangnya, dari 7 pekerja baru, tak ada yang cocok. Ada yang pergi, ada pula yang membuat Wang tidak nyaman hingga sakit-sakitan.
Ditolak panti asuhan karena keadaannya
Pihak sekolah Wang sempat mengajukan anak tersebut ke panti asuhan, namun selalu ditolak. Dikarenakan tidak bisa melakukan kegiatan sendiri. Mulai dari tidak bisa makan sendiri, pakai baju, hingga mandi. Satu bulan pun berlalu, masih belum ada pengganti Siti yang cocok.
Setelah melakukan diskusi panjang bersama majikannya, Siti menawarkan diri untuk membawa Wang di Indonesia dan mengasuhnya. Tentu majikannya yang sudah tua ini merenung, memikirkan nasib anaknya. Mengingat tak ada yang bisa merawat Wang di Taiwan.
Menurut penuturan Siti, ibu dan kakaknya tidak mengasihi Wang. Dalam satu bulan saja, ibu Wang hanya 2 kali datang ke rumah. Perlakuan mereka kepada Wang juga tidak baik. Maka itu, majikannya dan Siti sendiri tidak mempercayai Wang untuk diserahkan kepada mereka. Meski harus menangis sedih, sang majikan akhirnya mempercayakan Wang kepada Siti.
Butuh banyak biaya untuk merawat Wang
Setelah sampai di Indonesia, Siti merawat Wang di tempat asalnya di Jawa Tengah. Biaya yang ia gelontorkan tidak sedikit. Untuk perawatan Wang seperti popok, susu, dan obat kejang, Siti harus mengeluarkan sekitar Rp3 juta per bulan. Seluruh pendapatan Siti, habis untuk membiayai Wang.
Tidak hanya merawat Wang, Siti juga memiliki 3 anak yang membutuhkannya. Ia pun membuka toko kelontong sederhana di depan rumahnya. Kehidupan mereka juga masih dibantu oleh ibu Siti.
Usaha Siti untuk mendapatkan hak Wang
Siti sempat berencana untuk mendaftar TKW lagi ke Taiwan. Rencananya, Siti akan menyerahkan Wang kepada bibi untuk dirawat, sementara ia mencari uang untuk biaya hidup Wang. Selain itu, ia juga ingin menelusuri keberadaan keluarga Wang, karena mereka sudah tidak tinggal di rumah yang pernah ditinggali Wang saat di Taiwan.
Bukannya tidak mau berusaha menghubungi keluarga Wang di Taiwan. Siti sudah menghubungi keluarga Wang. Meski awalnya chat Siti dilihat oleh keluarganya, namun lama kelamaan sudah tidak dibaca lagi. Siti sendiri juga tak tega untuk memulangkan Wang ke Taiwan, mengingat perlakuan keluarganya.
BACA JUGA: Jadi TKW di Amerika, Misiyah Rani Diperlakukan Seperti Keluarga sampai Digaji Puluhan Juta
Meski harus mengorbankan banyak hal, Siti tetap merawat dan menyayangi Wang bak anaknya sendiri. 6 tahun memang bukan waktu yang sebentar bagi ia untuk merawat anak majikannya itu. Apalagi, kemajuan sudah terlihat dalam diri Wang untuk melakukan kegiatan sehari-hari.