Deni Riana, Bermodal Jual Motor hingga Punya Bisnis Roti Beromzet Puluhan Juta Per Hari

Mungkin tak pernah terpikirkan oleh sosok Deni Riana, ia akan bisa mendapatkan omzet puluhan juta per hari dari bisnis yang ia mulai dari nol. Pria 29 tahun ini, mulai merintis bisnis yang berfokus pada roti manis dan bakpia, benar-benar dari bawah.

Siapa sangka bermodal menjual motor, ia bisa menjadi pemilik usaha bernama Sari Rasa Bakery. Tidak hanya menjadikan kehidupannya lebih baik, ia juga membuka peluang kerja untuk keluarga hingga orang-orang di sekitarnya.

Sempat melakukan banyak pekerjaan untuk bertahan hidup

Berasal dari sebuah desa di Ciamis, tepatnya Desa Mangkubumi, Deni memutuskan untuk melamar kerja di pabrik selepas lulus sekolah. Ia melamar di pabrik mulai dari daerah Karawang hingga Cikarang. Ketika belum diterima di pabrik, Deni sempat melakukan berbagai macam pekerjaan untuk bertahan hidup. Ia pernah berjualan kerupuk dan es kelapa. Sampai akhirnya, ia diterima kerja di pabrik dan bekerja selama sekitar 3 hingga 4 tahun.

Modal jual motor hingga harus rela jualan keliling jalan kaki

Sebelum akhirnya bergelut di dunia bisnis perotian sendiri, Deni mulai belajar berbisnis dagang ke orang tuanya di tahun 2014. Berbekal ilmu dari orang tua yang juga berbisnis roti, ia belajar mencari peluang agar bisa memiliki pasar sendiri dalam bisnisnya kelak. Dengan menjual motor dan mendapatkan modal sekitar Rp10 juta, Deni berani memproduksi bisnisnya sendiri, berfokus pada roti manis dan bakpia.

Pada 2015, ia memulai berbisnis roti di Bali. Berdua dengan istrinya, ia memulai produksi kecil-kecilan. Mulai dari pagi buta hingga malam hari, ia memproduksi hingga berjalan keliling untuk menawarkan dan menjual produknya. Tak memiliki kendaraan setelah menikah, Deni dan istri harus rela berjalan kaki. Mereka tak kenal lelah, karena itu harus dilakukan agar mereka bisa bertahan hidup.

Beromzet puluhan juta per hari

Satu tahun kemudian, mereka memutuskan untuk pindah ke daerah asal, di Ciamis. Yang awalnya tak memiliki karyawan, Deni mulai mempekerjakan beberapa teman hingga saudaranya. 2017 menjadi awal tahun Deni menggunakan jasa sales dan merambah distribusi ke luar kota. Bahkan, tahun berikutnya, ia sudah bisa merambah seluruh Jawa Barat dan beberapa kota di Jawa Tengah.

Kini, Deni bisa mempekerjakan sekitar 40 karyawan dengan omzet puluhan juta per hari. Untuk roti manis, ia bisa mendapatkan sekitar Rp14 juta per hari dan Rp20 juta per hari untuk bakpia.

Pernah ada di titik paling rendah

Meski kini bisa mendapatkan omzet puluhan juta per hari, bukan berarti Deni menjalani hal yang mudah selama ini. Dulunya, ia harus berkeliling ke pasar untuk menjajakan produknya, bahkan tinggal di luar kota beberapa minggu hingga mendapatkan distributor. Kerugian hingga mencapai Rp60 juta pun pernah ia alami, karena distributor yang membawa kabur uangnya.

Saat Covid-19 menyerang, pabrik Deni juga mengalami penurunan drastis hingga hampir 50%. Jika sebelumnya pabriknya bisa memproduksi 90.000 roti dan bakpia per hari, kini hanya 50.000 produk per hari. Banyak karyawan yang memilih pindah karena produksi yang begitu minim saat pandemi. Ini merupakan titik terendah yang pernah dialami Deni selama berbisnis.

Mulai bangkit dan berkembang

Pernah berada di titik terendah dan mengalami banyak kerugian, Deni tak pernah patah semangat. Kunci sukses yang selalu ia kantongi ialah sabar, ikhlas, dan semangat. Tak ada usaha yang langsung sukses, segalanya harus dimulai dari bawah. Jika memiliki rasa ikhlas dan sabar, maka semangat untuk tetap bertahan dan berjuang akan tetap ada.

Kini, secara perlahan ia mulai bangkit dari titik terendahnya. Ia bisa kembali mempekerjakan karyawan yang mayoritas adalah orang dari desanya. Begitu pula fokus distribusi produk yang berada di Jawa Barat dan Jawa Tengah.

BACA JUGA: Modal Rp100 Ribu, Mantan Supir Truk Ini Sukses punya Bisnis Ratusan Juta Rupiah

Benar kata Deni, tak ada usaha yang langsung lancar dan berhasil. Pasti ada saja halangan yang harus dihadapi. Namun, perlu diingat untuk kamu yang juga sedang memulai merintis bisnis, harus ada rasa sabar menjalani setiap prosesnya.