in

Tragisnya Nasib TKI yang Tak Digaji Sejak Tahun 2011 Bikin Hati Serasa Diiris Sembilu

Menjadi tenaga kerja di luar negeri memang banyak tantangannya. Itu karena ia harus bekerja di orang yang tidak dikenalnya dan jauh dari keluarga. Butuh keberanian juga untuk menjadi pekerja luar negeri apalagi bagi yang perempuan. Dengan lemahnya fisik dan mental yang kuat, mereka harus mengadu nasib di negeri orang. Tak peduli apapun yang akan terjadi, baginya mencari uang adalah hal terpenting saat itu. Mereka hanya berharap agar bisa mendapatkan perlakuan yang baik dari sang majikan.

Namun, tidak dengan nasib yang harus diterima oleh Petronela Nahak. TKI yang kerap dipanggil Ida ini mengaku kalau gajinya tak dibayar bertahun-tahun. Melihat kejadian miris seperti itu, Kementerian Luar Negeri melakukan penyelamatan untuk mengeluarkan Ida dari rumah sang majikannya yang berada di Penang, Malaysia.

1. Susah payah bekerja, Ida tak dibayar sepeserpun sejak tahun 2011

Gaji tidak dibayar selama 7 tahun [sumber gambar]
Setelah Kementerian Luar Negeri berhasil menyelamatkan Ida dari rumah sang majikan, wanita asal Kupang tersebut memberi pengakuan mengejutkan. Ia ternyata tidak digaji dari tahun 2011. Ya bisa dihitung kalau Ida bekerja membanting tulang tanpa hasil selama 7 tahun. Seakan sia-sia ia bekerja keras tapi tak ada uang sepeserpun yang mengalir untuknya. Entah apa motif dari sang majikan yang tega berbuat seperti itu kepada Ida. Padahal perempuan tersebut rela menghabiskan sisa hidupnya hanya untuk sang majikan.

2. Tidak hanya bermasalah pada gaji, Ida juga tak diperbolehkan untuk pulang

Ida Nahak juga tidak diperbolehkan pulang [sumber gambar]
Masalah Ida bukan hanya berhenti di permasahan gaji saja. Perempuan tersebut juga mengaku kalau dia tidak diperbolehkan untuk pulang ke rumahnya di Kupang. Sang majikan tetap mempertahankan Ida karena wanita tersebut sudah bekerja mengurus rumahnya. Tapi terlalu teganya ia sampai tidak memperbolehkan asisten rumah tangganya tersebut untuk menikmati kebebasan sebentar saja. Sehingga saat ini Kementerian Luar Negeri yang melalui Konsulat Jenderal Indonesia di Penang masih berusaha mengungkap motif lainnya kepada sang majikan.

3. Kondisinya baik, tapi di dalam hatinya berharap ingin pulang

Ida dalam kondisi baik-baik saja [sumber gambar]
Ketika Kementerian Luar Negeri menggerebek rumah majikan dari Ida Nahak, ia melihat kondisi asisten rumah tangga tersebut baik-baik saja. Tidak ada keluhan sakit dari dirinya. Selain itu juga ia tidak disiksa seperti tenaga kerja Indonesia pada umumnya. Setelah melihat dirinya berhasil diselamatkan, Ida bisa menghela nafas lega dan berharap bisa pulang secepatnya. Sedangkan sang majikan masih dalam masa pemeriksaan oleh Konsulat Jenderal Indonesia.

4. Padahal Ida masuk ke yayasan TKI yang legal

Padahal masuk ke yayasan TKI legal [sumber gambar]
Anehnya dari peristiwa yang dialami Ida adalah majikannya berani berlaku sekejam itu. Padahal, Ida masuk ke yayasan TKI yang sudah diakui negara. Secara otomatis, Ida akan mendapatkan perlindungan lebih dari Indonesia. Selain itu juga, majikan akan mendapatkan sanksi yang berat ketika melakukan hal yang tidak sepantasnya. Maka dari itu, Direktur Perlindungan Hukum akan lebih waspada lagi supaya tidak terjadi hal-hal yang serupa. Kalau begini, bukan majikan saja yang tercoreng namanya tapi yayasan dan Badan Perlindungan Hukum juga terkena dampaknya.

5. Sebaiknya lebih berhati-hati untuk orang yang ingin jadi TKI

Harus berhati-hati jika ingin jadi TKI [sumber gambar]
Menjadi TKI sangatlah tidak mudah. Contohnya seperti Ida Nahak ini yang awalnya tidak mengetahui hal tersebut akan menimpa dirinya. Sehingga bagi orang yang ingin menjadi TKI harus lebih waspada. Caranya adalah dengan menanyakan orang yang sudah pernah bekerja di luar negeri. Dengan begitu akan lebih mudah untuk mempertimbangkan apakah kuat untuk bekerja di negara orang yang dipastikan sangat jauh dari keluarga. Kemudian jangan mudah percaya dengan informasi tentang penerimaan TKI walaupun dari saudara sendiri, karena kita tak akan pernah tau apa yang akan terjadi selanjutnya. Jadi sebelum memutuskan untuk bekerja menjadi TKI haus dipikirkan matang-matang terlebih dahulu.

Melihat kasus yang dialami oleh Ida Nahak ini membuktikan bahwa masih banyaknya pekerja Indonesia di luar negeri ini masih belum mendapatkan hak seutuhnya. Mungkin masih banyak di luar sana yang lebih parah dari kondisi Ida. Padahal Tenaga Kerja Indonesia termasuk dalam sepuluh besar penyumbang devisa terbesar bagi negara kita. Jadi alangkah lebih baik kalau setiap TKI mendapatkan perlindungan yang sangat tinggi. Selain itu juga yayasan harus teliti dalam memilih majikan dengan cara memeriksa bagaimana seluk beluk dari si tuan rumah. Jangan sampai kejadian seperti ini bisa terulang lagi.

Written by Firdha

Firdha Rahma, dilahirkan di Kota Malang tanggal 5 Agustus 1994. Ia tergabung di Boombastis.com sejak bulan Desember 2017. Perempuan bermata sipit ini suka sekali warna merah dan hewan yang bernama kucing. Dia mempunyai hobi menonton film segala genre, menulis dan baca-baca artikel tentang teknologi ponsel yang terbaru.
Punya hobi menulis sejak SMK, tapi belum begitu aktif di dunia blog. Nah, karena kuliah ada sedikit waktu senggang jadi kegiatan menulis bisa diterapkan kembali ke dalam blog. Blognya berisi tentang travelling, kuliner dan review film.

Leave a Reply

Jatuh Bangun Kehidupan Bunda Maia Pasca Bercerai, Tak Bawa Harta Sepeserpun Hingga Kembali Tajir

Dewandaru, Buah Legendaris Favorit Anak 90-an yang Harganya Sekarang Membuat Kantong Jebol